Sejak kecil kami tumbuh bersama. Ulang tahun di hari yang sama. Mengenal kesukaan dan hal yang dibenci satu sama lain. Hubungan tidak sedarah yang seperti sedarah.
Aku tidak berpikir memiliki perasaan khusus saat bersamanya. Tapi sebuah kejadian ya...
Netes juga anak ke-8 saya. Resmi part pertamanya muncul hari ini 16 Desember 2023. Setelah 6 tahun nggak ada cerita baru. Nggak berani sih lebih tepatnya buat nerbitin cerita baru walaupun kerangkanya udah numpuk banyak karena ya anak-anak lama belum kelar. Nanti aku diamuk massa TT
Semoga kalian suka ya sama cerita baru aku ini. Enjoy it!
Song : Junggigo - D-day
---
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** H A P P Y - R E A D I N G ***
3 Februari 2006
ASAN Medical Center - Bangsal Ibu dan Anak
Penutup musim dingin yang hangat, saat gumpalan putih sepanjang aspal mencair menjadi genangan air. Ketika mentari mulai terasa menggigit kulit dan cahaya yang menampakkan diri dengan berani setelah tiga bulan ditelan musim. Hari itu, awal musim semi yang dinantikan banyak orang di belahan selatan, seorang bayi baru saja lahir.
Kyuhyun kecil yang kala itu berusia tiga tahun mengerjapkan mata dalam gendongan ayahnya. Telunjuknya melayang gemas hendak menyentuh mata bayi perempuan yang pulas di pembaringan. Kulitnya bahkan masih merah pucat. Bayi itu baru lima jam disambut dunia. Namun tiap kali jarinya terjulur, ayahnya menahan. Menggeleng memberi isyarat larangan.
Bocah laki-laki itu merengek pada akhirnya, kesal keinginannya tak dihiraukan. Sebelum isaknya mengusik tidur si bayi, Kyuhyun dibawa keluar untuk ditenangkan. Setengah jam lebih sedikit, Ayah Cho kembali masuk dengan putranya yang terlelap, kelelahan menangis. Tungkainya bergerak menghampiri sang istri yang memangku si bayi di sofa.
"Dia cantik." Puji Cho Yong Eun, mengusap pipi merah si bayi. "Kalian sudah punya nama untuknya?" Perhatian pasangan suami istri itu beralih ke arah ranjang di mana ada pasangan lain di sana. Orang tua si bayi.
"Kim So Eun." Jawab Kim Hana, tersenyum geli mendapati wajah terkejut sahabatnya.
"Itu kan..." Hana mengangguk seolah tahu kelengkapan kalimat yang belum sempat diucapkan.
"Nama yang kalian siapkan untuk anak kalian. Namanya bagus, sayang jika tidak dipakai." Karena pada akhirnya yang lahir seorang putra. Nama Cho Kyuhyun disematkan, lalu nama Cho So Eun akan mereka simpan.
"Kalian keberatan?" Giliran Kim Gwangsu bertanya. Yong Eun menggeleng ringan, sama sekali tak keberatan. Pun dengan suaminya, Cho Younghwan. Raut keduanya semringah menamati wajah So Eun.
"Nama itu... cocok untuknya."
***
11 Tahun Kemudian
SMP Chungdam, Seoul, 2017
"Kyuhyun!" Suara perempuan meneriakkan namanya. Kepalanya menoleh ke belakang, mendapati seseorang berlari di tengah kerumunan murid lain yang terburu pulang. "Kau... meninggalkan ini." Sambil tersengal mengatur nafas, gadis itu menyodorkan kotak dengan pita merah di atasnya.