Setiap harinya Fira akan masuk ke dalam kelas lebih awal, tekadnya untuk menjadi lebih baik lagi di mulai dari Fira yang selalu giat untuk belajar ke sekolah, dan yang lebih penting lagi dia berusaha untuk menjalankan tugas sebagai seorang istri dengan baik, ya walaupun ada yang kurang.
Tekad Fira untuk hijrah sudah lebih mantap apalagi mendapatkan dukungan langsung dari kedua orang tuanya, dan Gus Fadlan.
"Mba Fira,"Fira yang semula ingin pergi ke kantin dulu untuk membeli sarapan ia urungkan niatnya saat mendengar namanya di sebut.
"Loh Ka Zayn, kenapa Ka?"tanya Fira heran membuat Ustadz Zayn langsung saja memberikan sebuah bingkisan pada Fira.
"Ini apa?"heran Fira namun dia tetap menerimanya.
"Sarapan buat kamu, di makan ya kebetulan saya lebih buatnya,"kata Ustazd Zayn membuat Fira mengangguk sambil mengambil bingkisan tersebut.
"Makasih lohhh padahal tadi Fira mau ke kantin beli sarapan, makasih Ka,"Ustadz Zayn terdiam mendengar cara berbicara Fira yang berbeda dari biasanya.
"Nanti di makan ya,"ujar Ustadz Zayn membuat Fira mengangguk lalu masuk ke dalam kelasnya.
Saat sampai ke dalam kelas Fira pun duduk di kursinya dan melihat Fatimah dan Zahra yang sudah ada di dalam kelas membuat dia langsung saja menyapa mereka .
"Zahra, Fatimah,"panggil Fira membuat mereka menoleh dan melambaikan tangannya.
"Akhirnya datang juga kamu Fir, kita tungguin, ehh bawa apa kamu?"tanya Zahra membuat Fira menggelengkan kepalanya.
"Sarapan, kebetulan di kasih sama Ka Zayn,"kata Fira yang membuat Zahra dan Fatimah terlonjak kaget.
"Hah Ustadz Zayn maksud kamu?"kaget Fatimah membuat Fira heran melihatnya.
"Kenapa sih?"heran Fira.
"Nggak sih cuman kaget aja gitu, btw yang Ustazd baru itu kan?"tanya Fatimah membuat Fira mengangguk lalu kemudian membuka mulutnya untuk memakan masakan Ustazd Zayn.
Dan ya lumayan enak rasanya Fira suka, tapi lebih nikmat masakan Bundanya dan Gus Fadlan.
"Kamu lagi deket sama dia ya?"tanya Zahra membuat Fira menggelengkan kepalanya.
"Nggak,"jawab Fira cepat.
"Kirain, atau jangan-jangan Ustadz Zayn suka sama kamu,"kata Fatimah lagi membuat Fira menggelengkan kepalanya, mana mungkin juga Ustadz Zayn menyukai dirinya mungkin Fira kira Ustadz Zayn bersikap baik padanya karna dulu Ustadz Zayn pernah menimba ilmu di pesantren Kakeknya karena itu sebagai rasa hormatnya pada gurunya jadi Ustadz Zayn bersikap baik padanya.
"Nggak lahh, nggak mungkin,"elak Fira.
~{HCUZ}~
Entah kenapa tiba-tiba saja Fira di panggil oleh Ning Zilla untuk pergi ke ndalem, Fira sudah keringat dingin saat mendengar itu namun rasa takutnya tiba-tiba saja hilang saat mengetahui ternyata Ning Zilla memanggil dirinya karna ponakan dari Kiai Bahar Gus Sadam dan istrinya datang untuk menjenguk dan ternyata ingin bertemu dengan Gus Fadlan dan Fira juga.
"Ini ponakan Kakek Fira Gus Sadam dan ini istrinya Ning Sheila,"jelas Kiai Bahar membuat Fira mengangguk mengerti sambil melemparkan senyum ke arah Mereka.
"Zhafira panggil saja Fira,"ujar Fira ramah membuat Ning Sheila langsung kagum kepada Fira.
"Masha Allah ayune, kamu pinter milih istri ya Fadlan,"kata Ning Sheila membuat Fira malu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA (TERBIT)
Romance√\CERITA KE-2 ⚠️|SEQUEL TABIR CINTA AYYANA| •Kisah anaknya Gus Arghi yaitu Zhafira Istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya mungkin tidak berlaku bagi gadis bernama Zhafira Alaya Mukhtar, terlahir dari keluarga yang agamis tidak menjadikan Fira...