Chapter 22 - orang tua angkat

5 3 0
                                    

"Makasih om ga perlu dion mau cari mama, Dion mau cari adik, kata mama dion ga boleh ngerepotin orang." jawabnya

Laki-laki tersebut mengelus rambut Dion, "saya sangat suka dengan mu, saya tinggal sendiri saya tidak keberatan jika kau bersama saya," ucapnya lembut.

"Hm terima kasih aku mau ikut, tapi-" ucapnya terpotong, "kau tidak perlu khawatir aku yang akan membiayai mu, dan kau bisa meminta apapun ke saya, anggap saja saya orang tua laki-laki mu, kau juga bebas memanggil aku apapun," ucapnya pada dion.

"Terimakasih paaa, aku mau ikut," senyumnya, "tidak masalah nak, terimakasih buat seluruh yang membantu saya pamit dulu dengan putra saya" senyum dan menggendong Dion.

Sesampainya di rumah dion terkejut dan tercengang melihat rumah yang begitu mewah sekali.

"Ini rumah baru kamu sayang, kalo boleh tau kamu sempat tinggal dengan siapa?," tanya nya, "aku tinggal bersama mama dan papa ku serta adik ku, namun mama pergi bersama adik ku itu semua karena papa yang selalu berantem sama mama," dia ingin menangis namun ditahan.

"Ya ampun sungguh malang sekali nasibmu, baiklah aku tidak peduli sekarang kau adalah putra ku, siapa namamu?," tanyanya, "nama aku Dion o-eh paaa, Dion erfatqa paaa, nama papa?,".

"Panggil saya papa Albert, berhubung kau putra ku sekarang maka nama mu adalah Dion erfatqa albert, sekarang kau bisa beristirahat sayang," Albert yang mengelus kepala dion, "terimakasih paaa".

Dion pun masuk kamar disaat dia sendiri dia membuka album foto keluarga dimana keluarga yang masih bahagia, hanya karena terjadi perselisihan membuat mereka berdua harus berpisah, sungguh menyakitkan anak seusianya harus merasakan pahitnya kehidupan.

Dion meneteskan air matanya melihat album foto keluarganya, "huuu andai aja papa sama mama itu baik-baik aja, gw ga akan seperti dik maafin Abang ga bisa berada di sisi kamu dan mama," isak tangisnya.

"Di celah-celah kesedihan nya dion pun tidur dengan air mata yang menetes bocah laki-laki berusia 6 tahun yang broken home, orang tua yang selalu berantem menimbulkan perpecahan dan harus membuat rasa luka dihatinya, memang bocah seusianya masih banyak yang bermain dan bahagia bersama keluarganya tapi tidak untuknya,".

•••
Jam menunjukkan pukul 06:30 pagi.

Terdengar suara ketukan pintu dari luar, "Dion sayang bangun nak udah pagi, ayok sarapan sama papa," ucap pria diluar yang sedang mengetuk pintunya, "ya paaa Dion udah bangun papa makan duluan nanti dion susul," serunya dengan mata yang buka tutup memang dia masih merasa sangat mengantuk.

"Dion pun mandi setelah selesai mandi dia ngaca merapihkan bajunya dan pergi meninggalkan kamarnya, menuju kemeja makan."

Dion yang menuruni tangga melihat sosok laki-laki kekar itu sedang duduk di meja makan, "ya ampun nak sini makan dulu gih habis ini papa mau kerja, jadi kamu di rumah gapapa kan sayang?," tanya nya lembut kepada dion, "aku ga masalah kok paaa emang papa kerja apa?, dimana?," tanyanya.

"Papa kerja di kantor albert dark, itu perusahaan terbesar di seluruh Indonesia sebenarnya papa juga memiliki perusahaan lain, papa mau kamu ngurusin perusahaan itu jika kamu sudah besar," serunya menjelaskan semuanya.

Dion yang tercengang mendengar perkataan itu merasa terkejut seberapa kaya papa angkatnya?, tidak di sangka dia tinggal dengan keluarga yang kaya dan sangat baik sekali kepadanya.

Ayok di vomen jangan pelit-pelit ngelike say, btw terus pantau cerita ini sorry ya author jarang upp

pria cuek (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang