02_HCUZ_

3.7K 161 26
                                    

Pertemuan menjadi awal dari sebuah perpisahan dan hal yang paling ku sesali adalah, tak tau kalau secepat itu waktu berlalu yang menyisakan hanya sebuah kata kenangan

~Zhafira Alaya Mukhtar ~

Hiiii gimana tadi part 1 .
Btw selamat membaca cerita ini yh

Kalian tim mana ,baca TCA atau HCUZ dulu nihh readers???

***

Gus Arghi memandang pintu rumah, belum juga ada tanda-tanda kalau putrinya sudah pulang, entahlah kemana anak itu pergi di jam segini.

Ayyana melihat Gus Arghi seperti sudah sangat marah membuat Ayyana hanya pasrah sambutan apa yang akan di dapatkan oleh putrinya nanti setelah kembali ke rumah, bagaimana tidak marah ini sudah jam setengah 12 malam dan anak itu belum kembali juga.

Melihat kedatangan putrinya Gus Arghi menatap tajam Fira yang berdiri di ambang pintu .

“Assalamualaikum!”Salam Fira lirih namun masih terdengar.

“Wa’alaikum salam.”

Gus Arghi pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu tempat di mana Fira berdiri .

“Jam berapa sekarang?”tanya Gus Arghi membuat Fira tak berani menatap mata tajam itu, sedangkan Gus Arghi menatap Fira dari atas sampai bawah melihat penampilan Fira membuat Gus Arghi hanya bisa beristighfar.

“Dan apa ini Fira, bukannya pas pergi kamu pakai gamis sesuai yang Abah perintah tapi kenapa pulang pakai pakaian kaya gini ?”

“Mana gamis kamu ?”

Fira pun langsung menahan rasa emosinya, baru juga pulang tapi kenapa Abahnya ini malah memarahinya bukannya menyuruh dia untuk istirahat.

“Ini juga masih sopan Abah, lagian gamis Fira tadi kotor karena itu Fira ganti,”jawab Fira membuat Gus Arghi tersulut emosi.

“Sopan apanya, pakaian ketat begitu dan apa pantas anak gadis pulang tengah malam begini?”marah Gus Arghi pada Fira membuat gadis itu terdiam begitu lama baru kali ini Abahnya membentak dirinya.

“Abah bentak Fira ?”tanya Fira tidak percaya.

Merasa kecewa karena Abah membentaknya dia pun langsung lari begitu saja ke kamarnya yang berada di lantai atas dan meninggalkan Gus Arghi di bawah sana. Ayyana pun kaget Gus Arghi bisa semarah itu pada putrinya.

“FIRA ABAH BELUM SELESAI BICARA SOPAN LANGSUNG PERGI BEGITU SAJA DI SAAT ORANG TUA SEDANG BICARA.”

“FIRA DENGAR ABAH TIDAK.”

“TURUN KAMU ABAH MAU BICARA ZHAFIRA ALAYA MUKHTAR,”teriak Gus Arghi yang tak di hiraukan oleh Fira sama sekali, gadis itu sudah kesal bukan main karena Abahnya membentaknya bahkan dia sudah menjelaskan kenapa dia bisa memakai baju yang sekarang dia pakai.

“Ini semua gara-gara cowok sok alim itu nyebelin banget sih, apes banget hari ini udah ban motor bocor nunggu sampai tengah malam di bengkel ini pulang di marahin sama Abah karna baju ini kan nyebelin.”

“Tau ahhh capek, mending tidur .”

~{HCUZ}~

Suasana sarapan pagi begitu canggung Fira langsung berangkat ke sekolah setelah selesai sarapan tadi, sengaja dia sarapan dan berangkat lebih pagi dari biasanya.

Sedangkan Gus Arghi melihat putrinya yang tidak ada di meja makan mengerutkan keningnya heran, apakah gadis itu belum bangun di jam segini.

“Fira mana ? Masih tidur dia,”tanya Gus Arghi membuat Ayyana yang sedang mencuci piring kotor pun langsung tersenyum.

“Udah berangkat ke sekolah bareng Rafa, tenang aja naik mobil ko mereka berdua jadi nggak bakal bersentuhan mas. Fira masih marah sama kamu karna itu mungkin dia berangkat lebih pagi.”Gus Arghi menghembuskan nafasnya mendengar itu.

“Galak banget ya emang aku tadi malam sama Fira ?”tanya Gus Arghi membuat Ayyana yang mendengar itu terkekeh.

“Kan emang dari dulu kamu tuh galak Mas, baru sadar ya,”canda Ayyana membuat Gus Arghi memasang wajah datarnya.

“Nggak .”

“Ututu ngambek padahal udah jadi Abah juga.”Ayyana pun terkekeh melihat wajah cemberut suaminya itu.

Di sisi lain Fira masuk ke dalam gerbang sekolah,masih sangat sepi sekali, mungkin karna ini masih pagi dan dia juga tidak terbiasa bangun sepagi ini, kalau bukan karena ia marah pada Abahnya nggak akan dia berangkat ke sekolah sepagi ini.

“Fir!”panggil seseorang membuat Fira menoleh ke belakang ternyata Zergan Kaka kelas yang menjadi idolanya, jujur saja dia begitu kagum terhadap Zergan kenapa tidak, cowok bernama Zergan Adinata itu adalah wakil ketua tim basket, siapa yang tidak kagum terhadap Zergan.

“Kenapa Ka?”tanya Fira ramah kepada Zergan .

“Titip ini ya ke Zira, lo sahabat dia kan.”Fira menatap heran, namun tetap ia ambil sebuah kertas yang tadinya berada di tangan Zergan kini beralih ke tangannya.

“Salam buat Zira, btw makasih udah bantu kasih surat ini ke Zira, lo nggak keberatan kan Fir?”lamunan Fira buyar dan mengangguk pertanda kalau dia tidak masalah .

“Kaka lagi deket sama Zira ya ?”tanya Fira membuat Zergan mengangguk.

Fira terdiam dan berusaha menahan air matanya, kenapa semesta begitu jahat padanya, di saat dirinya kagum terhadap seseorang tapi ternyata orang itu malah menyukai orang lain dan itu sahabatnya sendiri .

Sesakit ini ternyata melihat orang yang kita kagumi malah menyukai orang lain .

Ternyata cinta Fira bertepuk sebelah tangan, cinta Fira tak sampai pada seseorang yang Fira impikan untuk bisa bersama dengan orang yang Fira cintai.

“Semangat ya Ka, kalian cocok cantik dan tampan kalau begitu Fira ke kelas dulu ya ka.”Fira pun langsung pergi dari hadapan Zergan .

Mendapatkan ketenangan, itu yang ingin Fira dapatkan sekarang baru saja dia kagum terhadap seseorang kenapa malah semesta tidak berpihak kepada dirinya .

Fira duduk termenung di balkon sekolah, tempat ternyaman Fira adalah di sini .

“Fira !”

Fira menoleh ke belakang dan mendapati Rafa datang menghampiri dirinya, dia membawa sebuah minuman dan ikut duduk di samping Fira .

“Ternyata kisah cinta aku nggak seindah kisah cinta Abah dan Bunda Rafa, padahal berharap bisa merasakan di ratukan seperti Bunda oleh Abah ,”lirih Fira yang membuat Rafa mengangguk.

“Lupain Zergan, dia emang bukan buat lo,”ujar Rafa membuat Fira tak menoleh sedikitpun.

“Kenapa ya di saat Fira suka sama orang, semesta nggak mendukung Raf?”Rafa pun mengangguk mengerti dan membuka tutup botol mineral yang ia bawa lalu memberikan itu kepada Fira.

“Saling mencintai aja belum tentu bisa bersama, apalagi cinta sepihak Fir,” jawab Rafa yang membuat Fira hanya diam dan mendengarkan ucapan Rafa.

“Inget kisah yang pernah kita denger waktu kecil dulu, bahkan Om Arghi dan Mama gue Tante Hilya yang saling mencintai aja kalah sama doa Tante Ayyana yang memang di takdirkan untuk Om Arghi, tapi di balik itu Mama gue bisa dapet Papa gue Papa Andre kan, semua udah di gariskan masing-masing Fir.”

“Dan mungkin emang kalian nggak berjodoh, atau jodoh lo yang belum ada hilal.”

Rafa pun berdiri dari duduknya dan melangkah pergi dari balkon tapi sebelum itu dia berpesan kepada Fira bahwa sebentar lagi bell berbunyi dan menyuruh Fira untuk ke kelas namun Entah kenapa rasanya Fira enggan untuk melangkah.

Tapi karena ini jam Bu Rianti mau tak mau dia harus ke kelas kalau tidak habislah sudah .

|AMBIL BAIKNYA BUANG BURUKNYA|

|SEMOGA ADA KESAN YANG MENYENTUH HATI SAAT MEMBACA CERITA INI|

See you gasyyyy

HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang