" belum hilang dari ingatan kita tentang gugurnya anggota SatJaring Tarantula saat tawuran yang terjadi di sebuah lorong di pusat kota Mandala. Beberapa menit lalu, tiga anggota SatJaring gugur dalam penggerebekan pelaku ujaran kebencian di jejaring sosial. Pelaku terpaksa ditembak di tempat karena berusaha melawan petugas "
" bisa gak lima menit aja kamu gak bunuh orang?"
" aku gak membunuh mereka Karin. Persis seperti yang dibilang di berita "
" bullshit "
Karin dengan sendirinya sadar aku baru saja membunuh tiga aparat di dekat kontrakannya. Dia terlihat sedikit panik. Apalagi setelah melihat aku membawa pulang sebuah senapan laras panjang dan beberapa amunisi. Ia juga tidak menyangka aku akan semudah itu melakukan aksi nekat di dekat rumahnya.
" kalo mereka ke sini gimana? Kalo ketahuan aku juga kena tahu. Bahkan bisa-bisa sampai keluargaku mereka buru."
Kurasa aku tidak berpikir sampai di sana
" lain kali mikir pakai otak dulu? Jangan pake kontol. "
Dan rupanya benar. Pagi itu juga satu peleton anggota SatJaring tiba di lorong , dan segera menyisir lokasi kejadian. Mereka memeriksa semua tempat di sekitar kejadian termasuk kontrakan Karin. Aku mengisi ulang seluruh senjataku bersiap menghadapi yang terburuk
" benerkan yang aku bilang ? Sekarang gimana?"
" dug!dug!dug!"
" Selamat pagi Bapak Ibu, mohon kerja samanya. "
Karin menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Aku masuk ke sana , menutup mulut dan hidung dengan tanganku agar tidak terdengar, lalu tak lama pintu itu terbuka
" Eh! Sorry Sorry, tadi aku baru mau pake baju "
Dengan telanjang bulat Karin berpura-pura ia baru selesai mandi. Ia berlari mengambil handuk dan segera menutupi tubuhnya.
" aduh maaf Mbak , saya tidak tahu "
Jawab anggota itu malu" gak papa deh pak, namanya udah kejadian mau gimana lagi. Tadi aku baru mau jawab , eh bapaknya keburu masuk "
Sahut Karin santai. Ia terlihat sangat tenang. Anggota itu masuk dan segera mengecek kamar Karin
" sendirian Pak ?"
Tanya Karin dengan Nada Manja" Saya datang dengan teman-teman satu tim langsung dari markas. Kami kemari untuk melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan tadi pagi "
" ah gitu. Mau duduk dulu? Sekalian aku buatin minum?"
Karin sengaja menyingkapkan handuknya , memperlihatkan sedikit tubuh indahnya , untuk menggoda aparat culun itu. Anggota SatJaring tetap berusaha terlihat tenang. Meskipun Karin sepertinya berhasil membuatnya sedikit gugup dan horny. Karin sadar prajurit muda itu melirik belahan dadanya. Karin menyusupkan tangannya ke dalam celana prajurit itu tanpa perlawan. Ia mulai memanjakan kemaluan prajurit itu dan bajingan itu terlihat menikmatinya.
" ada yang berdiri , tapi bukan hukum ya pak"
Bisik Karin.
" Randi! Konsentrasi! Kita kemari untuk bertugas bukan main-main! "
Dan atasannya tiba-tiba muncul.
" siap komandan! Sekali lagi maaf Mbak , saya permisi dulu "
Anggota SatJaring itu segera pergi melanjutkan tugasnya dan Karin segera menutup pintu. Aku keluar dari kamar mandi, dan aku melihat Karin duduk dipinggir kasur dengan wajah ketakutan. Ia pun berdiri dan langsung menampar wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripper 🔞
Teen Fiction18+ baca kalau sudah cukup umur ya Cerita ini penuh adegan sex dan kekerasan jadi ga cocok buat sebagian pembaca