2. Mengasuh Adik

2.6K 38 0
                                    

Sebelumnya....

"Yaudah bu kalo ibu mau dan ngak keberatan terserah ibu..... tapi ibu hati-hati disana jaga kesehatan juga" jawab lesu Rama mengiyakan pilihan ibunya.

"Makasih ya ram..... ibu titip adek ya, jaga baik-baik" Ucap Darni sambil mengelus kepala anaknya itu. Sedikit tak rela sebenarnya meninggalkan kedua anaknya itu dalam perantauan, namun dengan tekadnya untuk menambah pundi pundi uang demi anak-anaknya ia rela menjadi TKW.

___________________________

Sebulan kemudian Darni resmi akan berangkat menjadi TKW di malaysia, berkas-berkasnya sudah lengkap dan Darni juga sudah berkemas. Darni, Rama, Andi, dan Mbah Anik pergi ke terminal untuk mengantarkan kepergian ibunya, Andi menangis saat ditinggal pergi ibunya lalu ia ditenangkan oleh Mbah Anik, Rama pun juga sedikit terisak karena ia masih tak rela membiarkan ibunya pergi menjadi TKW namun bagaimana lagi itu keputusan ibunya.

Setelah itu Rama, Andi, dan Mbah Anik pulang ke rumah Rama, Mbah Anik menyiapkan makanan untuk mereka dan sambil mengajari Rama untuk menanak nasi dan membuat masakan sederhana, kemudian saat menjelang sore mbah darni akan pulang ke rumahnya. Saat malam Andi terlihat murung dan terus menanyakan ibu.

"mas rama ibu kapan pulang?" tanya Andi sambil merangkul kaki Rama yang sedang membetulkan kasur yang akan mereka pakai tidur.

"dek..... ibu kan lagi kerja nanti bakal pulang kok, sabar ya kan ada mas rama yang jagain adek" jawab rama sambil membungkuk kemudian menggendongnya.

"sekarang bobok ya kan udah malem" lanjutnya dengan mengusap kepala Andi dan mengakhiri dengan mencubit pipinya.

"iya...." Jawab Andi lesu yang kemudian di tidurkan Rama di kasur, lalu setelah itu rama menggelar tikar dibawah kasur karena ia sudah terbiasa untuk tidur dibawah saat masih ada ibunya.

"mas rama temenin adek bobok..... adek takut" kata Andi dengan muka memelas.

"loh adek takut toh..... yaudah mas temenin" ucap rama sambil membereskan tikar yang tadi digelar dan merebahkan dirinya disebelah Andi.

"mau peyuk juga..... biasanya kalo tidur dipeyuk ibu" ucap Andi sambil memeluk tubuh rama dengan erat yang saat itu bertelanjang dada dan hanya memakai kolor, karena ia terbiasa tidur seperti itu.

"iya dek sini sini peluk" Rama membalas dengan memeluk badan mungil Andi dan tidak lupa memberikan kecupan di kepalanya.

Ini pertama kalinya bagi Rama untuk mengasuh adiknya itu walau mereka sering bermain bersama tapi ia lebih sering bekerja daripada dirumah, jadi dia masih canggung dan bingung bagaimana menghadapi sikap manja adeknya.

Ia merasakan pelukan Andi yang sangat erat pada tubuhnya ia dapat merasakan hangatnya tubuh adeknya yang kecil dipelukannya, Rama merasa seperti ayah Andi pikirnya sambil tersenyum dan mulai terlelap dalam tidurnya.

Pagi pun datang, suara ayam berkokok membangunkan Rama dari tidurnya. Ia lihat Andi masih tertidur dalam pelukannya, kemudian Rama bangun dan bersiap untuk memasak seadanya dengan menanak nasi dan menggoreng tempe saja.

Selama seminggu ini ia izin terlebih dahulu di toko tempat Rama bekerja di pasar untuk menjaga adiknya dan menyesuaikan diri dengan kegiatan barunya. Setelah selesai memasak ia melanjutkan dengan bersih-bersih rumah dengan menyapu halaman rumah dan membersihkan alat memasak tadi, setelah bersih bersih ia menuju ke kamar untuk melihat adiknya yang ternyata masih tertidur pulas.

Jam masih menunjukkan pukul setengah 7 pagi, rama berinisiatif untuk berolahraga saja di depan rumah. Rama memiliki sedikit obsesi untuk memiliki bentuk badan yang bagus, karena ia melihat bapaknya yang memiliki tubuh kekar berotot yang membuat Rama terkagum-kagum, akhirnya ia ingin melatih tubuhnya agar kekar seperti bapaknya.

Rama memiliki perawakan pemuda desa yang khas, wajahnya pun tampan khas pemuda desa dengan mata hitam, hidung sedikit pesek, dan jawline yang tegas. Tingginya 173cm dengan kulit sawo matangnya, bentuk tubuhnya pun tergolong kekar berotot alami karena profesi pekerjaannya sebagai kuli panggul di pasar.

Dadanya membusung tegap, otot bicep dan tricepnya tergolong cukup besar untuk seusianya, dan terdapat hiasan fourpack diperutnya, dengan tubuhnya yang seperti itu Rama cukup percaya diri dengan penampilan bahkan dia jarang memakai baju atau kaos kalau sedang dirumah atau bekerja. Rama lebih suka bertelanjang dada, ia hanya akan berpakaian lengkap saat keluar rumah atau ada tamu walaupun pasti jarang ada yang bertamu kerumahnya.

Saat ini Rama mengangkat barbel buatannya sendiri yang terbuat dari cor coran semen, rama mengangkatnya dengan mantap dan berulang ulang, kemudian dilanjutkan dengan push up sebanyak 100 kali, dan berbagai latihan lainnya, tubuhnya sudah berkeringat deras terlihat berkilauan dibawah sinar matahari pagi. Kemudian ada suara yang memanggilnya dari pintu rumahnya, Andi sudah bangun dan sedang berdiri di depan pintu sambil mengucek-ngucek matanya.

"mas rama...." Panggil Andi sambil menguap.

"wah adek dah bangun....." ucap Rama sambil berjalan kearah Andi dan memeluknya.

"Ih mas rama bau acem..... jangan peyuk adek dong" Andi mendorong tubuh Rama sambil menjauhkan wajahnya.

"eh iya..... mas habis olahraga" sambil menciumi badannya, memang bau.

"sekalian yuk dek mandi bareng, adek juga bau acem nih" godanya sambil mencubit gemas hidung Andi.

"iya deh....." jawab Andi masih mengantuk dan menguap.

bersambung.....

Next: 3. Mandi Bareng

_____________________________
terima kasih untuk yang sudah baca cerita ini semoga suka.

Berdua dengan AdikWhere stories live. Discover now