#Sicklit #TeenFiction #AJ #JJ
⚠️Jangan dibaca. Cerita ini banyak lukanya.⚠️
Kata Daffa, Daffi itu Niskala. Kokoh, kuat dan perkasa. Meski nyatanya, Daffi hanya manusia biasa yang rentan terluka.
Most Impressive Ranking:
🏅1 in •Sicklit• [31/12/2023]...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena kepikiran, Elang memutuskan beranjak menuju kamar si kembar. Daffa dan Daffi itu memang tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu dari mereka sakit, pasti yang satunya akan ikut sakit. Tak selalu, tapi biasanya begitu.
Untuk menghargai privasi, sebelum masuk, Elang mengetuk pintu terlebih dahulu. "Daffa ...," panggilnya kemudian.
Suara derit kayu yang tergesek lantai pun terdengar. Kepala Daffa menyembul dari celah pintu. Rautnya masam. Menatap Elang tanpa ekspresi.
"Apa, Mas?"
"Mau tidur bareng, nggak?"
Sifat Elang memang tegas, menurun dari Argadana. Namun, dibalik semua itu, Elang tetap sosok kakak yang selalu ada untuk adik-adiknya. Selain jago basket dan balapan, Elang juga bisa masak, bisa mengikat tali sepatu Daffi, bisa menjemur pakaian, bahkan bisa menebak isi kepala Daffa saat ini.
