Sejak kecil kami tumbuh bersama. Ulang tahun di hari yang sama. Mengenal kesukaan dan hal yang dibenci satu sama lain. Hubungan tidak sedarah yang seperti sedarah.
Aku tidak berpikir memiliki perasaan khusus saat bersamanya. Tapi sebuah kejadian ya...
Kemarin kangen Kyuhyun ya? Nggak muncul nih sih bocah di part sebelumnya. Jadi, di part ini nikmati deh kemunculan dia. Scene-nya banyak. Jangan pada baper ya kalian lihat perlakuan dan cara Kyuhyun menjaga seorang So Eun.
Song : Bang Yedam - Wayo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Preview part sebelumnya:
Sejak kapan?
Waktu yang terasa sebentar itu telah mengubahmu.
Kenapa?
Waktu itu jika kau bicara padaku... Seandainya. Mungkin aku akan berguna untukmu.
"So–" Kyuhyun nyaris meraihnya tatkala beberapa sekon waktu yang terlewat tadi pandangan mereka sempat bersitatap, namun secepat kedipan mata So Eun menghindar. Gadis itu menyembunyikan diri ke dalam selimut, terlambat menyadari keberadaan Kyuhyun.
Ada berapa banyak hal lagi yang kulewatkan.
Tumitnya berputar, memacu langkah menjauhi ranjang. Kyuhyun pergi bersama amarah yang terbentuk di kedua tangannya.
---- H A P P Y - R E A D I N G ----
.
.
Akhir pekan di minggu kedua bulan April, Kyuhyun kembali berkunjung. Ini hari ketiganya datang membawa banyak makanan manis kesukaan So Eun. Kebetulan jadwal kuliahnya berakhir di hari Kamis. Karena itulah hari ini ia datang sedikit lebih awal sebelum jam makan siang.
Mengingat waktunya lebih panjang, Kyuhyun merencanakan banyak hal untuk dilakukan bersama So Eun. Tentu saja, tujuan awalnya tetap sama. Membuat gadis itu kembali bicara. Belakangan ini bukannya ia tak sadar bahwa So Eun menghindarinya terang-terangan.
Kenapa? Kyuhyun juga tengah mengupayakan mengulik alasannya. Sebab So Eun hanya akan menghindarinya tapi tidak dengan orang lain.
Menenteng sekantung makanan manis, langkahnya mantap menghampiri So Eun yang sibuk menggambar di pekarangan. Duduk sendirian di kursi ayun dekat kolam ikan. Tak menyadari kehadirannya.
Kebiasaan. Gadis itu seakan hidup di dunianya sendiri ketika berhadapan dengan alat tulis dan buku gambar. Hingga Kyuhyun tiba di belakang punggungnya, leluasa mengintip coretan langit hitam putih di buku gambar itu pun, So Eun belum sadar.
"Kurasa ada yang kurang." Celetuknya menilai gambaran So Eun.
Suara baritonnya melesat tak tahu diri masuk ke pendengaran, mengejutkan jantung. So Eun terlonjak. Tak sampai menoleh sebab tahu si pelaku. Remaja itu buru-buru meringkas seluruh alat tulis, tanpa suara bermaksud kabur.
Sayang, niatan itu tercium lebih dulu. Kyuhyun mencekal tangannya di langkah pertama.
"Hari ini aku tidak akan membiarkanmu kabur seperti sebelumnya." Pegangan itu tidak kuat. So Eun bisa melepaskan diri kapan saja jika ingin. Tapi tidak dilakukan.