Happy Reading 💜
•••
"Bagaimana respon publik setelah wawancaraku di publikasi?"
Minjae yang berada di belakang Taehyung nampak mengamati layar tabnya.
"Sejauh ini cukup baik. Kau memiliki julukan yang bagus, Sajang-nim."
Tak ingin tahu, Taehyung hanya tersenyum seraya membenarkan jasnya yang tidak kenapa-napa. Memang dasar tukang tebar pesona segala hal yang lelaki itu lakukan menjadi pusat perhatian.
Keduanya masuk ke dalam mobil dan memekai sabuk pengaman.
Taehyung mengambil alih tab yang semula Minjae mainkan, sedangkan lelaki Han itu sudah siap melajukan kendaraan roda empat itu.
Taehyung mengulum senyum membaca semua komentar publik mengenai wawancara yang satu jam lalu telah ia lakukan.
"Sajang-nim, apa kita langsung datang ke restoran yang telah di reservasi? Atau mungkin kau ingin mengunjungi tempat lain terlebih dulu?" Minjae melirik kaca spion depan dan melihat atasannya tengah tersenyum-senyum sembari menatap tab.
"Dia kumat lagi," gumam Minjae dan kembali menatap jalanan.
"Oh ya, kau sudah pesan bunga dan kue yang aku inginkan?" Taehyung bertanya dan menatap Minjae.
"Sudah."
"Baiklah, kita ambil dulu bunga serta kue nya."
Minjae mengangguk patuh dan segera memutar kemudi di mana toko bunga berada.
"Astaga! Mereka pasangan yang romantis! Aku menyesal tidak mengikuti mereka sejak dulu!"
"Teruslah berbahagia Kim Sajang dan Jennie Unnie! Kami mendukung penuh kalian!"
"Segera buatlah adik untuk Poong! Kami menantinya!"
"Beruntung sekali Jennie Unnie!"
"Mereka seharusnya mendapatkan penghargaan pasangan romantis tahun ini! Astaga kau romantis sekali, Kim Sajang!"
"Aku ingin memiliki suami seperti Kim Sajang juga!"
"Aku juga!"
"Jennie Unnie, tolong beritahu kami cara mendapatkan lelaki seperti Kim Sajang!"
"Kau beruntung sekali Kim Jennie!"
Senyuman Taehyung tak pernah pudar membaca tiap kalimat yang tertuang di kolom komentar.
Lelaki itu mengusap bibirnya pelan sembari menahan senyum, "Bukan dia yang beruntung, melainkan aku. Akulah lelaki yang beruntung telah mendapatkan wanita sebaik Jennie."
"Sajang-nim, kita telah sampai. Kau ingin aku mengambilkan bunganya?"
Taehyung mendongakkan menyadari ia telah sampai di depan toko bunga.
Lelaki itu menggeleng, "Tidak perlu, biar aku saja."
Taehyung menyerahkan tabnya pada Minjae dan beranjak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAVORIT IDOL [SELESAI]
Fiksi Penggemar[FOLLOW SEBELUM BACA] Baru saja memulai debutnya, Kim Jennie bersama teman satu grupnya harus menerima kenyataan bahwa jadwal promosi mereka ditunda, dikarena kan adanya rumor yang menimpa bos mereka sehingga berat kemungkinan adanya pergantian atas...