01_HCUZ_

11.3K 242 21
                                    

"Hidayah itu di jemput, jika terus menunggu tanpa pernah berniat menghampirinya sama saja sia-sia."

_Zhafira Alaya Mukhtar_

****

Fira turun dari mobil Abahnya dengan tergesa-gesa Gus Arghi yang melihat itu langsung menggelengkan kepalanya lalu menegur Fira.

Saking paniknya karna hari ini dia telat masuk sekolah membuat pikiran Fira tidak karuan .

"Ekhem Fira!"tegur Gus Arghi membuat Fira menepuk jidatnya, kenapa dia bisa lupa. Gadis itu pun kembali ke samping mobil dan menyalimi punggung tangan Abahnya itu .

"Assalamu'alaikum Bah Fira masuk ."

"Wa'alaikumsalam, jilbabnya turuni sampe bawah jangan di sampirin ke pundak Fira,"peringat Gus Arghi membuat Fira mengacungkan jempolnya ke arah Abahnya.

Fira pun menatap lesu gerbong sekolah yang sudah di tutup oleh Pak Slamet, penjaga gerbong sekolah SMA Trimurrti.

"Cik masa iya manjat lagi,"keluh Fira kesal, dengan terpaksa ia akhirnya memilih jalan pintas dengan masuk lewat samping sekolah dan manjat .

Dengan hati-hati dia naik ke pembatas, walaupun ada rasa takut kalau dia akan jatuh ke bawah, namun dengan modal percaya diri akhirnya ia pun bisa juga melewati rintangan itu.

Tapi rupanya tidak sampai di situ saja, tiba-tiba setelah turun kakinya tidak seimbang dan membuat kakinya terpeleset.

"Auhhh sit pake jatuh segala,"kesal Fira namun suara seseorang membuat dia terkejut.

"Dibilangin kalau Tante Yana suruh lo tidur ya tidur jangan begadang, telat kan!"ujar seseorang membuat Fira membalikkan badannya dan membuat gadis itu gugup .

"Rafa?"

"Hmm?"jawab Rafa jengkel membuat Fira menatap kesal.

"Kaki gue Raf, aduhhh sakit!"adu Fira mencari alasan, bukan alasan sih lebih tepatnya memang dia sedang berlindung agar tidak di hukum oleh Rafa, tohh memang kakinya sakit beneran.

Rafa memandang kasihan namun dirinya harus menjalankan tugas.

"Nggak usah drama, nggak akan mempan sama gue Fira,"ujar Rafa membuat Fira menatap tak suka .

"Tapi beneran loh kaki Fira sakit tau, tega banget kalau masih tetep hukum Fira,"ujar Fira memelas.

Rafa hampir saja luluh namun ia langsung tepis rasa kasihan itu toh Fira juga salah dia harus di hukum.

"Kamu melakukan kesalahan dan itu semua ada konsekuensinya Fira,"jawab Rafa membuat Fira pasrah.

"BERDIRI DI DEPAN TIANG BENDERA SAMPAI JAM PERTAMA SELESAI,"ujar Rafa membuat Fira menatap kesal lalu berjalan menuju lapangan dengan susah paya.
Rafa sebenarnya tidak tega namun mau bagaimana lagi.

"Cik dasar ketos judes, kalau bukan anaknya Tante Hilya udah aku injek-injek tuh orang,"cerutu Fira kesal.

Dengan kesal akhirnya dia berjalan ke lapangan dan hormat di depan tiang bendera sampai pelajaran pertama selesai sesuai yang di perintahkan oleh Rafa.
Setelah menjalankan hukumannya Fira masuk ke dalam kelas,  kebetulan guru pelajaran sebelumnya belum masuk jadi Fira sempatkan untuk istirahat setelah lebih satu jam dia berdiri di depan tiang bendera.

Fira langsung membuka botol minum milik Ratih dan langsung meneguk air mineral yang ada di depannya.

"Cik punya gue Fir,"ujar Ratih kesal karena minumannya di minum oleh Fira.

HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang