15 - First Deep Talk

25 8 0
                                    

Matahari sudah beganti bulan langit terlihat sudah gelap, seorang perempuan baru selesai dengan aktivitasnya, turun dari mobil dengan menggendong anak berusia tiga tahun yang tertidur dipelukanya saat perjalanan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari sudah beganti bulan langit terlihat sudah gelap, seorang perempuan baru selesai dengan aktivitasnya, turun dari mobil dengan menggendong anak berusia tiga tahun yang tertidur dipelukanya saat perjalanan pulang.

Maudy, berjalan lemas ke rumahnya, anak yang ia gendong serta stroller yang ia dorong membuat helaan demi helaan nafas terdengar sangat berat darinya. Namun, baru ia sadari saat berdiri di depan pintu. Lampu sudah menyala, gorden pun sudah ditutup siapa yang melakukan ini?

Maudy ketuk pintunya hingga beberapa kali baru setelah itu pintunya terbuka. Kepala Maudy hingga miring, saking penasaran siapa yang melakukan ini.

"Maudy... Sini Elandnya biar saya aja yang gendong," kata Raka yang langsung menggantikan tugas Maudy menggendong Eland.

"Pak, Sekarang Pak Raka udah tutupin semua gorden sam nyalain lampu kalo udah maghrib?" Kata Maudy yang masih tidak menyangka Raka melakukan itu.

"Iya Dy, saya belajar... Belajar jadi suami."

Setelah mengatakannya Raka langsung pergi meninggalkan Maudy yang mematung depan pintu.

Entah kenapa jawabannya itu membuat Maudy bernafas lega, ia juga berjalan di belakang Raka yang mengantarkan Eland yang tertidur ke kamarnya. Maudy menengok semua gorden yang tertutup, semua lampu menyala hingga tv pun menyala dan apakah kalian tau? Sudah ada masakan di atas meja makan.

Wajah kusut Maudy langsung berubah melihat keadaan rumahnya yang sudah rapih bersih. Meskipun sikap Raka sudah kembali dingin tapi Maudy bersyukur setidaknya Maudy tidak mengejerkan perkerjaan rumahnya sendirian.

Maudy bersih-bersih secepatnya setelah pulang, Maudy ingin bicara dengan Raka, Maudy butuh ngobrol. Sekalipun Raka tidak sehangat saat dia sedang mabuk tapi ini mendesak.

Raka mengetuk pintu kamar Maudy saat Maudy sedang mengeringkan rambutnya yang basah.

"Dy, saya tunggu di meja makan ya.."

"Iya Pak, sekarang saya ke sana."

Maudy berjalan perlahan menghampiri Raka yang sudah duduk rapih di meja makan bahkan ia belum menyentuh makanannya.

"Maaf Pak, nunggu lama ya?"

"Duduk kita makan," timpal Raka.

Raka tidak basa basi mengatakan apapun. Setelah Maudy duduk, Raka langsung membuka piringnya yang tadi disimpan telungkup. Lalu menunggu Maudy menyiapkan makanannya.

"Selamat makan Pak," kata Maudy seraya menyerahkan piring dengan beberapa lauk yang sudah tersedia di meja.

"Makasih, kamu silahkan makan," ucapnya dengan sikap dingin.

Maudy menatap Raka yang sedang fokus pada makanannya, Maudy ragu ragu mencari waktu yang tepat untuk berbicara.

"Kenapa? Ngapain liatin saya terus?" kata Raka dengan mata yang masih menatap makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMAGINATIONSHIP✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang