Cuaca hari ini sangat dingin mungkin karna sebentar lagi akan turun hujan membuat perut terus memberontak minta di isi, apalagi pagi tadi Fira belum sarapan sama sekali takut telat jadi dia memilih untuk membuatkan sarapan untuk Gus Fadlan saja dirinya nanti saja makan di kantin.
Namun melihat jam di dinding kelas mungkin masih sekitar 1 jam lagi akan istirahat,namun perut Fira sudah sangat memberontak ingin di isi.
"Masih lama nggak sih kelasnya laper banget nihh ?"keluh Fira kepada Fatimah yang duduk di sampingnya membuat Fatimah menoleh ke arah Fira.
"Bentar lagi ,emang laper banget ya?"tanya Fatimah membuat Fira mengangguk.
"Lapar Fatimah,"keluh Fira kepada Fatimah membuat Fatimah bingung sendiri.
Fira pun menghembuskan nafasnya dan meletakkan tangannya di atas meja dan memilih untuk tidur, dia bahkan sampai lupa ini kelas siapa.
Fatimah yang melihat Fira tidur pun berusaha membangunkan Fira lagi takut nanti di hukum kan nggak lucu.
Namun sudah di tebak endingnya seperti apa, membangunkan Fira dari tidurnya itu harus ekstra sabar apalagi kalau perut kosong seperti itu.
"Jangan tidur ihh, kamu kalau tidur tuh susah di bangunkan Fira,"peringat Fatimah yang tak di hiraukan oleh Fira.
Ustadzah Wati yang melihat Fira tidur pun langsung menatap tajam ke arah Fira dan menghampiri Fira sambil membawa tongkat kayu yang dia bawa jika mau menghukum santri.
"Bangun Fira Ustadzah Wati samperin tuh,"ujar Fatimah membuat Fira sedikit terganggu tidurnya.
"Ngantuk ahhh biarin,"Fatimah hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari Fira gadis ini memang agak lain.
"FIRA,"teriak Ustadzah Wati membuat Fira langsung terbangun, bagaimana tidak dia berteriak dengan lantang di telinga Fira.
"Cikk ustadzah ganggu lagi mimpi indah aja,"kesal Fira membuat Ustazah Wati marah bukan main.
Dia pun langsung menarik tangan Fira dan membawa gadis itu keluar dari kelas dan di suruh berdiri di depan bendera sedangkan yang di hukum hanya acuh hanya saja risih dengan tatapan para santriwan yang melirik dirinya yang berada di tengah-tengah lapangan.
"Berdiri sampai jam pelajaran saya habis, konsekuensi karna kamu tidur di jam pelajaran saya,"perintah Ustadzah Wati kepada Fira.
"Kamu ini ya nggak pernah berubah selalu bikin ulah,"heran Ustadzah Wati kepada santri yang ada di hadapannya ini.
Sedangkan Gus Fadlan yang baru saja keluar dari kelas pun menatap heran Fira yang berdiri di tengah-tengah lapangan,kenapa lagi gadis itu.
Dia pun berjalan menghampiri Fira dan Ustadzah Wati bersama dengan Ustadz Yusuf yang menemaninya.
"Ustadzah masih ada kelas kan kenapa nggak kembali lagi ke kelas?"tanya Gus Fadlan membuat Ustadzah Wati pun terlonjak kaget dan langsung merubah mimik wajahnya.
"Ehh ini Gus saya lagi hukum dia sebentar, ini saya mau kembali ke kelas,"ujar Ustadzah Wati kepada Gus Fadlan sambil menundukkan kepalanya.
"Emm Gus nanti bisa antarkan saya ke desa sebelah mau ada keperluan sama teman saya, bisa Gus?"ujar Ustadzah Wati kepada Gus Fadlan membuat dia terdiam sejenak lalu menatap Ustazd Yusuf yang berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDAYAH CINTA UNTUK ZHAFIRA (TERBIT)
Romance√\CERITA KE-2 ⚠️|SEQUEL TABIR CINTA AYYANA| •Kisah anaknya Gus Arghi yaitu Zhafira Istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya mungkin tidak berlaku bagi gadis bernama Zhafira Alaya Mukhtar, terlahir dari keluarga yang agamis tidak menjadikan Fira...