Chapter 37 - siapa Clancy sebenar nya

7 1 0
                                    

"Zean gapapa bunda"

Senyumnya penuh dengan kebohongan.

"Hufttt"

Bunda menghela nafas panjang melihat tingkah teman dari anaknya.

"Sayang kalo ada masalah cerita sama bunda yaa, kamu itu anak bunda, oh ya kenapa ayrletta bisa pingsan"

"Huftt bunda maafin zean, zean gagal jadi seorang Abang, aku ga bisa ngejaga Leona, terus sampe ayrletta harus kena juga, cowok macam apa aku bunda!"

Zean pun meneteskan air mata nya, setelah menjelaskan semua kejadian, akhirnya dia memeluk zean dan mengusap kepalanya.

"Ya ampun sayang kamu tenang ya, ayrletta gapapa kok sayang, adik kamu juga pasti baik-baik aja sayang jangan terlalu menyalahkan diri kamu karena ini bukan kesalahan kamu juga."

"Hum t-tapi.....bund"

"Stttt diam, bunda mau telepon Dion dulu"

Akhirnya wanita paruh baya menelepon Dion, setelah berbicara kepada zean.

Telepon pun berdering dari hp.

"Halo dion sayang, ayrletta udah ketemu sama zean, kamu datang ke rumah bunda ya sayang, bunda tunggu di rumah"

"Baik bunda Dion segera datang kesana."

Telepon pun mati.....

°°°

Dion menendang cowo itu dan bergegas pergi setelah memberi kode anak markasnya, untuk membereskan tempat itu, dia akhirnya pergi meninggalkan tempat itu menggunakan motor dan dia pun ngebut.

Gak perlu waktu lama untuk Dion bisa sampai ke rumah ayrletta beberapa menit kemudian kini dion sudah berada di depan rumah ayrletta, dia mengetok pintu.

"Tok tok"

Suara ketok an terdengar, sang pemilik rumah akhirnya keluar dari rumah.

"Nak Dion sudah sampai?, ayok masuk bunda sudah buatkan makanan dan minuman untuk kamu, ayrletta ada di dalam, dia sedang pingsan mungkin bentar lagi sadar."

"Ya bunda"

Akhirnya mereka berdua pun masuk setelah Dion bersalaman, saat Dion melihat laki-laki sedang duduk.

"Hm lo zean kan salah satu teman dari calon istri gw?" tanyanya kepada pria itu, dan pria itu langsung melirik ke arah Dion.

"Hm?" Zean hanya menaikkan alisnya saja.

Terdengar suara yang membuat mereka langsung memeriksa ke arah kamar, akhirnya semua langsung berlari ke arah kamar.

"Ada apa sayang?"

Tanya bunda kepada Clancy terlihat dari wajahnya dia sedang memikirkan sesuatu, lalu clancy mengambil liontin itu yang terjatuh, dan memasukan nya ke dalam baju.

"Gapapa bunda tadi clancy hanya tidak fokus saja" senyumnya mengalihkan pembicaraan nya.

"Mata kamu sembab loh sayang, kamu lagi mikirin sesuatu ya?, ayo cerita sama bunda, bunda siap dengerin kamu."

Bunda ayrletta mendekati clancy dan memeluknya sesaat dia merasakan sesuatu hal kepada putrinya itu, meski zean, Leona dan clancy bukan anaknya tetapi mereka sudah seperti anak kandungnya.

Dion memperhatikan liontin tersebut__jelas dia gak salah liat kan?, itu foto nyokapnya.... Dion merasakan sesuatu yang terjadi, namun dia tidak berbicara__ini hari perceraian antara orang tuanya, dan nyokapnya yang pergi sama adik perempuan nya, mungkin sekarang di udah seusia Leona.

"Bundaaa lancy kangen.....lancy kangen sama abang__aku juga kangen sama mama, dia telah lama meninggalkan aku, bahkan.....aku juga benci sama ayah ku dia yang telah membuat keluarga ku hancur, bahkan dia juga yang memisahkan kakak laki-laki ku, aku benci!" Clancy meneteskan air matanya setelah mengatakan sejujurnya kini bunda eyrlya.

"Kenapa hati gw sakit banget ya dengarnya?, apa ini rasanya?, kok beda banget___gw ngerasain hal yang berbeda, gw semakin penasaran dengan clancy"

Dion terus memikirkan banyak hal tentang clancy dan juga keluarganya, bahkan gerak gerik dari clancy sangat mirip dengan nyokapnya.

Bunda eyrlya terus memeluk clancy dan mengelus kepalanya, "kamu yang sabar ya nak, suatu saat kamu akan tau kenyataan nya kalo kakak kamu masih hidup bila dia telah tiada kamu harus kuat dan tegas ya sayang"

Clancy menghapus air mata nya, "hum terimakasih ya bunda maaf kalo lancy suka ngerepotin bunda, bunda seperti orang tua lancy, lancy sayang bunda"

Semua orang di sana hanya tersenyum terdengar suara memanggil, semuanya langsung melirik ke asal suara tersebut.

"Bunda...."

Seru wanita yang telah tersadar dari pingsannya, dia langsung memanggil bundanya, dan seorang wanita lain pun juga tersadar.

"Hm ini dimana"

Seru Leona menanyakan tempat dia berada, zean akhirnya menghampiri adik nya.

"Kamu di rumah bunda eyrlya, kenapa lo lawan manusia brengsek itu sendiri?!, kenapa ga telpon gw hah?!"

Zean merasa khawatir kepada adiknya yang selalu saja mencari masalah___dan menyelesaikan setiap masalah sendiri hingga Leona pernah koma akibat pukulan.

"Huftt ya ampun bang aku baru sadar loh, lagian kan adik lo ini hebat, lawan itu doang mah gampang"

Serunya sambil cengengesan meski dia sudah berada di akhir hidupnya, Leona masih saja sama dia selalu cengengesan ketika di omelin zean.

•••

Next part sayang
Jangan lupa voment!!!

pria cuek (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang