Ruang makan itu dijaga dua anggota SatJaring di luar , empat di dalam , tidak dihitung ajudan Mandala Putra dan ajudan-ajudan Tamu kehormatannya. Menyelinap lewat depan tentu saja akan mendatangkan masalah , sehingga aku berencana menyelinap ke belakang dapur lewat jalur evakuasi.
Pintu Jalur evakuasi dikunci. Butuh sebuah kartu untuk membukanya atau aku bisa mengakalinya. Beberapa menit kemudian dengan lockpick yang aku beli sebelum memulai aksi ini , aku membuka pintu itu dan berjalan ke belakang dapur.
Ada seorang Chef yang bertugas menyajikan makanan untuk Mandala Putra dan tamu kehormatannya. Dibantu seorang asisten dan dua orang staf dapur. Aku masuk dari belakang dapur , dan tiba di ruang kecil tempat penyimpanan bahan makanan. Aku segera keluar begitu asisten Chef masuk ke ruang penyimpanan.
" aneh , tadi kayak ada orang "
Ia melangkah masuk ke kamar mandi. Aku mengintip lalu kembali masuk ke ruang penyimpanan. Aku punya waktu hitungan detik untuk memikirkan bagaimana cara menghabisi Mandala Putra. Aku melihat racun tikus yang tersimpan di salah satu lemari dan mengambilnya.
Aku menyelinap ke dapur. Semua orang sibuk dengan urusan mereka sendiri. Para Ajudan saling mengobrol , begitu juga dengan SatJaring di sana , dan staf dapur sibuk menyiapkan hidangan penutup. Saking sibuknya Mereka tidak sadar aku bersembunyi di sana.
" Bob, ayam Taliwang Pak Bos udah lu cicip lom? Bob? "
Aku segera menyampurkan racun tikus ke makanan Mandala Putra lalu membunyikan bel dan menyingkir.
" Bob? Main kabur aja nih anak. "
Chef sempat melihat punggungku namun ia mengira aku adalah asistennya.
" eh ntar dulu."
Ia sadar ada yang salah lalu segera berlari ke belakang dapur.
" kok pake jas item ya? Bodo ah "
Namun aku berhasil kembali ke jalur evakuasi. Dengan jalur evakuasi aku naik ke atas dan keluar di lantai dua ruang makan VIP. Tidak ada siapa-siapa di sana dan aku melihat Mandala Putra memakan Ayam Taliwangnya. Butuh kurang lebih sepuluh sampai setengah jam agar racun itu beraksi. Yang pasti ia tidak akan lolos dari ajalnya.
" lama banget kamu ke WCnya, hampir setengah jam lho. "
Aku kembali ke lobby griya tawang di mana pesta diadakan. Aku bahkan sempat ke kantor Mandala Putra dan menanamkan sesuatu ke jaringan Mandala lewat komputer pribadinya. Aku melihat SatJaring mulai keresahan dan tiba-tiba petugas kesehatan berlarian ke kediaman Mandala Putra. Panitia membisikkan sesuatu ke Ryan dan beberapa menit kemudian.
" hadirin dan temen-temen sekalian. Dengan berat hati kami umumkan Event hari ini dihentikan lebih awal karena masalah internal yang tidak bisa saya sebutkan dipanggung ini. Sekali lagi kami sebagai pihak penyelenggara minta maaf atas kejadian ini. "
Ryan mengucapkan salam lalu berlari ke kediaman Mandala Putra. Suasana seketika gaduh. SatJaring lalu menggiring semua orang turun bergiliran dengan lift. Aku turun sekitar setengah jam kemudian, dan aku melihat helikopter super puma milik Mandala Putra lepas landas dari Menara.
" Astaga, guys, Pak Agung Mandala Putra meninggal!"
Ketika di lantai dasar Menara , kami semua mendapat kabar Mandala Putra meninggal dunia. Dengan dosis yang aku beri dan jenis racun tikus yang aku gunakan , tak heran ia tewas secepat itu. Sayangnya aku tidak melihat bagaimana ia tewas. Ketika aku masuk mobil dan mengantar Pretty ke hotel, media tidak henti-hentinya memberitakan kematian Mandala Putra.
" Tragis sekali ya. Mati keracunan padahal keamanan udah maksimal. Aku rasa gak ada orang yang aman dari kematian. "
Kami kembali ke kamar hotel. Aku menulis pesan ke Ryan kalau status mereka tidak membuat mereka bebas dariku. Kali ini secara resmi aku mengancam jika mereka masih berani macam-macam denganku lagi , aku akan bunuh dia dan sisa keluarganya. Aku menonaktifkan semua perangkatku dan duduk santai di kamar hotel
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripper 🔞
Teen Fiction18+ baca kalau sudah cukup umur ya Cerita ini penuh adegan sex dan kekerasan jadi ga cocok buat sebagian pembaca