Typo bertebaran.
.
"jadi Winter apakah itu benar?"
Winter yang sedang duduk itu pun sontak mendongakan kepalanya, menatap sendu kearah bakal calon mertuanya lalu menoleh kearah sang ibu yang berada disebelah tubuhnya. Winter menghembuskan nafasnya sebelum dirinya memberikan sebuah alasan yang kuat tentang pembatalan pertunangannya dengan Jaemin.
Hari yang tidak ditunggu-tunggu itu pun akhirnya hadir juga. Hari dimana Winter dan Jaemin akan memberitahu tentang niat mereka yang akan mengakhiri pertunangannya. Sekarang, mereka semua sedang berkumpul di kediaman Winter, tadi pagi Jaemin memberi informasi pada Winter jika Jaemin dan keluarga akan berkunjung ke rumahnya siang nanti.
Kedatangan Jaemin yang membawa bunda dan ayahnya disambut hangat oleh ibunya Winter. Ibu Winter belum mengetahui jika kehadiran calon menantu dan calon besannya bukan untuk membicarakan hal yang baik, begitu juga dengan bunda dan ayahnya Jaemin. Mereka bertiga tidak mengetahui adanya masalah yang menimpa hubungan kedua anaknya. Sampai dimana pembicaraan tadinya tidak serius pun menjadi serius, dimana ketika Jaemin mengeluarkan pernyataan perihal hubungan mereka berdua.
" Winter ?"
Winter kembali tersadar dalam lamunannya, menatap kearah sang ibu yang juga sedang melihat kearahnya.
" sebelumnya, aku mau meminta maaf pada ibu, bunda dan ayah. Atas berita mengejutkan ini " sebelum melanjutkan perkataannya, Winter menyempatkan diri melirik kearah Jaemin. Laki-laki itu hanya bisa menyunggingkan senyuman kecilnya. "Mengenai kabar batalnya hubungan kami memang benar, aku dan Jaemin sepakat untuk mengakhiri semuanya, maaf jika keputusan kami membuat ibu, bunda dan ayah merasa kecewa, maafin Winter bu,bun yah... maaf" setelah mengatakan hal itu Winter langsung menundukan kepalanya, entah kenapa dirinya merasa malu dan dia tidak sanggup untuk menampilkan wajahnya sendiri. "Kasih bunda satu alasan kenapa kalian bisa memutuskan hubungan ini..?" Jaemin menolehkan kepala mendengar suara bundanya. Bunda Jaemin juga menatap sang anak dengan tatapan meminta penjelasan. "Jalanan kasih yang kalian berdua bangun selama ini harus berakhir gara-gara apa, masalah besar apa yang membuat hubungan kalian bisa terhenti seperti ini. Apakah kalian tidak ingat dengan mimpi kalian yang ingin hidup berdua selamanya"
"Orang ketiga..?"
"Apa perselingkuhan yang menjadi fokus utama sampai membuat hubungan kalian berakhir..?"
Kalimat yang keluar dari mulut ayah Jaemin pun membuat Winter dan juga Jaemin saling pandang. Saling memberi kode lewat kedipan mata, siapa yang akan menjawab pertanyaan itu.
" tidak ayah, bukan karena orang ketiga" ucap Jaemin menjawab pertanyaan dari ayahnya. "Lalu..?" Kita giliran sang bunda lah yang bertanya. "Tidak ada alasan yang membuat kita berdua mengakhiri hubungan ini. kita hanya tidak merasa cocok satu sama lain, lebih baik berhenti disini daripada memaksakan ke jenjang yang lebih serius lagi" dengan begitu lancar Jaemin kembali menjawab pertanyaan dari bundanya. Kedua orang tua Jaemin hanya bisa menghembuskan nafas berat.
"Apakah tidak bisa diperbaiki?" Kini giliran ibunya Winter yang mengungkapkan pertanyaannya. Menepuk pundak putri satu-satunya, tepukan itu membuat Winter menolehkan kepala kearahnya. "Nak, kalian masih bisa memperbaikinya, tidak harus menyimpulkan untuk mengakhirinya"
"semua masalah pasti ada jalan keluarnya bukan?"
Tidak ada yang mau mengeluarkan pendapat, mereka berdua sama-sama terdiam. "baiklah, jika mau kalian seperti itu, ibu tidak akan memaksa, ibu hanya bisa berdoa, semoga kalian bisa menggapai kebahagiaan kalian"