——————
"Kau akan ke Jepang? Jadi kau akan libur selama 4 hari untuk mengikuti tour kejapang?"
Hedi mengangguk anggukan kepala, ia tengah bercerita pada kedua temannya ini, karena mereka adalah temannya maka dari itu hedi memutuskan untuk memberitahu bahwa ia tak akan masuk selama 4 hari.
"Waoh, mengapa enak sekali? Di sekolah kita tak ada seperti ini benarkan miyeon? Aku juga ingin pergi tour sepertimu."
Jimin berujar cemberut, ayolah remaja juga membutuhkan yang namanya liburan tetapi liburan yang diberikan sekolah hanya sebatas libur tampa pergi kemana mana, itu terasa sangat datar.
Sekolahnya terlalu takut mengadakan tour pergi keluar negeri, padahal itu akan sangat seru jika benar-benar terjadi, jadi dalam hati jimin berdoa agar sekolahnya juga menyusul tour seperti sekolah hedi.
"Benar aku juga ingin kejepang, kapan aku akan melihat sakura mekar? Padahal itu mimpiku yang belum terwujud, tapi aku berharap di usiaku yang tujuhbelas nanti aku bisa melihat bunga sakura mekar, huh aku tak sabar."
Jimin dan hedi mengerutkan alis secara bersamaan mendengar penuturan miyeon barusan? Seorang Jeon Miyeon tak pernah bepergian keluar negeri lainnya selain China atau Korea? Apa itu mungkin? Masalahnya miyeon memiliki orang dalam yang berkuasa seperti jungkook sang paman.
"Kau tak pernah keluar negeri? Kau serius?" Demi apapun jimin sebagai sahabat yang sudah lama berteman dengan miyeon tak mengetahui informasi seperti ini.
"Tentu saja, rute ku itu hanya China-Korea kalo tidak Korea-China, aku ingin menjelajahi yang lain seperti Jepang lalu Italia."
Jimin mengganguk, tetapi tanganya mengangkat keatas wajah miyeon menggiyarkat miyeon agar segera menepuk tanganya.
"Kita sama, baiklah didi kau hati hati saat di Jepang nanti ya, semoga perjalananmu lancar lalu liburan mu menyenangkan."
"Jimin benar, kau harus menikmati hari harimu disana lalu setelah itu kembali pada kehidupanmu disini, oh aku akan menyiapkan suprise untuk menyambut kedatangan nanti." Di akhir kalimat miyeon mengucapkan ke gurauannya dan itu di sambut dengan gelak tawa ketiganya.
"Terimakasih xixi, xixin aku pasti akan menikmatinya, kurasa suprise yang kau siapkan adalah laporan yang harus ku kerjakan, aku pasti akan merindukan kalian."
"Kami juga pasti merindukanmu didi." Jawab keduanya secara bersamaan, sangat kompak.
Hedi pikir masuk kedalam dunia kerja seperti di perusahaan ini hidupnya akan menjadi hampa, dan tak memiliki teman tetapi itu salah justru ia diberikan seorang teman yang baik seperti miyeon dan jimin, Tuhan sangat baik kepadanya sehingga doanya dikabulkan olehnya.
"Kalian boleh menitip, aku akan membelikan apa yang kalian inginkan."
Dan tentu saja lebih menyenangkan memiliki teman yang royal seperti Hedi, mereka bertiga sama sama beruntung memiliki satu sama lain yang saling melengkapi kekurangan, walau sejatinya ada miyeon yang lebih atas dibanding Hedi tetapi miyeon tetaplah gadis biasa yang menyukai barang barang tanpa memandang bahwa barangnya haruslah mahal, lalu jimin lelaki manis sederhana yang menerima semua pemberian tulus orang terdekatnya.
"Benarkah? Kalau begitu aku ingin sekali kau memetikan bunga sakura untuku." Miyeon nampak bersemangat untuk hal ini, miyeon tak memikir apa itu status, semua sama saja tak ada salahnya meminta sepetik bunga.
"Baiklah akan kupetikan jika sudah kembali pulang kesini, lalu xixi kau ingin apa?"
"Tidak ada didi, kembali saja dengan selamat agar kita bisa berkumpul bersama lagi seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman | Kookmin ✓
Romance[✓] Umur hanya seonggok angka yang tak menentukan batas seseorang untuk mencinta, maka mencintai dengan perbedaan umur yang jauh bukan menjadi penghalang dari segala cinta yang dimiliki.