12 - Living Together

30 14 0
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

Seperti perjanjian, Maudy dan Raka tidur terpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti perjanjian, Maudy dan Raka tidur terpisah. Ini hari ketiga pernikahan mereka. Maudy tidur di kamar belakang dan Raka tidur di kamar utama di depan. Begitulah saat ini, Maudy masih belum keluar dari kamar Eland. Sementara Raka sudah bersiap akan pergi ke kantor.

"Dyy... Maudy...," panggil Raka dalam sekejap Maudy pun menghampiri seraya menggendong Eland yang masih menangis.

"Kenapa Pak?"

"Makanan belum kamu siapin? Kamu belum masak? Kemarin masakan dari Ibu, sekarang masih ada?" tanya Raka to the point.

Maudy terkejut, dia membuat kesalahan di pagi hari, "Aduh maaf Pak, Eland pagi ini lagi rewel jadi belum siapin apa apa. Saya kelupaan."

Suara helaan nafas keluar dari Raka, "Kamu ini gimana sih? Harusnya bisa atur waktu dong. Saya ini baru mau kerja lagi, kemaren kemaren udah libur."

"Maaf banget Pak, saya udah bangun pagi. Cuman ini pertama kalinya saya jadi Ibu sekaligus jadi istri buat orang. Biasanya saya gak pernah ngurus orang lain, tolong dimaafin sekali ini aja Pak. Janji gak akan ngulang."

Raka menghembuskan nafasnya, benar. Ini kali pertama dia dalam banyak hal. Bahkan mereka berbicara diiringi tangisan dari Eland. Eland menangis dari bangun tidur sampai pagi ini masih belum berhenti.

"Bukan alasan ya, kamu kerja juga kan sama Ibu saya. Lain kali harus yang bener dong," kata Raka malas.

"Iyaa Pak maaf, mau saya buatin apa?"

Akhirnya Maudy yang menyerah, Maudy tau posisinya di rumah ini. Dan posisinya di pandangan Raka.

"Hari ini saya kerjanya bakal agak berat, mau nasi goreng aja."

Tanpa menjawab kembali, Maudy langsung bergerak menyiapkan bahannya, memotong bahan-bahan pelengkap lalu menggorengnya.

Mungkin karena hawa panas dekat penggorengan, tangis Eland semakin kencang dan membuat Eland tidak nyaman.

Maudy berbalik menghampiri Raka yang sedang menunggu sambil memainkan ponselnya.

"Pak saya boleh minta tolong, gendong Eland sebentar Pak," pinta Maudy.

IMAGINATIONSHIP✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang