Chapter 24 - friends

7 2 0
                                    

"Oh udah jam 5 yaa, gw mau pulang deh sekalian ke markas." Serunya, terdengar suara notifikasi berbunyi.

"Baiklah kau bisa pulang nak hati-hati yaa, oh ya titip salam buat keluarga kamu dari bunda ya," ucap eyrlya kepada dion, "hm ya bunda, tpi papa dan mama telah lama tiada," serunya berkata jujur kepada wanita paruh baya, "ya ampun bunda ga bermaksud sayang, tapi kalo kamu butuh apa-apa minta bunda aja, kesini aja ya nak," ucap eyrlya.

Dion pun berpamitan dan pergi meninggalkan rumah milik sang pacarnya, tidak di sangka ternyata camernya itu sangat baik sekali, namun yang mengejutkan nya adalah sang ayah, karena cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya wajar saja Aylden takut melihat putrinya kenapa-kenapa.

1 jam berlalu kini dion sudah sampe di markasnya, dia disambut oleh para anggotanya.

"Eh ketua habis dari mana aja nih?, buset gila sih sat set banget nih ketua, gimana camer nya baik galak?," celetuk leondra kepada sahabat sekaligus ketuanya, "apa sih lo leo masih pagi udah buat onar, oh ya tumben kalian udah datang pagi-pagi, kalian semalam ga pulang ke rumah masing-masing ya?," tanya Dion kepada sahabatnya.

Terlihat 3 pria gagah sedang duduk santai, di sana ada leondra, leandra, dan veleon saja nyatanya memang selalu mereka yang stay di markas jarang sekali mereka meninggalkan markas, kecuali kepentingan.

"Yeee ketua gw mah pulang 1 menit yang lalu tapi dalam mimpi," cengengesan leondra, "bisa aja lo dasar, oh ya vel gimana tentang markas,".

"Gw veleon, bukan vel, markas aman terkendali ga ada musuh yang nyerang," celetusnya kesal memang nama dia selalu saja di ubah oleh sahabat-sahabat nya aplgi dengan leondra, "aelah kutu kampret gaya lo seharusnya nama lo velan," ledek leondra kepada sahabatnya, Dion hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya.

"Alzkan sama xian pulang ya?"

"Ya lah mereka pasti pulang anak baik, terus sama anak idaman," ledek leondra, "lagian ya sahabat kita yang waras cuma alzkan lo semua ga," celetuk dion kepada mrka berdua, veleon hanya cuek saja melihat sahabatnya.

"Kalian udah pada makan?," tanya Dion, "udh," ucap mereka bersamaan.

"Gimana malam ini kita keluar?," ucap dion

"Boleh," ucap kompak mereka semua, ya kecuali veleon yang hanya mengangguk saja.

"Pagi guys wakil ketua dateng!!!," teriak seseorang dari luar, "si perusuh dateng, dah berisik," seru dion merasa sakit kuping, bukan hanya dia seorang tapi 3  sahabat nya juga merasa kupingnya sakit mendengar teriakan nya.

Alzkan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat tingkah sahabatnya yang dateng bersamaan dengan dia, mereka berdua ga sengaja bertepatan, "astagaa lo berisik banget sih," kesal leondra.

"Wih si twins L pagi-pagi dah dateng buset, ngapain lo disini wah jangan-jangan," ucapnya kepotong oleh leandra yang langsung menatap kesal sahabatnya.

"lo mikir aneh-aneh gw patahin batang leher lo," seru leandra kesal sama sahabatnya, "aelah santai santai dong broo," ledek xian, kembarannya hanya tertawa saja melihat itu semua.

"Mampus kena kan lo makanya mulut dijaga," ledek leondra, sambil tertawa melihat tingkah laku sahabatnya.

"Udah udah jangan berantem kalian ini, lagian ini udah jam 8 pagi xian, Xian leond kalo lo berdua nyari gara-gara gw tebas batang leher lo!," cetusnya.

Mereka semua akhirnya nyantai di sofa masing-masing dan saling menatap handphone mereka sendiri.

"Gw bosen chat letta kali yaa, gimana kabar cewe gw ya, dia di gangguin ga ya?," gerutunya dalam hati.

pria cuek (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang