Kaiga Kotori as Karin
Kita sudah cukup bersantai selama tiga episode awal. Sebelum cerita ini bertambah membosankan, kurasa sudah saatnya untuk permainan yang sebenarnya. Aku sudah tahu DDIR ( dasar-dasar ilmu retas ) dan malam itu adalah aksiku yang sebenarnya. Kesempatan untukku menguji kemampuan Peretasan
Aku pulang seperti biasa setelah mendapat sex yang nikmat dari memek Karin. Aku naik taxi karena hari sudah larut malam, bahkan masuk dini hari. Aku berhenti di depan gang dan berjalan pulang tanpa tahu apa yang akan datang.
Selama ini aku menipu, membajak tanpa memikirkan apalagi takut resiko akibat aksi ilegal itu. Aku kira kepolisian Indonesia tidak peduli terhadap kasus penipuan receh yang aku lakukan. Malam itu aku tahu itu tidak sepenuhnya benar. Malam itu, aku melihat sebuah mobil polisi masuk jauh ke dalam gang, terparkir tepat di depan kos-kosanku. Semua orang berkumpul di luar.
" Jalak satu monitor "
Selangkah lagi saja, maka aku mungkin sudah tertangkap. Aku tidak terpikir mereka berhasil melacakku. Saat itu aku mengenakan jaket hoodie dengan sebuah masker sehingga mereka tidak mengenaliku. Aku membawa hampir seluruh barang bukti bersamaku, namun setidaknya ada dua konsol dan sebuah modem portable di kamarku . Modem tersebut adalah salah satu barang bukti yang lupa aku bawa.
Aku perlahan mundur meninggalkan tempat itu sesegera mungkin. Aku berbelok ke sebuah gang yang sempit dan gelap, jalan tembus ke gang sebelah. Aku melangkah secepat mungkin dan saat itulah, insiden itu terjadi.
" Jangan bergerak "
Saat itu juga langkahku terhenti. Jantungku berdegup kencang. Aku berbalik, dan aku melihat seorang polisi dengan baju polo hitam berdiri di belakangku.
" pandangan ke depan! "
Ia menyuruhku untuk tetap melihat ke depan. Aku bahkan masih memegang handphoneku.
" KTP "
Aku mengambil salah satu KTP palsu dan menunjukkan kepada polisi itu. Aku melirik ke belakang dan saat itu aku takut polisi itu akan tahu jika KTP itu palsu dan menangkapku.
" ngen....tot . Bagus juga nama lo "
Aku harus berpikir cepat. Polisi itu menggunakan sebuah headset wireless yang menggunakan Bluetooth jadi aku terpikir sesuatu. Diam-diam aku gerakkan jariku ke sebuah aplikasi.
" Komando Arrrgghhhh Anjing!"
Saat itu juga aku mengirim kode ke perangkat bluetoothnya yang akhirnya membuat suara memekakkan telinga. Polisi itu menjerit dan saat itu juga aku mengambil sebuah batu dan memukulkannya sekuat tenaga ke kepalanya. Polisi itu tersungkur dan aku memukulnya beberapa kali memastikan ia pingsan.
Aku tidak berpikir apa yang akan terjadi, baik pada diriku atau polisi itu. Aku mengambil kembali KTP palsu itu, lalu merebut pistol di pinggang polisi itu. Aku masukkan semuanya ke tas jinjing itu dan melihat darah keluar dari kepala polisi. Dia mati. Secepat mungkin aku berlari meninggalkan lorong yang gelap itu lalu naik ke taksi yang sama saat aku datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ripper 🔞
Teen Fiction18+ baca kalau sudah cukup umur ya Cerita ini penuh adegan sex dan kekerasan jadi ga cocok buat sebagian pembaca