Bab 13

600 1 0
                                    

Aku akhirnya bertemu dengan Dewi dan Santi , tanpa sepengetahuan Karin. Entah bagaimana belakangan Karin cemburu jika aku bertemu apalagi tidur dengan wanita lain. Kami bertemu di gedung apartemen yang sama dengan yang aku tinggali. Di sana Santi menunggu dengan kakaknya Dewi.

Santi lalu bercerita bagaimana dia bisa diculik dan dilecehkan berhari-hari oleh Geng Hooligan. Santi bilang ia pernah punya pacar di Mandala, seorang karyawan Mandala yang juga anggota geng mobil. Ia sering diajak pacar lamanya klubbing , drag race namun Santi selalu menolak jika diajak check in dan ML. Santi ingin ia berkomitmen sebelum rela mempersembahkan tubuhnya.

Pria itu selalu menolak dan mengatakan ia masih ingin mengejar mimpinya. Santi kemudian tidak sengaja berkenalan dengan seorang sopir taxi, namun mereka cuma berteman. Tapi diluar dugaan Santi , pria itu serius dan tiba-tiba melamar Santi meski tahu Santi sudah punya pacar. Santi menjawab iya dan akhirnya putus dengan pacarnya. Di sanalah masalahnya.

Bekerja sama dengan Hooligan, Santi lalu diculik tentu saja dengan niat balas dendam. Santi yang tidak tahu apa-apa hampir diperkosa namun mereka menyimpannya karena berencana menjual Santi ke Filipina. Walau tak boleh diperkosa , salah satu anggota geng meremas buah dada Santi dan mengecup-ngecupnya berulang-ulang kali berhari-hari. Dia sangat beruntung aku datang menyelamatkannya dan dia sempat putus asa.

Santi langsung mengabari tunangannya tidak lama setelah ia kembali ke rumah. Mereka bertemu esok pagi setelah Santi kembali dan di luar dugaan ia membatalkan pertunangan dan memutuskan Santi. Alasannya sangat konyol , karena ia menganggap Santi tidak suci lagi. Aku merasa kasihan pada Santi. Namun setelah apa yang terjadi ia tidak ingin membalas dendam pada siapa-siapa.

" Jadi, sebelum pulang dari Mandala , kalian udah siapin apa buat imbalanku"

Dewi melirik adiknya lalu mengangguk. Santi lalu berdiri dari tepi kasur dan menarikku dari sofa.

" aku udah denger dari kak Dewi. Aku udah nyerah dengan kehidupan berkeluarga. Aku gak mau kawin. Aku mau hidup sendiri selamanya aja mungkin sama kakakku. Tapi kami tetep siap layani kakak. "

" Kami? Jadi kalian?"

Dewi dan Santi siap melayaniku. Dewi sudah biasa melayani laki-laki, tapi adiknya, ia masih perawa  Mereka bilang mereka tidak ingin menikah tapi  butuh laki-laki untuk punya anak. Mau tak mau mereka pasrah melayaniku. Dengan gemetar Santi membuka pakaiannya lebih dulu, menunjukkan tubuh polosnya. Ia menanggalkan pakaianku satu persatu dari jaket, tank top hingga celana dalamku. Dewi melihat adegan sex kami sambil meminum bir kalengan yang ia beli. Aku tersenyum nafsu. Dewi menatapku pasrah

Santi sempat ketakutan begitu melihat penisku. Kurebahkan dia diatas kasur lalu berbaring di sampingnya. Aku berbisik agar ia tenang dan kami pun bercumbu. Aku dekup dia,  aku usap belakang kepalanya dan dengan penuh perasaan kukecup bibirnya. Kurasa ini pertama kalinya aku mencumbu gadis yang masih perawan. Dan aku mencoba menikmatinya seperti saat aku mencumbu pacarku dulu.

Santi bertambah gemetar. Lidahku turun dan mulai melahap lehernya. Ia menggunakan parfum yang sangat wangi dan aku sangat suka aroma tubuhnya. Bibirku mulai melahap lehernya dan Santi mulai mendesah. Ia dekup tubuhku, memejamkan matanya dan terus mendesah. Sesekali lidahku naik lalu melahap lehernya sambil berbisik aku menyukai tubuhnya. Pipinya memerah dan ia terus mengerang dan mendesah sambil mendekap tubuhku.

Wajahku kini berada diantara kedua pahanya. Pipinya masih memerah. Kujulurkan lidahku dan mulai melahap belehan vaginanya yang masih perawan. Santi mulai mendesah. Lidahku bergerak makin cepat menjelajah bibir vaginanya. Jemarinya meremas kasur. Lidahku masuk ke vagina perawannya dan mulai menjilat lebih dalam lagi. Santi memejamkan matanya berusaha menahan dan tidak mendesah, namun tubuhnya justru menikmati gerakan lidahku di vagina perawannya.

Ripper 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang