balik

19 0 0
                                    

pagi yang indah, meskipun sedikit berawan,namun tetap indah di pandang,Jogja dengan ke asriannya,dan begitu sejuk hawanya,.

" Kak,.... " Panggil Nadia.
" Iya dek kenapa, ??? " Jawab irvan sembari menatap tajam laptop nya.
" Kakak dulu pas SMK pernah pacaran??? "
Tanya Nadia gugup.
Sontak pandangan irvan yang awalnya terfokus di laptop nya, sekarang berubah arah ke arah Nadia." Ada apa dek,kok nanya gitu ?? " Tanya Irvan heran,yang mana pertanyaan itu membuat Irvan kembali tenggelam ke bayangan masa lalunya....

Dian Fitria Maharani, seorang perempuan dengan pelupuk mata yang syahdu, wajah oval serta hidung yang mancung dengan di balut kecerdasan yang di milikinya, menambah keinginan seseorang untuk memiliki nya,banyak laki-laki yang mengejar nya,bahkan ada beberapa orang yang sampai datang ke rumah nya untuk melamar nya,namun tidak ada satupun dari Mereka yang di terima....

Suasana saat itu sangat hening,semua terlarut di dalam dunianya masing-masing, ruangan yang di penuhi dengan buku-buku dari beberapa penerbit yang berbeda berjejer rapi sesuai kategorinya.

" Dek...." Panggil Irvan, sembari duduk di sebelah Dian yang sedang larut dalam bacaan nya.
" Iya kak,ada apa " jawab Dian sembari membuka lembar demi lembar buku yang di pegang nya.
" Ada sesuatu yang ingin kakak sampaikan kepadamu...."
Ucap Irvan gugup.
" Ngomongin masalah apa kak???,masalah OSIS ??? " Ujar Dian yang masih belum melepas fokus dan pandangannya dari buku nya.

Irvansyah Yahya,saat itu menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah nya, sedangkan Dian Fitria Maharani, menjabat sebagai sekretaris, mereka berdua sangat dekat,sering bertukar pendapat tentang hal-hal yang random, kedekatan mereka melebihi sekedar sekretaris dan ketua OSIS,banyak yang menggosipkan mereka pacaran,namun beda halnya dengan kenyataan, mereka berdua hanya lah sebatas teman,.

Mungkin benar,Irvan memiliki rasa kepada Dian,namun Dian sebaliknya,bagi dia tidak ada pacar-pacaran selama dia masih SMK,dia mau menfokuskan pikiran nya,hanya untuk pelajaran saja,tidak selebihnya.

Berbulan-bulan dia menahan rasanya kepada Dian, karena dalam pikiran Irvan,dia tidak mau kehilangan Dian,dia rela meskipun harus sakit sendiri di karenakan menahan rasa,,dari pada jauh dari orang yang dia suka....

Hingga pada akhirnya, Irvan memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa nya, mengungkapkan apa yang seharusnya Irvan ungkap kan.

" Kamu sibuk banget Tah sekarang??? " Tanya Irvan,.
" Ngga sih kak,cuma mau nyelesain ini dulu,baru nanti bisa bicara,gimana ?? Masih mau nunggu ??? " Terang dian.
" Okeh-okeh saya tunggu " ujar Irvan sembari semakin menyandarkan punggung badannya ke kursi yang di dudukinya.

Sepuluh menit berlalu,Irvan hampir saja terlelap ke dalam alam mimpinya,namun Dian menggagalkan nya,.

" Kak aku udah selesai,mau bicara apa ? ".

" Bentar dek,mau sadarin diri dulu." Jawab Irvan sembari mengusap-usap mata nya.

" Okelah kak,owh iya kak untuk acara dua hari yang akan datang,udah siap semua kak ? " Ujar Dian.

" Udah dek,kurang berapa persen lagi persiapan nya. "

" Owalah okelah,owh iya BTW kakak mau ngomong apa ??? " Tanya Dian penasaran.

" Aaa...nuu dek... "Jawab Irvan gugup.

" Anu apa kak ??? " Jawaban Irvan Semakin membuat penasaran Dian.

" Adek mau ngga jadi pacar kakak ??? " Tutur Irvan sembari menatap dalam mata Dian.

" Haahhhh..... " Kaget Dian,
" Kakak nembak aku ??? " Tanya Dian heran.

" Ii..iya dek "

" Bentar kak ya,Dian pikir-pikir dulu. "

" Iya dek,kakak tungguin. " Jawab Irvan sembari mengelus-elus plipis matanya.

******

" Terus-terus kak,kakak di terima sama kak Dian ??? " Tanya Nadia penasaran.

" Udah lah jangan bahas masa lalu,males aku dek." Jawab Irvan sembari menutup laptop nya.

" Lanjut lah kak,biar gak penasaran aku "
Bujuk Nadia kepada kak Irvan.

" Iya iya,tapi lanjut besok ya,kakak capek sekarang. "

" Yahhh KAk Irvan gak asik mah... "

" Besok aja,kakak mau istirahat dulu. "
" Ya udah deh,iya iya... " Jawab Nadia dengan nada kesal.

Jam sudah menunjukkan pukul 22 : 08 wib,namun Nadia masih saja belum bisa memejamkan mata nya,dia masih tidak menyangka,kalau dia bisa jadian sama Rizal, seseorang yang mungkin bisa di katakan tidak dia cintainya,juga tidak terlalu di masukan ke dalam hatinya,namun entah apa yang merasuki Nadia sehingga dia menerima orang itu.

*****

Beberapa bulan berlalu,kini sudah tiba saatnya ustadz Reyhan kembali ke Jogja dan membuktikan ucapannya kepada abinya,dia bersiap seraya berpamitan kepada keluarga nya,dia menciumi punggung tangan Abi dan ummi nya, sembari mengusap matanya karena sudah sedari tadi di banjiri oleh air mata.

Belum sampai satu tahun ustadz Reyhan kumpul bersama keluarga,sudah harus dia meninggalkannya di karenakan harus mengejar cinta dan citanya.

" Perhatian, perhatian, kereta jurusan kota istimewa Yogyakarta akan segera berangkat,untuk semua penumpang yang mengambil jurusan secepatnya untuk menaiki kereta,karena kereta akan segera di berangkatkan. " Bunyi dari speaker di stasiun.

____________________________

Next--->

________________

Nadia Azmira.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang