41// Balasan setimpal

6.4K 690 326
                                    



"DOOR !!"

Waktu seolah berhenti saat mendengar suara tembakan yang menggema. Nio , Naufal dan Ares terperanjat melihat pemandangan di hadapan mereka.

"RAKHA!!"

Mala berteriak sambil memejamkan matanya. Dia tak akan mampu melihat suaminya, orang yang sangat dia cintai pergi dengan cara menyakitkan seperti ini. Tubuh Mala sudah tak mempunyai tenaga lagi. Suara teriakan dan kegaduhan yang dia dengar lama-lama mulai memudar. Bersama dengan hilangnya kesadarannya.

***

"Sayang!" samar-samar Mala mendengar suara Rakha. Ingatannya kembali pada kejadian itu. Mala enggan membuka matanya. Dia takut jika ini mimpi, saat dia terbangun dia tak akan pernah mendengar suara kekasih hatinya lagi. "Ini pasti mimpi." batinnya.

"Sayang! bangun!" kali ini dia merasakan tangan Rakha membelai pipinya.

"Kenapa tampak nyata?" air mata Mala mulai menetes. 

"Ngga mau Kha, jangan paksa aku buat bangun, aku belum siap menghadapi kenyataan ini! Jika dengan begini aku bisa merasakan kehadiranmu. Lebih baik aku tak pernah bangun! hiks"

"Kamu ngomong apa sayang! buka matamu dulu!" perintah Rakha.

Mala menggeleng " Ngga mau!"

"Mala ini aku Rakha, suami kamu dan aku masih hidup! plis buka matamu sayang!"

"Beneran?" tanya MAla Ragu. "Kamu ngga bohong kan?" Mala memebuka matanya perlahan. Samar-samar tapi pasti dia melihat sosok yang sangat dia cintai itu benar-benar nyata.

"Syukurlah!" Rakha berujar, sambil menarik Mala dalam pelukannya. "Syukurlah kamu tidak apa-apa sayang! Aku takut sekali tadi. Hampir saja aku menghajar Rayen!" cerocos Rakha tanpa memberi kesempatan Mala berbicara.

"Apa hubungannya dengan Kak Rayen?" tanya Mala heran sambil mendorong tubuh Rakha. Matanya menatap menunggu jawaban.

Flashback on

"DOOR!" 

"Rakha!" 

Waktu seolah berhenti saat mendengar suara tembakan yang mnggema. Nio , Naufal dan Ares terperanjat melihat pemandangan di hadapan mereka. 

"Rakha" teriak Mala sebelum dia tak sadarkan diri.

Sedetik tadi mereka berpikir akan kehilangan pemimpin mereka, sedetik tadi hati mereka sempat mencelos mengira akan kehilangan orang tersayang mereka. Mereka menghela nafas lega, saat tahu semua baik-baik saja tpi itu tak berlangsung lama. 

Mereka melihat Rayen berdiri sambil mengacungkan sebuah pistol. Dia baru saja menembak seorang yang membidik Rakha.Membuat orang itu meringis kesakitan dengan luka di tangannya. Pistolnya terlepas Tak disia-siakan Ares dia melepaskan anak panahnya mengenai anak buah Ardi yang tersisa. 

Nio keluar dari tempat persembunyiannya dan menerjang dua anak buah Ardi, mencegah mereka melarikan diri.

Ardi wasesa terkejut , dia melepaskan tubuh Mala dan beralih mengarahkan pistolnya pada Rayen.

"Brengs*k!" umpatnya sambil menarik pelatuk pistolnya. Rayen tak dapat menghindar. Melihat itu Rakha berlari menerjang tubuh Ardi tapi sayang pelatuk itu terlajur ditarik tepat ketika Rakha menerjang tubuh Ardi yang membuat keduanya terjatuh.

"DOOR"   Peluru itu melesat mengenai tubuh Rayen yang langsung roboh.

"Rayen!" gumangnya lirih "Kurang ajar lo!" Amarah Rakha memuncak. Dia menindih tubuh Ardi dan duduk di atas perut laki-laki itu, lalu menghajarnya membabi buta.  Ardi yang tak berdaya hanya terkekeh.

My Good Girl Mala (sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang