32. Ending

2.9K 310 307
                                    

"Daffi ... nak, bangun. Kita semua udah di sini."


Pelan-pelan, kelopak sayu itu mulai terbuka. Indahnya corak hazel di balik bulu mata yang lentik itu tampak berpendar. Meski tak secerah biasanya, tapi Argadana senang masih diizinkan melihat mata itu terbuka. Walau terlihat kosong dan redup, tapi tak apa.

"Mana yang sakit, Nak?" tanyanya kemudian. Suara pria itu agak bergetar. Argadana tak kunjung berhasil menyamarkan kalut yang menguasai dirinya. Ia mengusap surai Daffi yang sudah berbanjir peluh. Entah kenapa, meski ruangan dingin, anak itu tampak berkeringat.

Daffi menggeleng pelan.

— Selengkapnya ada di KaryaKarsa—

Liat cuplikan video ini bentar, yuk. :)

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang