(Pe De Ka Te after marriage)
•••|||•••
Pukul 18.37 sore, Maudy menggendong Eland yang tertidur masuk ke dalam rumah yang temaram tanpa listrik menyala, hanya cahaya rembulan yang menyorot dari jendela jendela yang tidak tertutup gorden.
Maudy melangkah menuju kamar Eland di ujung rumahnya. Namun saat melewati ruang keluarga Maudy terhenyak, terkejut melihat cahaya dari ponsel yang Raka mainkan.
"Akhirnya pulang juga...," ucap Raka dengan ceria di tengah kegelapan ruang keluarga.
"Astaghfirullah Pak Raka nanaonan diem di situu ih!!!"
"Loh? Saya duduk di sini itu kan lagi nungguin kalian pulang."
Maudy berdecak kesal akan sikap Raka. "Ck! Kalo nyampe duluan di rumah teh, nyalain lampu, tutup hordengna. Pak Raka malah diem aja, saya masuk juga gak dibukain kuncinya padahal saya berat sambil gendong, sambil bawa barang."
Maudy berbicara sambil berjalan menuju kamar Eland meninggalkan Raka yang terdiam sendirian. Padahal tadi Raka sudah excited, sekarang dia hanya diam dan cemberut. Bukan hanya Raka, Maudy pun cemberut lantaran tenaganya terkuras saat harus mendatangi acara dengan toddler yang sedang rewel.
Saat kembali setelah menidurkan Eland, Raka masih berdiri di tempat. Maudy menghela nafas bahkan Raka tidak bergerak setelah Maudy mengatakan jika lampu dan gorden harus ditutup. Maudy mudah naik emosinya karena dia sedang kelelahan.
"Sabar Maudy... Kerja memang gak gampang. Selain jadi istri jadi pegawainya Bu Maya juga."
Dengan wajahnya yang tertekuk, Maudy berjalan ke ruang tamu melakukan tugasnya satu persatu yang sebenarnya bisa Raka lakukan sejak satu jam yang lalu. Lalu kembali ke ruang keluarga menutup pintu kaca dan jendela besar yang menghubungkannya menuju halaman.
Saat berjalan melewati Raka, Maudy ditarik menuju pelukannya Raka. Maudy tidak membalas pelukannya lantaran hatinya masih kesal. Tubuhnya yang lelah membuat perasaannya lebih sensitif. Raka mengelus punggung Maudy lembut, salah satu tangan Raka juga sesekali mengusap kepalanya Maudy.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATIONSHIP✨
RomanceIMAGINATIONSHIP : Maybe I Was Completely Delusional Momen singkat yang membahagiakan dua insan membuat mereka berpikir jika cinta itu bisa hadir di antara mereka. Bayang-bayang indah membina sesuatu yang orang-orang sebut "rumah" itu ternyata bisa...