Aku membuka rekaman CCTV ketika polisi hendak menyita barang-barang di rumahku. Ada empat polisi. Dengan bantuan sistem pengenalan wajah, aku langsung mendapat identitas mereka. Mereka semua pernah bermasalah dalam kasus kekerasan terhadap warga namun aku tidak menemukan rekaman. Rekaman mungkin telah di hapus atau di simpan di suatu perangkat.
Aku sangat berniat menghancurkan hidup mereka, jadi aku tidak tenang sampai aku mendapat apa yang aku mau. Aku berniat datang langsung ke Poltabes, meretas jaringan mereka dan mencari tahu jika mereka menyembunyikan sesuatu di sana.
Tapi aku sadar itu sangat berisiko. Pagi itu, sekitar setengah tujuh, aku tiba di rumah salah satu anggota yang dekat dengan rumahku. Diam-diam aku masuk ke halaman dan meretas masuk ke jaringan wifi. Memanfaatkan jaringan wifi tersebut aku meretas smartphonenya dengan mudah, dan mengunduh seluruh data pribadinya. Aku menguras habis seluruh tabungannya lewat mbanking dan melarikan diri.
Aku tidak menemukan video bukti , tapi aku menemukan bukti chat kalau mereka melakukan pesta narkoba. Kejadian beberapa minggu lalu dan aku segera menyebarkan chat tersebut sambil berjalan ke mobilku. Aku memanfaatkan bot buzzer agar postingan itu cepat viral di sosial media.
Aku bekerja seperti biasa seharian. Saat istirahat aku makan siang dan postinganku sudah masuk ke berita. Ada tiga nama yang disebutkan di chat itu dan tinggal menunggu waktu mereka diberhentikan secara tidak hormat. Aku juga membocorkan kehidupan sex mereka seperti bukti chat kalau mereka pernah selingkuh di spa plus-plus, dan pput.
Hanya saja, aku tidak menemukan nama komandan mereka, di mana pun sehingga ia mungkin tidak akan terkena dampak apa pun. Ia sudah sangat cukup tua jadi ada kemungkinan ia tidak menggunakan smartphone karena aku tidak menemukannya di sosial media mana pun. Aku hanya punya alamat rumahnya yang kudapat dari sistem Mandala.
" sayang, cepet banget pulangnya "
Katakan saja hari itu aku menang besar jadi aku harus merayakannya. Aku cium bibir istri kesayanganku itu lalu aku rebahkan tubuhnya di atas sofa. Lidahku bermain dengan liar dan jemariku dengan lidah melepaskan hijab dan seluruh pakaiannya. Kulahap lehernya sambil kulucuti celanaku , mengeluarkan burungku yang lapar dari sarangnya.
" kami genit banget ih. "
Bisik Via nakal. Kuangkat kedua pahanya dan tanpa basa-basi aku tusukkan penisku ke lubang kemaluannya. Aku tanamkan kemaluanku hingga tenggelam seluruhnya lalu sambil menahan kedua pahanya aku hujamkan penisku keluar masuk dengan kecepatan penuh.
" ooohhh mas Bagus oohh ohhh yahhh mmmhh Yahh "
Aku menggenjotnya dengan nafsu di atas sofa. Buah dadanya memantul-mantul karena genjotan liarku. Bibirnya mendesah , dan suaranya melengking ke seluruh ruangan. Memeknya semakin becek. Aku sangat suka jepitan dinding vaginanya yang becek dan masih menjepit . Sambil tersenyum sange Via menggelengkan kepalanya dan terus mendesah liar.
Kuremas buah dadanya dengan nafsu dan sambil terus menggenjotnya ganas , bibir kami kembali bercumbu dengan liarnya. Ia kalungkan kedua tangannya dan terus membalas ciuman bibirku dengan ganas.
" ahhhhh "
Kami mencapai klimaks secara bersamaan. Kami saling bercumbu dan aku mengeluarkan seluruh air maniku di dalam vaginanya. Aku harap ia tidak hamil karena aku keluar sangat banyak hingga aku jatuh kepelukannya. Aku terbaring di sofa dan Via mengulum penisku, menelan sisa-sisa ejakulasiku.
Aku menggenjotnya berulang-ulang kali karena aku sangat nafsu malam itu. Aku mencoba segala gaya dari doggy style, WOT, 69 , Misionari dan aku paling suka ketika aku meremas buah dada Via dari belakang sambil menikmati desahannya. Aku juga paling suka ketika aku berdiri dan ia berlutut sambil mengulum-ngulum penisku dengan bibir manisnya. Tidak ada yang lebih nikmat daripada membuat wanita semanis Via menjadi lonte pribadi kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripper 🔞
Ficção Adolescente18+ baca kalau sudah cukup umur ya Cerita ini penuh adegan sex dan kekerasan jadi ga cocok buat sebagian pembaca