4

5.9K 272 14
                                    














Typo maaf ...










.

.

.

.






" aku membencimu Karina "


#kilas balik......


Dengan segenap hati dan sekuat tenaga Winter berjalan pergi dengan perlahan menuju gedung tempat dirinya dan Jaemin bertemu. Terlihat di setiap langkah kakinya Winter benar-benar untuk menahan gejolak benda yang tertanam dalam dirinya. Beberapa kali Winter menghembuskan nafas dalam ketika dirasa benda kecil itu bergetar terlalu cepat, Karina. Winter sangat membencinya.

" Winter...." Jaemin beranjak dari tempat duduknya, berdiri untuk menyambut kehadiran dari tunangannya itu. "aku merindukanmu" Jaemin pun langsung mendekap tubuh mungil Winter kedalam pelukannya, pelukan yang Jaemin berikan kepadanya begitu nyaman. Winter sangat menyukai ketika laki-laki ini mendekap tubuhnya.

"Aku juga" singkat, Winter hanya menjawab singkat pernyataan rindu dari tunangannya itu. Jaemin tidak mempermasalahkan nya, lalu Jaemin mengarahkan tubuh Winter untuk duduk di kursi kosong tepat di depan kursinya.

" astaga...." Pekik Winter dalam hati, disaat Winter duduk benda kecil itu semakin terasa masuk sampai titik lemah inti tubuhnya. Winter mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, menundukan kepalanya sambil menggigit bibirnya sendiri untuk meredam suara yang keluar dari mulutnya.

" sialan, Karina benar-benar sialan" runtuk Winter kembali. Jaemin yang menyadari sang tunangan bersikap aneh pun langsung menepuk pundak Winter pelan. "Kamu gak papa..?"  Winter terlonjak kaget, mendongakkan kepalanya berusaha menyunggingkan seulas senyum pada Jaemin. "Aku gak papa" Jaemin tersenyum menanggapinya, lalu mengulurkan tangannya mengelus puncak kepala Winter. "Syukurlah" Jaemin berucap dan Winter hanya bisa melengkungkan bibirnya.

Jangan sampai basah, hanya kalimat itu lah yang sejak tadi berputar terus menerus dalam pikirannya. Bagaimana bisa tidak sampai basah, bahkan sejak masuk ke dalam restoran Winter sudah merasakan lengket+lembab pada area kewanitaannya. Kembali Jaemin yang melihat sang kekasih hati gelisah pun langsung menjulurkan tangannya mengusap punggung tangan Winter. "Beneran gak papa?" Tanya Jaemin sekali lagi untuk memastikan jika Winter dalam kondisi yang baik-baik saja.

" mau ke toilet " cicit Winter dengan pelan, Jaemin tersenyum sembari menjawab "boleh" setelah mendengar jawaban dari Jaemin, Winter langsung beranjak berjalan dengan tergesa menuju toilet restoran ini.

" shitt...."

" aahhh, aku harus keluarin benda sialan ini sshhsshh" Winter menggigit bibirnya menahan desahan keluar dari mulutnya takut ada yang mendengar karena saat Winter masuk adanya beberapa orang dalam toilet. "gimana cara keluarinnya" Winter prustasi gak tahu harus berbuat apa buat ngeluarin vibrator yang masih menyala bergetar dengan kencang mengobrok-abrik isi mahkotanya.

Posisi Winter sekarang sedang duduk di atas closet dengan kedua kaki yang mengangkang lebar, satu tangan Winter ia gunakan untuk menarik vibrator itu dan satu tangannya lagi Winter gunakan untuk membekap mulutnya sendiri. Sumpah demi apapun, Winter merasa dua benda kecil itu sudah terlalu masuk kedalam inti tubuhnya, Winter takut sangat takut bagaimana kalo benda sialan itu tidak bisa di keluarkan dari dalam tubuhnya.

Saat Winter tengah fokus memasukan dua jari untuk mengambil benda tersebut, tiba-tiba saja ada seseorang yang menggedor-gedor pintu toilet. Winter terlonjak kaget mendengar ketukan yang berasal dari pintu toilet yang dia gunakan, Winter ingin berteriak tapi tidak bisa, Winter kesal karena dia belum bisa mendapatkan benda itu dan sekarang ada orang asing yang mengganggu usahanya.

OBSSESION (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang