Sejak kecil kami tumbuh bersama. Ulang tahun di hari yang sama. Mengenal kesukaan dan hal yang dibenci satu sama lain. Hubungan tidak sedarah yang seperti sedarah.
Aku tidak berpikir memiliki perasaan khusus saat bersamanya. Tapi sebuah kejadian ya...
Aduh, maaf banget gaes kemalaman updatenya. Karena baru beres kerjaan. Akhir bulan cuy! Tahu sendiri ribetnya finance di penutupan -_-
Seperti judulnya. Jadi ini adalah part akhir dari rangkaian flashback cerita before PROLOG. Part 12 nanti akan menceritakan kejadian setelah PROLOG yaitu kehidupan pernikahan pasangan muda kita.
Hope you like that!
Song : Chanyeol ft Punch - Stay With Me
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Preview CH.10:
"Apa kau menyukaiku?"
Ada di depan sana. Tanpa diketahui So Eun, Kyuhyunbaru saja membuang nafas samar. Tumitnya sedikit bergeser hingga badan tinggiitu bergerak miring.
"Waktu bisa mengubahnya. Apa yang kuraskan saat ini, bisa jadi berubah di menit berikutnya." Jawaban ambigu tersebut mengakhiri obrolan mereka karena So Eun bergeming, mengizinkan Kyuhyun bergerak menjauh hingga punggungnya tertelan pintu.
----- W E D D I N G - D A Y -----
.
.
Bernaung di bawah langit temaram, ketika serpihan senja belum sepenuhnya lenyap dari cakupan pandang. So Eun duduk termenung seorang diri di tepi kolam sambil merendam kaki. Isi kepalanya terasa penuh sesak oleh harapan, nasehat, pesan, bujukan, hingga kalimat persuasif Kyuhyun semalam. Semua hal itu bercokol minta diperhitungkan. Mengepung afeksi yang sedang dalam masa pemulihan. Tak memberinya jeda barang sebentar untuk merehatkan pikiran.
Pandangannya tertuju ke riak air, pada bayangan bulan yang terbias di sana bersama ingatan mengenai obrolannya dengan Cho Yong Eun tadi siang. So Eun bukannya tidak paham bahwa wanita yang melahirkan Kyuhyun itu sedang berusaha membujuknya. Meyakinkannya untuk mengikuti kemauan sang ayah. Merelakan putra tunggalnya untuk remaja yang mentalnya tengah terserang sepertinya.
Tidak! So Eun tidak menyalahkan Yong Eun yang justru mendukung permintaan Gwangsu –sahabat baiknya. So Eun juga tidak marah pada kedua orang tuanya sebagai pencetus ide gila ini. Karena sejak awal kecacatan itu terletak pada dirinya sendiri. Hidupnya yang bermasalah telah menyeret banyak orang. Melukai semua orang. Membebani mereka.
"Sedang apa di sini sendirian?" Interupsi tersebut membuyarkan isi kepalanya yang keruh. So Eun enggan menoleh sebab tahu pemilik suara, sampai sebuah jaket jatuh menimpa pundak, menghalau lengannya yang telanjang dari udara malam yang menggesek sejak tadi.
Fyi. So Eun hanya mengenakan pakaian tanpa lengan dan hot pants. Pilihan busana yang bisa dikatakan kurang tepat saat malam beranjak dengan putaran angin agak kencang.