14

3K 134 19
                                    

Typo bertebaran.....




.

.







Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang paling terindah bagi hidup Karina, bagaimana tidak bahagia jika di malam ini lah menjadi saksi bagaimana seagresif nya Winter dalam menjamah setiap inci tubuhnya. Tidak ada yang terlewat, semuanya lekukan dan lipatan tubuhnya disentuh begitu intens oleh gadis yang sekarang sedang mengubur wajahnya pada belahan payudaranya yang besar.

Sejak tadi Karina masih mempertahankan senyumannya sambil menatap puncak kepala Winter yang berada di atas dadanya. Aah sentuhan Winter benar-benar bisa membuat dirinya mabuk kepayang, ingatannya dimana benda tak bertulang itu begitu bersemangat menggempur isi dalam dirinya, tidak ada ekspresi wajah jijik saat Winter menelan lelehan cairan kenikmatan. tapi sebaliknya, Winter terlihat begitu menikmatinya menelan cairan itu tanpa adanya rasa jijik sekalipun, disaat nafas Karina masih ter-engah mengatur hembusan nafasnya, gadis berambut sebahu itu sudah menjulurkan lidahnya lagi guna menyesap dan menjilatan cairan bening yang masih menempel di lipatan bibir vaginanya.

Betapa bahagianya Karina, dia tidak akan melupakan hari terspesial ini, akan dia ingat dan dia abadikan pada memori otaknya. Karina pun mempererat dekapannya, memeluk tubuh kecil Winter dengan penuh rasa sayang yang begitu meluap. Detik berikutnya Karina hanya bisa terkekeh pelan melihat Winter yang begitu terlihat kelelahan, padahal kan yang harusnya merasakan lelah itu adalah dirinya, tapi kenapa malah Winter yang terjatuh tidak sadarkan diri, lebih tepatnya tertidur akibat rasa lelah setelah memperawani Karina dengan jemari lentik.

"mulai detik ini, kamu tidak akan bisa pergi kemana-mana lagi Winter" ucap Karina dengan satu tangan yang mengusap-ngusap rambut Winter.

"Aku sudah merelakan sesuatu yang paling berharga hanya untuk dirimu" Karina kembali berucap setelah dirinya mengingat bagaimana hebatnya ketika Winter membuat Karina bertekuk lutut pada kungkungan gadis itu.

"Haaaaa, aku sudah tidak sabar menantikan itu semua, membangun rumah tangga dan merawat anak-anak di masa depan nanti.... Ya kita, hanya kita berdua"

Karina merasakan ada pergerakan dalam dekapannya, dia menundukan kepala guna melihat Winter yang mulai menggerakkan kepalanya. Akibat gerakan asal dari Winter membuat Karina menggeram menahan sensasi aneh yang diciptakan Winter pada kedua payudaranya. Tidak lama kemudian, gadis mungil itu pun mulai mendapatkan kembali kesadarannya.

"Morning" Karina menyapa kepada Winter yang terlihat masih mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawanya. Winter terbangun dari atas tubuh Karina, mengusap kelopak matanya dan

" mor........... Aaaakkkkkkk......."

" KARINA.... KENAPA KAMU TELANJANG SEPERTI ITU..?" Karina hanya bisa mengerutkan keningnya. Bingung, melihat tingkah aneh dari gadisnya, apakah Winter tidak mengingat kejadian tadi malam..? Kalau iya seperti itu Karina akan membantu Winter mengingatnya lagi.

" kamu gak ingat tadi malam kita habis ngapain?" Tanya Karina yang tidak menghiraukan kehebohan Winter yang sedang berdiri didepan lemarinya. "Ingat apaan sih" jawab Winter tanpa mengalihkan pandangannya.

"Lagiankan tadi malam kita tidur, terus kenapa kamu jadi telanjang kaya gitu, gak biasanya kamu tidur buka baju" Winter melanjutkan perkataannya, menoleh kearah Karina yang sedang duduk menghadapnya. "Jadi beneran kamu gak ingat apa-apa?" Ucap Karina, sangat tidak mempercayai jikalau Winter tidak mengingat peristiwa beberapa jam yang lalu. Detik-detik dimana keperawanan Karina dibobol oleh gadis yang masih saja sibuk mencari pakaian untuk Karina kenakan.

" enggak Rin.... emangnya semalam ada kejadian apa sih?" Winter berucap ketika dirinya telah berhasil membawa 1 set pakaian untuk sahabat karibnya itu. "Kamu...." Karina berucap lirih sambil membuang pandangannya kearah lain.

OBSSESION (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang