IMAGINATIONSHIP : Maybe I Was Completely Delusional
Momen singkat yang membahagiakan dua insan membuat mereka berpikir jika cinta itu bisa hadir di antara mereka.
Bayang-bayang indah membina sesuatu yang orang-orang sebut "rumah" itu ternyata bisa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••••♡•••••
Jadi penopang paling kokoh. Jadi pelindung paling kuat.
•••♡•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahan Raka dan Maudy terjadi hari ini. Wedding hall, Arteria Wedding Luxury jadi saksi dua orang yang terjebak di suatu kondisi yang mengharuskan mereka berada dalam satu ikatan untuk seumur hidup mereka.
Di ruangan calon pengantin wanita, Maudy gugup benar-benar gugup. Yang menemaninya di sini hanya Neneng Putri. Maudy sudah dandan cantik dengan pakaian pertamanya. Yang disiapkan khusus untuk baju akad, kebaya tradisional khas Sunda lengkap dengan siger sunda parahiyangan.
Tok! Tok! Tok!
Pintu terbuka, menampilkan Nenek Rina yang tersenyum sudah siap cantik dengan kebaya beserta berhijabnya. Nenek berjalan masuk ke ruangan itu diikuti oleh dua orang yang membuat senyuman Maudy pudar.
Kehadiran Aa satu-satunya Maudy, Mahendra. Dan ada satu lagi, perempuan tinggi memakai hijab. Maudy baru pertama melihatnya.
Maudy berdiri saat semakin mendekatnya jarak diantara mereka. Ini pertama kalinya Maudy bertemu Mahendra setelah beberapa tahun.
"Maudy... Nenek bilang apa, Aa gak akan bohong. Kali ini Aa nepatin janjinya. Kamu bilang apa sama Aa," ucap Nenek Rina.
"Makasih A Mahen, diantara janji janji yang lain yang Aa gak pernah nepatin. Kali ini makasih udah nepatin janjinya," kata Maudy yang sebenarnya pilu mengatakan kalimat ini.
"Sama-sama Adik. Selamat ya, Aa bakal lakuin tanggung jawab Aa yang gak bisa Bapak lakuin buat nikahin kamu. Aa bakal lakuin yang terbaik buat adik. Maaf udah empat tahun ini Aa gak pernah lagi jenguk Adik, Aa tau Adik masih marah sama Aa jadi Aa gak berani nyamperin."
"Makasih ucapannya tapi sebelum janji Aa mau bawa Mamah ke ulang tahun Maudy ke 17, mau kenalin Maudy ke Mamah. Aa udah jarang nepatin omongongan Aa."
"Maudy!! Gak boleh gitu atuh, ini hari pernikahan kamu jangan bawa amarah ke sini. Belajar dari sekarang, bicara yang bagus bagus. Ini hari pernikahan kamu bicara yang baik biar jadi doa yang baik," kata Nenek Rina menasehati.
