— — — — — —
Jungkook yang sudah selesai dengan makan siangnya pun segera menghampiri mobilnya, ia membuka pintu bagian pengemudi dan mendapatkan sudah ada daoming dan sam di dalamnya."Pak jeon, kau sudah bergegas kemarin menemui Cheng Lei, kenapa kau harus datang ke WIF Technology hari ini?"
"Hanya untuk memahami kemajuan nyata penelitian mereka. Pendekatan dengan Starship mengalami sedikit permasalahan."
Daoming menangguk mengerti, ia kembali mengarahkan pandangannya kedepan tapi tak selang lama ia lagi menghadap ke jungkook setelah menerima satu notif dari handphonenya. "Aku baru mendapatkan berita, mereka sudah menghubungi beberapa perusahaan investasi lainnya, termasuk salah satu bank yang menanamkan modal asing."
"Cheng Lei adalah orang yang ambisius penuh dengan gairah, Jika dia mau bekerja sama dengan negara asing dia tak akan menunggu sampai sekarang, kita bisa bertindak seperti biasa."
"Hǎo de"
Setelahnya tak ada lagi percakapan, focus jungkook mengarah ke jendela mobilnya, namun karena tak ada hal yang menarik untuk ia liat, kembali arah pandangnya melihat ke jendela depan mobilnya, dan di depan sana ia melihat seseorang yang ia kenal sedang menendang sesuatu, untuk memastikannya jungkook sedikit menyipitkan mata.
Dan benar itu adalah orang yang dia tebak sedari tadi, ia pun tersenyum sekilas sebelum kembali pada ekspresi biasanya.
— —
Jimin sendiri tengah menendang pohon, entahlah pohon apa ini.. masa bodoh yang sekarang ia lakukan hanya menendang pohon itu, maaf untuk pohon ini tetapi jimin ingin melampiaskan rasa marahnya terhadap pohon ini, untung saja tak ada orang yang berlalu lalang jika ada maka tubuhnya akan dia tarik dan dibawa ke pos penjaga sekitar.
"Sialan.. Pasangan brengsek"
Tendangan demi tedangan terus ia layangkan pada pohon yang tak bersalah ini,
"Pergilah ke neraka" Geramnya yang terakhir kali, setelah menendang pohon itu lebih keras, tak mempedulikan seputunya yang rusak atau pun kotor, toh yang mencuci juga dia yang memiliki juga dia, jadi biarkan saja.
Atensinya teralihkan menatap pada seorang lelaki yang tengah membuka pintu pada yang perempuan dan setelahnya lelaki itu masuk, mulai menjalankan mobil.
Jimin mendengus kesal saat mobil itu pergi, ia pun berbalik namun terhenti saat melihat ada mobil mewah di depan sana.
"Jadi pacarmu kaya raya, ya? Lihat saja aku akan jauh mendapatkan yang lebih kaya hingga aku tak perlu bekerja selama 20 tahun!" Ucapnya sedikit berteriak, setelahnya ia tersenyum mulai melangkah ke mobil mewah itu.
Kronologi awalnya adalah ketika miyeon menyuruhnya untuk membeli kue tart ke salah satu toko kue yang berada di daerah sebelah, jimin pun menurut sekalian untuk jalan jalan, ia memasuki salah satu toko yang miyeon maksud, cukup besar dan cukup ramai, awalnya semua berjalan seperti biasa jimin mengambil kue yang miyeon maksud dengan sesekali ia melihat kue yang lain, namun ketika dirinya tengah melihat-lihat ia tak sengaja menemukan Lusi si teman Sekolahnya yang sombong dengan pacar gadis itu.
Jimin dan Lusi pun bersistatap, terlihat bahwa Lusi menatapnya dengan sinis, tak mempedulikan kesinisan itu, justru jimin tidak mengalihkan perhatiannya ia tetap menatap Lusi seakan menantang.
Lusi pun berjalan mendekat kearahnya kemudian saat gadis itu semakin dekat gadis itu mendorong jimin sehingga jimin tak dapat lagi menyender pada salah rak yang berisi roti, jimin yang terpental itupun kembali melihat Lusi yang tengah mengambil salah satu kue yang tadi berada tepat di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paman | Kookmin ✓
Romance[✓] Umur hanya seonggok angka yang tak menentukan batas seseorang untuk mencinta, maka mencintai dengan perbedaan umur yang jauh bukan menjadi penghalang dari segala cinta yang dimiliki.