— — — — — —
Jungkook yang berada di dalam mobil kini memperhatikan Discotik yang cukup memiliki nama besar di Tiongkok, ia tak masuk kedalam sana, ia bukan pria seperti itu sekalipun ia dalam situasi stress ia tak akan pernah menginjakan kakinya kedalam sana, meski ia mampu. Perhatian jungkook teralihkan pada 2 orang yang sangat ia kenal sedang terduduk di atas trotoar.
Dengan pasti, jungkook menginjakan pedal gasnya membawa mobilnya berhadapan dengan 2 remaja yang ia kenal yang tak lain tak bukan adalah miyeon dan jimin.
Lalu jungkook membuka jendela mobilnya secara full, dan sesuai dugaan miyeon sedari tadi yang melihat siapa mobil di hadapannya ini.
"Masuklah" Hanya satu kata yang terucap dari bibir tipis jungkook, dan hal itu segera dituruti oleh miyeon, miyeon yang sudah berdiri pun beralih ke hadapan jimin, ia mengulurkan tanganya menyentuh pundak jimin guna menuntun remaja laki-laki, membawa jimin untuk segera masuk kedalam mobil dengan kursi bagian penumpang.
Jungkook dapat melihat jika wajah jimin hari ini nampak berbeda, remaja laki-laki itu nampak seperti seorang yang menangis?
Apa remaja itu baru saja menangis? Pikir Jungkook
Jungkook melihat jimin nampak seperti seorang yang kelelahan entah apa penyebabnya, belum lagi yang ia lihat keponakannya mengusap dada jimin sedangkan jimin sendiri menyandarkan kepalanya pada jendela.
"Pakaianmu? Bisa kau jelaskan?"
"Kami baru saja datang dari pasar Shichahai lalu kami berkunjung kerumah jimin sebentar, maaf karena aku tak meminta izinmu paman"
"Tak apa."
Dapat. Jungkook mendapatkan jawabannya.
Bukankah sudah diberitahu? Jungkook adalah seorang yang ambisius bukan hanya persoalan perusahaan tapi hal diluar itu juga.
Jungkook menyambungkan ini dengan jimin yang tak memberitahukan alasannya ingin tinggal di wastunya, miyeom berucap sewaktu itu cukup privasi? Lalu jimin yang baru saja datang dari rumah orang tuanya? Jungkook tau, remaja laki-laki ini memiliki masalah dengan orang tuanya, sedikit menyunggingkan senyumnya dan mempercepat laju kendaraannya.
"Masalahmu mungkin tak sama denganku tetapi kau memiliki masalah dengan orang yang memiliki status sama seperti masalahku."
— —
Mobil jungkook sudah berada dalam garasi wastu ini, tetapi belum ada tanda tanda ketiganya keluar, sang terhormat jeon saja tak keluar justru dirinya memilih memperhatikan miyeon yang tampak kebingungan dengan situasi seperti ini, kenapa keponakannya itu bingung?
Jungkook tak melihat ada hal yang aneh, kecuali miyeon yang bingung melihat jimin tertidur.
"Paman"
Jungkook berdehem, namun perhatiannya yang tadi melihat miyeon, kini tak meliatnya lagi, ada beberapa pesan dari daoming yang harus ia balas, jika sudah daoming mengirim pesan itu pasti akan berhubungan dengan perusahaannya, tak ada yang lebih penting bagi perusahaan untuk saat ini.
"Paman tolong aku" Miyeon kini mendongakan kepalanya kesampingkan agar leluasa melihat jungkook yang menundukkan membalas pesan dari seseorang yang miyeon tak tau, ia tak mau ikut ikutan untuk hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman | Kookmin ✓
Romance[✓] Umur hanya seonggok angka yang tak menentukan batas seseorang untuk mencinta, maka mencintai dengan perbedaan umur yang jauh bukan menjadi penghalang dari segala cinta yang dimiliki.