Berdua dengan Adik

9. Hadiah

Sebelumnya.....

Andi pun naik ke kasur menunggu coki dan pemiliknya naik ke kasur. Rama langsung tidur disebelah Andi dengan posisi miring. Kontolnya masih lemas menjuntai ke kasur, Andi yang kangen dengan kontol itu meraih nya.

“tidur dulu ya coki….. besok kita main ya” Andi mengelusnya kemudian ia memeluk abangnya.

Rama sedikit merem melek saat adiknya mengelus kontolnya, namun ia tidak ingin berlama-lama menikmatinya dan segera tidur.

________________________________________

“Kukuruyuk…..” ayam telah berkokok pagi itu membangunkan Rama dari tidur nyenyaknya, ia yang pertama bangun. Rama melihat kebawah ke arah selngkangannya dan mendapati kontolnya sudah ngaceng maksimal, lalu ia menoleh ke arah Andi yang masih tertidur memeluk badannya. Rama mengangkat tangan adiknya dari perutnya berusaha untuk bangun dan kemudian duduk di pinggiran kursi, ia termenung sebentar disana.

Rama sudah sange di pagi itu, namun ia menahan perasaan itu karena dia punya rencana hari itu, kemudian dia keluar kamar dan bersiap memasak makanan untuk sarapan. Setelah sarapan siap, Rama kembali ke kamar untuk mengambil kolor usangnya dan memakainya, ia lihat Andi masih tertidur pulas.

Rama pun keluar untuk berolahraga sebentar di depan rumah sambil menunggu adiknya bangun. 30 menit berlalu, Rama sudah basah kuyup dengan keringat karena olahraganya, ia masuk kedalam rumah dan segera mencopot kolornya lagi. Rama masuk kedalam kamar dan melihat Andi masih tidur, kontol Rama masih menegang sedari tadi meminta untuk dibelai. 

“adek….. adek….. ayo bangun sudah pagi loh” Rama membangunkan adiknya dan kemudian duduk disamping kasur.

“eemmhh….. adek masih ngantuk mas…..” jawab Andi yang masih menutup matanya.

“ngak boleh tidur pagi-pagi….. ayo bangun” Rama pun mendudukkan Andi yang matanya masih terpejam.

“iya iya…..” Andi mengucek-ngucek matanya dan sedikit demi sedikit membuka matanya, ia melihat badan kekar abangnya itu masih basah karena keringat dan tak lupa ia melihat kontol kesukaannya itu juga sudah bangun.

“nah gitu dong pinter bangun….. karena adek bangun pagi, mas kasih hadiah deh” ucap Rama sambil mencubit pipi adiknya gemas.

“hadiah apa mas?” Andi yang mendengar kata hadiah membuka matanya lebar-lebar.

“adek mau minum susu ndak?” tanya Rama sambil membenarkan duduknya keatas kasur menghadap adiknya.

“susu? mau mau….. adek mau susu” mendengar itu Andi pun girang dan bersemangat.

“bener adek mau minum susu?” tanya Rama sekali lagi memastikan.

“iya mas….. adek mau minum susu, mana susunya?” Andi sudah tidak sabar ingin meminum susu, karena ia juga sangat jarang bahkan tidak pernah meminum susu.

“susunya ada disini” Rama memegang kontolnya dan membuka lebar kakinya menunjukan benda panjang yang sudah ngaceng maksimal itu.

“ha….. coki punya susu?” Andi heran dengan jawaban abangnya namun ia teringat sesuatu.

“oh susu yang itu….. iya mas adek mau, adek mau minum susunya coki!” ia teringat saat mendapati Rama sedang coli di ruang tengah dan pejuhnya muncrat kearahnya.

“iya coki punya susu dek….. tapi ada caranya dek biar coki bisa ngasih susu” ucap Rama sambil menaik turunkan tangannya pelan di kontolnya.

“caranya gimana mas….. ajari adek” Andi langsung merapat ke arah Rama yang sedang mengangkang itu tepat di depan kontol Rama.

“nah….. tangan adek dinaik turunin gini” Rama mengambil tangan Andi dan meletakkannya pada batang kontolnya kemudian mengajari cara mengocok kontolnya.