25// Kembali ke Apartemen

8.4K 782 545
                                    

"Aku mencintaimu bukan karena apa yang kau punya melainkan karena apa yang terjadi saat aku bersamamu."

Dua hari Mala berada di rumah Rakha. Hari ini hari terakhir Leon dan Dara berada di Indonesia. Mereka sudah berangkat keluar negeri tadi pagi. Kini Mala dan Rakha sedang bersiap untuk kembali ke apartemen. Rumah itu terlalu luas untuk Mala. Lagipula dia sudah merasa nyaman di apartmen. Belajar hidup mandiri.

"Sini aku yang bawa" Rakha meraih koper yang akan di bawa Mala. Akhir-akhir ini Rakha lebih protective terhadapnya.

"Aku bisa Kha!" mala mencoba menolak.

"Ngga papa, aku ngga mau kamu cape!" Rakha memaksa. Rakha memastikan Mala nyaman sebelum dia mulai menjalankan mobilnya.

"Mau mampir kemana dulu ngga?" tawar Rakha. Mala hanya mengeleng. Dia merasa kesal diperlakukan seperti itu. Bahkan melakukan hal kecil saja Rakha tak memperbolehkannya.

"Aku bukan gadis lemah Kha, berhenti memperlakukan aku seperti ini" ucap Mala tiba-tiba. Rakha sedikit melirik ke arah Mala. Dapat dilihat wajah istrinya terlihat kesal. Rakha tersenyum. Dia menepikan mobilnya. Dia tak mau mengobrol sambil menyetir, takut mengganggu konsentrasinya apalagi jika obrolan ini dianggap hal serius bagi Rakha. Apapun tentang Mala adalah hal penting baginya.

"Kenapa hmm?" ucap Rakha lembut sambil membelai rambut istrinya.

"Kenapa kamu bersikap seperti itu Kha, seolah-olah aku gadis yang lemah!" Tatapan Mala lurus ke depan tanpa melihat Rakha sedikitpun.

"Aku ngga bermaksud seperti itu sayang, aku tahu kamu gadis yang kuat dan tangguh. Aku hanya ingin lebih menjagamu lagi La!" jelas Rakha.

"Tapi ini berlebihan Kha! AKu ngga nyaman!" sahut Mala. Hal kecil yang bagi Mala bisa dia lakukan sendiri pun semua Rakha ambil alih. Membuat Mala merasa tidak berguna.

"Ya udah aku minta maaf kalau udah bikin kamu ngga nyaman" Rakha memilih mengalah. Rakha tak salah, dia hanya mencoba lebih memperhatikan Mala. Setelah kejadian kemarin. Dia hanya ingin menebus rasa bersalah di hatinya dengan bersikap seperti itu. Tapi ternyata tindakannya membuat Mala tidak nyaman. Contohnya, saat Mala hendak memasak untuknya, Rakha melarang dan memilih memesan makanan. Mala yang biasanya menyediakan minuman untuk Rakha pun kini Rakha yang melakukannya. Bahkan tadi saat Mala ingin membawa satu koper kecil Rakha tak mengijinkan. Padahal saat itu Rakha sudah membawa satu koper besar dengan beberapa tas.

"Aku cuma tidak ingin semakin merepotkanmu Kha"

"Siapa bilang kamu merepotkanku sayang, ngga sama sekali" Rakha mengatakannya dengan lembut. "Maaf ya?" tanyanya lagi. Mala menoleh dan tersenyum kepadanya sambil mengangguk.

"Bersikap seperti biasa saja Kha"

"Oke siap my princess"

"Baru aja ngomong udah mulai l agi lebaynya!" Rakha gemas lalu mencubit kedia pipi Mala. Membuat Mala meringis kesakitan.

"Rakha! KDRT tau!"

"Mau yang lembut? hmm" rakha memajukan wajahnya lalu mencium pucuk kepala Mala sedikit lama sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.

Rakha berbelok ke minimarket tak jauh dari apartemen mereka.

"Lo Kha kok kita ke sini?"

"aku pengen beli sesuati, kamu tunggu di sini aja ya? Bentar aja kok sayang?"

"Heem" jawab Mala menganggukinya. Rakha bergegas masuk ke minimarket untuk membeli beberapa barang.

Sebenarnya tujuan utama Rakha, membeli camilan dan susu coklat untuk Mala. Mala menunggu Rakha di dalam mobil sambil memainkan ponselnya. Hingga teriakan seorang gadis menghentikan aktivitasnya.

My Good Girl Mala (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang