6

3.3K 191 13
                                    

Typo bertebaran...






.


.














.







.






.







Sekarang Winter lagi duduk bersebelahan dengan Jaemin di sofa ruang tengah. Ibu Winter bersama Karina lagi pada di dapur mau nyiapin makan siang, tadinya sih Karina udah ngambil tempat duduk di tengah-tengah mereka berdua, tapi ibu Winter langsung menarik tangan kanan Karina dengan lembut lalu membawa gadis berambut biru tua ke belakang membantu calon mertua masak.

Jaemin raih telapak tangan Winter lalu di genggam, tidak lupa Jaemin juga menatap wajah perempuannya dengan tatapan selembut sutra. Laki-laki yang mempunyai tinggi badan 175 cm itu ingin membicarakan terkait ucapannya di depan rumah tadi.

"Kamu setuju kan dengan rencana aku yang ingin mempercepat tanggal pernikahan kita?" Ujar Jaemin kembali mengatakan rencananya yang ingin mempersunting Winter menjadi istrinya secepat mungkin.

Jujur saja, dari lubuk hati Winter yang paling dalam dia juga ingin menyetujui keinginan Jaemin. Tapi, Winter kembali mengingat ancaman demi ancaman yang telah Karina ucapkan kepadanya. Winter bingung, tidak tau harus menjawab apa. Perintah Karina yang menyuruhnya untuk mengakhiri hubungan dengan Jaemin juga masih belum bisa dia lakukan. Sekarang ditambah permintaan dari tunangan nya, Winter merasa ingin menghilang sebentar dari tempat ini.

" sayang....." Jaemin yang melihat Winter diam pun langsung melayangkan telapak tangannya guna membelai pipi Winter yang terlihat begitu berisi. Dan Winter yang merasa hangat dengan belaian Jaemin pun langsung tersadar dari lamunannya.

" iyaa " ucap Winter kemudian.

" kamu kenapa melamun hm..?" Tanya Jaemin kemudian, Winter hanya menggelengkan kepalanya sambil berucap "gak papa kok" ujarnya menyunggingkan senyumannya sedikit. Jaemin yang melihatnya pun hanya menganggukan kepalanya lalu mengarahkan satu tangannya guna menepuk puncak kepala sang kekasih lembut.

"Kamu gak mau ya..? Gak apa-apa kok kalo kamu belum siap, aku bakalan nunggu kamu siap, aku gak akan maksa keinginan ku sendiri" perkataan Jaemin membuat hati Winter meringis, bukan itu maksud dari diamnya Winter sejak tadi. Winter ingin menikah dengan Jaemin tapi, kembali lagi Winter tidak lupa akan ancaman dari sahabatnya.

"Aku mau, tapi bukan sekarang...kamu bisa nunggu sampai kita lulus kan..?" Pada akhirnya Winter menjelaskan yang dia inginkan. Jaemin tersenyum lalu menganggukan kepalanya. "Iya, aku bakalan nunggu kamu sampai kapan pun"

Tidak lama kemudian, Jaemin menarik tubuh kecil Winter untuk masuk kedalam dekapannya. Winter tidak menolak, bahkan Winter menyandarkan kepalanya pada dada bidang Jaemin mencari kenyamanan dalam pelukan laki-laki yang ter-amat dirinya cintai.

Tanpa mereka berdua sadari, di balik tembok yang memisahkan ruang keluar dan dapur, berdiri seorang Karina yang menatap tajam kearah pasangan yang sedang berpelukan dengan begitu mesranya.

Karina menyunggingkan senyum devil nya, ketika dirinya melihat bibir tipis gadisnya di lumat begitu saja oleh laki-laki yang begitu dia benci. Tidak dapat dipungkiri Karina sangat menaruh rasa benci pada sosok pria bernama Jaemin. Jaemin menjadi dalang utama yang membuat dirinya kehilangan Winter, Winter lebih memilih mencintai Jaemin dibandingkan dengan dirinya yang selama ini selalu ada.

" hukuman apa yang harus aku lakukan untukmu gadis nakal..?" Gumam Karina sembari melihat tingkah memuakan yang di lakukan Jaemin pada gadisnya.

OBSSESION (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang