Selangkah demi selangkah

7 3 0
                                    

Setelah sang ayah meninggal kan Dion sendiri akhirnya Dion memasuki kamar yang sudah diberikan kepadanya.

Sesampainya di kamar dan memasuki kamar tersebut namun ada langkah kaki yang mendekati nya membuatnya dia terpaksa memutar balikkan badannya.

"Ini kaos saya kau bisa pakai untuk mengganti baju mu yang basah" ucap Aylden sembari memberikan baju kepada dion, "terimakasih om..." Jawabnya.

Akhirnya Aylden meninggalkan tempat itu terlihat sudah cukup jauh Dion membuka pintu dan masuk ke kamar, dia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri Dion mengambil bajunya dan memakainya, setelah selesai dia langsung merebahkan tubuhnya dan mengambil benda gepeng di kasur yang tergeletak.

"Chat ayang kali yaa, dia gimana yaa, udah makan belum, tapi ini udah malam." Gerutunya, tiba-tiba hpnya berbunyi "tring" suara telepon dari hpnya.

Dion pun langsung melihat nama yang tertera di ponselnya tertulis "alzkan"

"Alo Dion lo dimana?, anak markas nyariin lo disini, hp lo juga susah dihubungi" Ucapnya, "gw lagi di rumah camer gw, besok gw langsung kesono, jaga markas." Ucapnya pada alzkan.

Terdengar suara teriakan dari telepon dion, "Weh pak ketu ngapain lo disono, mau macem-macem yaaa, awas digodain Kunti" teriak Leandra asal suara terdengar di ponsel Dion, Dion langsung mematikan teleponnya tanpa sepatah kata pun

•••

Pagi yang cerah tepat pukul 05:00

Dion telah selesai mandi dan membersihkan dirinyaa, dia mengambul handphone nya dan melirik jam berapa sekarang.

"Oh udah jam 5 yaa, gw mau pulang deh sekalian ke markas." Serunya, terdengar suara notifikasi berbunyi.

Gimana kelanjutannya suka ga nih?, mau lanjut kagak?, jangan lupa seperti biasa 😊

Next part ya guys 👉

pria cuek (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang