Sebelumnya.....
Andi mulai mengantuk dan mengajak abangnya untuk tidur. Seperti biasa rama akan membereskan tempat tidur terlebih dahulu, lalu ia akan melepas bajunya hingga bertelanjang dada menyisakan kolor saja tidak memakai sempak, Rama tidak pernah menggunakan sempak saat dirumah dan hanya memakainya saat keluar saja.
Maklum ia hanya memiliki beberapa sempak saja itupun sudah ada yang berlubang. Setelah mencopot bajunya Rama naik ke kasur dan merebahkan badannya menyamping mengahadap Andi, dipeluklah tubuh kecil adiknya itu dan dibalas pelukan pula oleh Andi.
______________________________________________
Seperti malam sebelumnya Rama terbangun dari tidurnya, ia merasakan kenikmatan pada putingnya yang tengah dikenyot oleh adiknya itu. Andi menyusu kepada Rama sama seperti ia menyusu ke ibunya, sambil tangannya meremas dada bidang Rama.
Rama yang diperlakukan seperti itu lagi-lagi kelimpungan merasakan kenikmatan pada putingnya, ia mendesah pelan dengan teratur.
"eemmhh....." desahnya pelan tak terdengar, ia menyadari kontolnya kini juga sudah bangun menjulang.
Rama membuka mata ternyata sudah pagi, rasa ingin colinya begitu besar mendapatkan rangsangan begitu besarnya dari Andi pejuhnya sudah meronta ingin dikeluarkan, sudah 2 minggu Rama tidak coli.
Rama bangun perlahan, melepaskan kenyotan mulut Andi pada putingnya yang memberkan kenikmatan itu dan ia berjalan menuju ruang tengah dan duduk di kursi usang dan sedikit reot yang ada diruang tengah sebrang pintu kamarnya.
Rama yang sudah kepalang sange ingin coli langsung mencopot kolornya dan mencuatlah kontol Rama yang sudah ngaceng maksimal, ia dengan pelan meraba pusakanya itu dan dengan mantap mengocoknya.
"ouh..... eemmhh...." desah rama menikmati setiap kocokannya pada kontol coklat nan panjang itu. Kepalanya menengadah keatas menatap genteng reot itu sambil merem melek menikmati setiap kocokannya, sesekali ia meludah pada tangannya untuk digunakan sebagai pelicin untuk coli.
"eemmhh.... enak dek....." racau rama tanpa sadar memanggil adiknya.
"terus dek..... emut terus..... ah...." desahnya sambil memilin puting kecoklatan yang sudah menegang itu.
Tanpa Rama sadari Andi terbangun akibat racauan kenikatan Rama yang cukup keras memanggilnya. Andi pun bangun dan duduk, ia menoleh kiri kanan tak ada abangnya disitu, tapi ia mendengar abangnya memanggilnya. Andi pun turun dari kasur dan menuju pintu.
Saat sampai di pintu dan melihat ke ruang tengah Andi terheran bingung, apa yang dilakukan abangnya itu. Rama terus mengocok kontolnya cepat dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memilin puting yang basah oleh ludahnya sendiri, posisi Rama mengangkang sangat menggairahkan dan kepala yang terus mendongak keatas dengan mata terpejam menikmati setiap gesekan kontolnya dengan tangan kasarnya itu, ia akan mencapai klimaks dadanya kembang kempis desahannya semakin keras dan tak teratur.
"eemmhh.... enak..... ah..... terus dek!". Andi yang kebingungan dengan kelakuan abangnya itu berjalan pelan ke depan abangnya, ia berdiri mematung di depan abangnya yang sedang coli itu, Rama tidak sadar dengan kehadiran adiknya didepannya. Andi hanya berdiri menonton diam tak bersuara. Beberapa saat kemudian tubuh rama menggelinjang dan....
"Aaakkkhhhh.....!!!" teriak Rama penuh nikmat, Crot Crot Crot Crot.... pejuhnya muncrat berkali-kali tak tentu arah sangat banyak, ada yang mendarat ditubuhnya, pahanya, lantai bawah, dan ada yang mendarat di muka dan badan Andi yang berdiri didepan Rama.
Andi yang terheran dengan cairan putih kental yang mendarat di muka dan badannya penasaran, lalu karena penasaran Andi menjilat pejuh Rama yang mendarat di tangannya saat ia berusaha menangkis semburan pejuh Rama yang menuju kearahnya. Ia menjilat cairan putih kental itu.
YOU ARE READING
Berdua dengan Adik
FantasyIni pertama kalinya aku mengasuh adikku yang masih balita sendirian, apakah aku bisa menjaganya dengan baik? atau malah sebaliknya?