Cuaca di Busan sudah mulai memasuki musim dingin. Aku dan teman-temanku menyapa dan melayani para pelanggan yang berdatangan ke kafe.
Hari itu, aku hampir tidak bisa melihat Lisa karena aku sangat sibuk dengan pekerjaanku, tapi ketika hari kerja berakhir, tanpa menunda waktu lagi, aku menghampirinya lalu aku berjongkok agar bisa melihatnya dengan lebih baik.
"Hai, Lisa-ssi." kataku dengan senyuman malu-malu yang dibalas dengan senyuman yang sangat baik oleh Lisa.
"Hari ini kafenya sangat sibuk ya? Aku jadi jarang melihatmu menatapku dari sana." Lisa berbicara seolah-olah itu adalah sesuatu yang sederhana, tapi tentu saja tidak, aku benar-benar malu karena itu berarti selama ini Lisa tahu jika aku sering menatapnya. Aku seketika merasakan pipiku memerah dan itu membuatnya tertawa.
"Kamu terlalu jelas.""A-aku tidak ingin terlihat seperti penguntit gila oke? M-Maafkan aku." Aku menunduk ke bawah untuk menyembunyikan kegugupanku, tapi aku merasakan tangannya menyentuh daguku untuk mengangkatnya ke arahnya lagi. Tindakan itu menenangkanku tapi juga membuatku semakin gugup.
"Tidak apa-apa, Jennie... Sebenarnya kamu penguntit yang lucu sekali." Kata Lisa dengan senyuman geli di wajahnya dan aku bersumpah aku ingin sekali melompat ke tengah jalan dan membiarkan salah satu mobil menabrakku.
"Hari ini lagu apa yang ingin kamu dengar?""Umm, kamu pasti tahu Melomance kan?" Aku bertanya dan aku melihatnya mengangguk
"Berarti kamu tahu lagu Love, Maybe?"Tidak perlu berkata apa-apa lagi, dia hanya tersenyum lalu menempatkan jari-jarinya dengan benar di antara senar gitar dan mulai bermain.
Harmoni instrumen sangat kontras dengan suaranya.
♫neowa hamkke hago sipeun ildeureul sangsanghaneun ge
yojeum nae ilsangi doego
neoui jeulgeowohaneun moseubeul bogo isseumyeon
jayeonseure ttara utgo inneun geol♫Cara dia memainkan ekspresinya di sepanjang lagu membuatku semakin larut dalam lagu itu seolah-olah tidak ada label anak jalanan atau pegawai kedai kopi. Hanya ada Lalisa Manoban dan suaranya yang merdu yang sangat dikagumi oleh Jennie Kim.
♫igeon nuga bwado sarangil tende
jongil hamkkemyeon jillil tende
na doraseodo ontong neoin geon
amuraedo saranginga bwa♫Ada sesuatu yang berbeda pada diri Lisa, sesuatu yang istimewa yang memperjelas bahwa dia tidak dilahirkan untuk berada disana, di lantai kotor itu.
Suaranya yang indah dan bakatnya dalam bermain gitar seharusnya tidak berakhir di tempat seperti ini.
Namun, kebaikannya, sikapnya yang lembut, dan kebiasaannya tersenyum dalam segala hal, menunjukan bahwa dalam hidupnya tidak ada sedikitpun ketidaksempurnaan meskipun kenyataannya dunia sudah begitu kejam hingga menyia-nyiakan bakatnya seperti itu.
♫i jeongdomyeon arajul manhajana neodo yonggi naelman hajana naman ireon ge aniramyeon uri mannabol manhajana amuraedo saranginga bwa♫
Dan tanpa sadar, air mata mengalir di pipiku.
Aku perlu membantunya. Tidak peduli bagaimanapun caranya. Aku perlu membantu Lisa.
To be continue ~~~
Suara kamu cover lagu Snowman juga bagus banget Nini... suara kamu tuh selalu enak buat dijadiin lagu pengantar bobo... Ah jadi makin sayang ❤❤❤
Senyuman Nini selalu membuat ku jatuh hati ❤💙❤
KAMU SEDANG MEMBACA
HOMELESS (GXG)
General FictionJennie adalah pelayan di kedai kopi Cafe de Flore, dia menyukai Lisa yang merupakan seorang Tunawisma yang hidupnya di pinggir jalan dengan selimut tua, gitar dan suara terindah yang pernah Jennie dengar.