28// Disekap

7.1K 705 537
                                    

Harapan adalah mimpi, dari seseorang yang terjaga__ Aristoteles


"La kamu ngga papa kan?" Vio semakin khawatir saat melihat wajah Mala yang semakin pucat. Sambil memegangi perutnya.

"Ngga papa Vi"

"KELUAR!!" kedua orang itu menggedor pintu jendela mobil Vio.

"La!" Vio memeluk sahabatnya. "Tenang aja Rakha sebentar lagi pasti datang!" Vio sempat mengirim pesan kepada Rakha sesaat setelah dirinya masuk ke dalam mobil. Dia juga sempat shock saat melihat Mala diserang oleh kedua orang tadi.

Di tempat lain, dengan kecepatan tinggi Rakha melajukan mobilnya. Hanya satu dalam pikirannya, Mala. Dia menuju lokasi yang dikirimkan Vio.

"Kenapa mereka lewat sini!"' Rakha mengeram kesal. Pasalnya, jalur yang di lewati dua gadis itu sedikit sepi dan jauh dari pemukiman. "Tunggu aku La!"

Rakha melihat mobil vio terparkir di pinggir jalan.

"Syukurlah!" Rakha segera memarkirkan mobilnya dan berlari menghampiri mobilnya. Ada rasa lega saat melihatnya. Tapi hanya sekejap saja. Perasaan lega itu berubah menjadi rasa khawatir. Yang teramat sangat . Melihat jendela mobil Vio yang pecah. Dan ada bercak darah.

"Mala!" Rakha berteriak memanggil Mala, berlari kesana kemari mencari keberadaan istrinya. Dia berharap menemukan Mala di sekitar situ. Dia mencoba menghubungi ponsel Mala. Terdengar suara dering di dalam mobil.

"Sial!!" Dia melihat tas Mala dan Vio tertinggal di dalam mobil. Rakha memukul pintu mobil vio. Tangannya tak sengaja tergores pecahan kaca. Dia mengirim pesan kepada Afan. Rakha sedang tidak bisa berfikir. Rasa khwatir terhadap keselamatan Mala menyelimuti pikirannya.

Rakha terduduk di samping mobil sambil menekuk lututnya. Dia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Tidak ada cctv di daerah sini, tak ada penduduk yang bisa untuk di mintai informasi. Dia memeluk tak Mala.

Tak berapa lama Afan dan Eby datang. Mereka berlari menghampiri sang ketua.

"Gimana ceritanya Rakh!" Rakha mendongak mendengar suara Afan. Dia memberikan ponselnya. Afan menerimanya, membaca pesan dari Vio.

Vio

Rakh mobil gue kempes lo cepet kesini gue sharelock

Di bawah pesan Vio , sebuah pesan suara. Afan membukanya.

"Cepetan Rakh, mereka nyerang Mala" suara Vio terdengar ketakutan.

"Sial!!" Afan dan Eby mengeram kesal. Mereka membaca pesan terakhir yang dikirim Vio.

Vio

Mala berhasil mengalahkan mereka, sekarang kita di dalam mobil, cepet Rakh, Mala kesakitan

Rakha tiba-tiba berdiri.

"Gue harus cari Mala! kemanapun, gua ngga bisa diem aja!" Rakha berlari ke mpbilnya. Di ikuti Afan. Dia tak akan membiarkan Rakha menyetir sendiri dalam kondisi seperti ini.

"Gue yang nyetir!" Sementara Afan akan menuruti apa yang di inginkan Rakha. Dia menyerahkan semua pada Eby, untuk mengatur strategi.

"By , minta bantuan Rayen sama Gibran!" teriak Afan sebelum melajukan mobilnya. Eby mengangkat ibu jari tangannya ke atas.

"Tenang Vio kita pasti menemukan kalian" Eby juga sebenarnya sangat mencemaskan gadis itu. Dia menghubungi Rayen dan Gibran. Serta anggota Zero untuk mencari Mala. Dimulai dari titik hilangnya mereka.

My Good Girl Mala (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang