Bab 2

6K 11 0
                                    

" Mau apa lagi? Aku minta uangnya dulu boleh "

Bisiknya genit. Sesuai permintaannya aku membayar 500 ribu, agak lebih mahal dari cewek pada umumnya di gang ini. Tapi pertama kali ML, aku ingin cewek yang mengambil keperjakaanku sesuai dengan seleraku. Dan dia jauh berada di atasnya. Aku membalikkan badanku dan penisku sudah basah dan mengacung tinggi.

" genit ih"

Bisiknya nakal. Nafsuku terbakar membara. Keringat bercucuran dan aku mulai gelisah. Putingnya merah muda dan menonjol menggoda birahiku. Ia turunkan celananya memperlihatkan belahan memeknya yang mulus.

" mmmmmhhh"

Ia mengerang ketika tanganku meraba-raba pahanya. Ia genggam penisku dan selama beberapa detik ia mengocok-ngocoknya dengan tangan kanannya. Jemarinya naik turun mengocok batangku , dan sesekali tiba di kepala. Aku merasakan sentuhan jemarinya yang lentik. Ia kocok penisku hingga membesar dan terus membesar.

Ia tidak memakaikan kondom di penisku. Ia dekatkan wajahnya ke wajahku dan dengan raut wajah binalnya , ia lumat bibirku dengan penuh perasaan. Sungguh ciuman pertama yang luar biasa. Jantungku serasa ingin meledak. Aku balas ciumannya dan ia tertawa pelan sambil terus mengecup bibirku.

" santai aja Awan. "

Bisiknya geli

" panggil aku sayang dong"

Gerutuku. Ia tertawa genit

" iya-iya sayang"

Bibirnya lalu turun mengecup putingku. Lidahnya bermain-main disana dan kocokannya semakin menyepat. Aku mulai mendesah. Ia lepaskan ciumannya. Ia tatap aku dengan tatapan nafsunya. Ia turun menempatkan wajah manisnya di dekat penisku. Ia julurkan lidahnya dan mulai menjilati kepala penisku

Ia meratakan liurnya di kepala penisku. Lidahnya menjelajah sekujur kemaluanku, melumurinya dengan air liurnya. Sesekali ia kecup pelan batang dan kepala penisku. Penisku semakin menegang. Ia mulai mengulum penisku , memompa-mompanya dengan irama yang teratur.

Ia menghentikan kulumannya setelah beberapa menit. Ia berbaring disampingku, memberiku isyarat untuk menunggangi tubuh indahnya.

" kamu diatas ya sayang, aku mager"

Gumamnya manja. Aku sangat nafsu. Dengan nafas terengah-engah. Aku angkat pahanya lalu aku taruh ke atas pahaku. Aku pegang penisku , berusaha memasukkannya ke dalam memeknya

" ahhh pelan-pelan masukinnya "

Ia menuntunku memasukkan penisku ke dalam memeknya. Lalu menyuruhku menahan kedua tangannya. Kontolku menusuk memeknya. ia pun mendesah keenakan. Aku tidak percaya aku akhirnya merasakan hangatnya memek cewek, walaupun bukan perawan. Aku memasukkan penisku hingga tenggelam seluruhnya. Ia tertawa genit. Aku diam sejenak menikmati sensasi memek pertama detik-detik pertama lepasnya keperjakaanku. Aku mulai menggenjotnya dan sambil tertawa pelan ia mulai mendesah-desah

" ahh ahhh mmmhhh ahhhh yang kuat dong  ahhh ooh "

Ia mendesah nakal walaupun aku tak tahu apakah itu asli atau palsu. Aku ikut mendesah menikmati jepitan memeknya yang nikmat. Rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya aku ingin menggenjot memek itu lagi dan lagi. Tubuhnya mulai menggeliat dan tak sadar genjotanku semakin kencang.

Suara tepukan selangkangan kami mengiringi desahan-desahan liar kami berdua. Aku tak sadar kami bermain tanpa kondom. Penisku berkedut dan akhirnya untuk pertama kali aku merasakan seperti apa rasanya ejakulasi. Shinta memberiku kesempatan untuk ejakulasi sebanyak-banyaknya di dalam memeknya. Aku mendesah kuat dan ia pun tertawa genit melihat ekspresi wajahku.

Ripper 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang