03-Nasihat Nenek

60 15 0
                                    

••••••••••♡••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••♡••••••••••

Selamat Membaca
•••••♡•••••

Maudy tinggal di Vila Ibu Maya selama menjadi pengasuh Eland. Maudy beristirahat di kamar khusus bersama para art, masing-masing memiliki satu kamar kecil.

Seperti saat ini ia sedang merebahkan tubuhnya setelah menjaga anak 2 tahun seharian kemudian tanpa basa-basi Neneknya masuk.

"Nek ketok heula atuh pintunya," kesal Maudy.

"Ehh.. Ie teh Nenek kamu lain? Asa ka batur wae," ucap Nenek Rina yang duduk di tepian kasur kemudian menepuk nepuk kasur agar Maudy duduk di sampingnya. "Duduk Nenek mau ngobrol serius soal tawaran Bu Maya. Katanya Bu Maya serius soal nawarin kamu nikah."

Maudy langsung menuruti perkataan Neneknya, sekalipun dengan wajah kusut, sedikitnya Maudy juga penasaran mengenai pandangan Neneknya seperti apa.

Maudy perempuan tak kenal cinta, hal seperti ini pertama kali untuknya.

"Kayaknya Maudy gak mau deh, Nenek kan tau kalo Maudy gak berencana nikah. Dulu Nenek kan udah bilang juga kalo Nenek menghargai keputusan Maudy."

"Betull tapi Maudy, Nenek juga gak mau ngeliat kamu kayak kemaren. Nenek nyeri hate liat kamu gak bisa lanjutin sekolah yang lebih tinggi, liat kamu gak bisa beli apa yang kamu mau, liat badan kamu kecil gini," ucap Nenek Rina seraya mengangkat tangan Maudy yang menunjukan sekecil apa pergelangan tangan Maudy.

"Maudy kan nanti cari kerja Nek, gak usah dipikirin juga."

"Udah berapa tahun Maudy kamu lulus sekolah tapi belum juga dapet rezeki buat kerja. Ternyata gak gampang Maudy, selama ini kamu hidup susah terus. Dy kita punya rencana, tapi Allah juga punya rencana buat hidup kita. Inget, Allah sebaik-baiknya perencana Maudy..."

Maudy hanya terdiam mendengar nasihat dari Nenek Rina.

"Coba lihat jalan lain, buka peluang lain untuk kehidupan kamu. Bayangkan kalo kamu nikah sama Den Raka hidup kamu setidaknya bisa berubah, paling tidak kamu bisa makan enak. Engga tiap hari mikir mau makan apa cukup gak sama uangnya. Bu Maya juga suka sama kamu, dia bilang janji bakal jagain kamu, sayang sama kamu."

"Gimana kalo Bu Maya tau alasan Maudy setuju? Maudy gak mau bohongin Bu Maya Nek, Nenek juga kan tau kalo Bu Maya udah bantu kita banyak dari dulu bayarin utang bekas judinya Mamah sama Bapak."

"Iya itu masalahnya, Maudy. Sekarang tinggal kamu gimana, betulkan niat kamu agar lurus hidup untuk beribadah. Jangan terpaku sama keadaan tapi fokuslah pada Sang Pemberi Keadaan. Kalo kamu nanti dekat sama Bapak sama Ibu Maya, kamu akan tau mereka seperti apa. Makanya Nenek bersyukur, Allah kasih kita pilihan jalan kayak gini, Nenek bersyukur mereka mau nerima kita. Semerepotkan apapun kita, selama ini Bu Maya gak banyak minta sama kita Maudy."

IMAGINATIONSHIP✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang