08_HCUZ_

2.8K 137 19
                                    


Zahra dan Fatimah yang melihat Fira baru saja masuk ke dalam kelas dengan keadaan yang sangat prihatin bagaimana tidak, kerudung yang agak sedikit berantakan dan keringat yang keluar dari keningnya.

Zahra yang duduk di sampingnya pun langsung memberikan minuman kepada Fira karena melihat Fira yang begitu kelelahan.

"Habis di hukum lagi ?"tanya Zahra membuat Fira mengangguk.

"Telat masuk jadi di hukum sama Ustadzah Diana di suruh berdiri sampai jam pertama habis,"jawab Fira membuat mereka pun mengangguk mengerti.

"Ehh udah hafal belum Fir, yang di suruh hafal sama Gus Fadlan?"

"Astaghfirullah lupa, hari ini setoran kan mampus gue,"kaget Fira membuat kedua temannya menggelengkan kepalanya.

"Ya udah hafalin setengah deh, dari pada nggak setoran sama sekali kan."

Bukan, bukan itu yang menjadi masalah dia malas saja bertemu dengan Gus Fadlan membuat dirinya emosi melihat wajah Gus galak itu.

"Bodoh amat ahh, di hukum ya udah malas aja ketemu Gus galak itu."

"Dahh,"ujar Fira membuat kedua temannya menatap heran

"Lahh mau kemana kamu Gus Fadlan sebentar lagi masuk kelas,"panggil Zahra yang membuat Fira terkekeh dan melambaikan tangannya.

"Mau makan batagor Kang Mukhlis di kantin, mau ikut,"mendengar itu membuat Zahra dan Fatimah terkejut bukan main .

"Fira ini pelajaran Gus Fadlan tau ,masa mau bolos ntar di hukum kamu sama dia,"Fira tak menghiraukan ucapan mereka dan meninggalkan kelas untuk pergi ke kantin .

Fira pun duduk di meja dan memesan batagor kesukaan dia .

"Kang Mukhlis batagor satu ."

Kang Mukhlis pun langsung mengacungkan jempolnya dan menyiapkan pesanan Fira.Fira pun menunggu pesanan dia dan duduk menatap ke depan dengan kosong .

"Bulan depan acara pertunangannya, nanti Abah jemput kamu untuk pulang."

Fira menghela nafas panjang dan ingin menangis saat ini juga , dia tidak ingin menikah di usia mudah .

Tapi bagaimana lagi Abahnya sudah mengambil keputusan.

"Ning tolong beri saya kesempatan, saya akan perjuangkan Ning kalau Ning mau, saya akan bicarakan kepada Abi saya untuk tidak perlu melanjutkan perjodohan saya dengan Ning Fira."

"Mboten Gus, saya tidak mau membuat hubungan njenengan rusak dengan Ning Fira."

"Tapi saya tidak mencintai dia Ning, yang saya cintai itu kamu apa salah saya memperjuangkan apa yang saya inginkan."

"Saya akan bilang ke Abi saya Ning ."

Fira yang mendengar namanya disebut pun langsung terheran dan dia tau itu adalah suara Gus Rasya .

Dia kesal bukan main, kalau bukan karena permintaan Kakeknya juga dia tidak mau menikah dengan Gus Rasya. Saat hendak menghampiri asal suara, suara Kang Mukhlis menghentikan langkahnya.

HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang