Kepolisian Indonesia berduka. Iptu Hendro dikuburkan sesudah zuhur, oleh keluarga besar kepolisian Mandala dan disaksikan oleh Istrinya. Anaknya sendiri terlibat kasus pembunuhan berencana dengan maksimal hukuman mati. Sedih melihat mahasiswa seperti dia menjadi korban salah tangkap, namun hari itu aku sangat senang. Sebutan Ripper ternyata sangat cocok untukku. Aku menghancurkan orang sehancur-hancur kurang dari 24 jam. Aku ingin istrinya bunuh diri sehingga lengkaplah kehancuran keluarga itu namun ia lebih kuat dari yang aku duga. Namun hidup sebatang kara saja sudah cukup.
Isu bobolnya database kepolisian menyebar dengan cepat. Aku tidak tahu bagaimana publik dan media tahu namun insiden itu membuat nama kepolisian makin rusak. Apalagi , media membesar-besarkan kasus itu seakan apakah masyarakat dapat menjamin keamanan mereka dengan kepolisian, jika polisi sendiri tidak dapat menjamin keamanan mereka sendiri. Kapolri siang itu juga menegaskan tidak ada kebocoran database di kepolisian Indonesia dan menegaskan semua itu hanya hoax.
Hidupku tenang karena polisi tidak lagi mendalami kasusku setelah berita bocornya database kepolisian menyebar dan menjadi skandal nomor satu tahun itu. Bukan menangkapku, polisi justru menangkap jurnalis yang menyebarkan berita tentang bocornya database kepolisian. Kejadian itu terjadi tiga hari kemudian , saat aku sedang mengurus paspor untuk Via dan diriku sendiri. Kami hendak bulan madu sekaligus pindah ke Jerman. Aku harap aku dapat hidup tenang sebagai Bagus, tanpa takut polisi atau siapapun mengusikku lagi.
" udah lama banget ya. Aku sampe gak ngenalin kamu lagi "
Sore esok harinya aku bertemu dengan Karin di hotel tempat ia bekerja. Ia masih menjadi seorang terapis , sama seperti terakhir kami bertemu. Kami mandi bersama dan berkelonan di dalam bathup. Aku peluk dia dari belakang dan ia menyandarkan kepalanya di dadaku dengan manja sambil berbicara dengan nada mendesah-desah
" jadi kamu pura-pura jadi Cowok lulusan S2 , nikah, terus tinggal serumah dengan cewek yang lebih tua dari kamu? Enak banget ya jadi cewek itu. Udah dapet kontol brondong, dapet duit banyak lagi. Kenapa gak aku aja? "
Karin menggodaku dan memelas kenapa aku tidak mengangkatnya jadi simpanannya. Aku bilang aku mau hanya saja saat itu , aku jujur aku lupa
" aku ngerti. Cowok inget sama memek aku, kalau mereka sedang butuh aja. Saat enak , mereka lupa. Bener kan?"
" Karin , maafkan aku "
Karin hanya tertawa genit
" sayang aku cuma bercanda. Lagian aku gak bisa ninggalin dunia ini semudah itu. "
Aku selalu jujur ketika aku bercerita dengan Karin. Seolah ia memiliki kemampuan agar aku menceritakan yang sebenarnya kepadanya dan aku mempercayainya. Karin tidak pernah membocorkan rahasiaku. Dan Karin mungkin satu-satunya wanita yang mampu memenuhi kebutuhan sex dan rohani secara bersamaan. Hanya saja dengan kondisinya sulit untuk mengajaknya hidup bersama.
Karin satu-satunya orang yang tidak mempertanyakan apakah yang aku lakukan itu benar atau salah. Ia pendengar yang baik. Ia tahu aku membunuh polisi yang pertama secara tidak sengaja dan ia tahu aku membunuh Iptu Hendro lalu memenjarakan anaknya. Ia tidak menghakimiku. Ia mendengar ceritaku dan ia hanya mengatakan kalau ia tidak menyangka aku dapat membunuh seseorang.
" mungkin suatu saat kontol kamu bisa segede nyali kamu. "
Karin menyuruhku berdiri tanpa busana sementara ia duduk di sofa menatapku dengan tatapan genitnya. Setelah berpisah berbulan-bulan ia ingin tahu seberapa besar kemaluanku sekarang. Dengan nada genit , ia berbisik ia ingin melihatku mastrubasi. Ketika ia menatap penisku , aku merasa seperti sesuatu menjilat-jilti dan mengulum-ngulumi penisku. Karin tersenyum manja. Ia berdiri dari sofa , lalu ia berlutut mendekatkan wajah manisnya ke penisku yang menegang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripper 🔞
Teen Fiction18+ baca kalau sudah cukup umur ya Cerita ini penuh adegan sex dan kekerasan jadi ga cocok buat sebagian pembaca