Halo haloo
Kembali lagi dengan cerita Asyraf dan Zerina
Happy reading
---
Lampu jalanan yang kini menjadi penerang malam menjadikan suasana terasa samar-samar, jalanan yang sepi disertai dengan semilir angin sedikit memicu bulu kuduk untuk berdiri.
Jalanan yang jarang diambah oleh para pengguna dijadikan sebagai arena balap untuk Azka dan Rafka. Mereka kini tengah menyiapkan diri untuk memacu motornya ke jalanan.
Sorakan demi sorakan penonton terdengar, memicu sebuah semangat yang membuncah dalam dada.
Kini kedua remaja itu telah siap untuk menaiki motor yang akan membawa mereka ke jalanan dan menentukan siapa yang akan menjadi pemenang.
Setelah mendengar saran dari Asyraf sebelum dirinya memulai balapan, Azka segera mengucapkan doa yang memang sudah diberi tahu oleh lelaki itu.
Setelahnya, suara hitungan menggema di kedua telinganya. Bertepatan dengan hitungan terakhir, kedua motor itu melesat dengan kecepatan yang cukup tinggi. Mereka seolah-olah terbawa oleh arus angin yang cukup kencang.
Belokan demi belokan terus mereka lalui, tak lupa banyaknya batu kerikil yang membuat perjalanan mereka sedikit terhambat. Untung saja Azka sudah hapal dengan hal itu, jangan lupakan dia adalah raja jalanan yang selalu memenangkan pertandingan di arena-arena seperti ini.
Tentu saja hal itu memudahkan Azka untuk memenangkan pertandingan, tetapi sepertinya ada yang tidak beres di sini.
Entah kenapa, perasaan Azka sedikit cemas. Ia seperti mengingat kejadian di mana dirinya mendapat kelicikan dari lawannya itu.
Setelah menimbang-nimbang sedikit, Azka sedikit memelankan laju motornya sebelum Rafka menendang badan motor itu.
Azka menyeringai, sepertinya ada yang ingin main-main di sini.
Setelah merasa aman dan dia tertinggal jauh oleh Rafka, Azka segera mengencangkan gas motornya untuk mengalahkan lelaki itu.
Ia menyeringai, memasang raut wajah kemenangan sebab telah sampai di garis finish terlebih dahulu.
Tentu saja hal itu memicu sorakan para penonton, mereka sudah tak heran lagi dengan raja jalanan yang selalu menonjol di arena.
Azka membuka helmnya, sedikit menyugar rambut untuk menghalau keringat yang ada.
Setelah melihat motor Rafka berhenti, Azka mendekat ke arah lelaki itu. Ia melihat raut wajah yang memerah disertai dengan napas yang memburu, jika tak ingat oleh tempat sepertinya tawa Azka akan menguar.
"See? Jadi tepati ucapan gue, kalau lo masih melanggar? Tunggu aja tanggal mainnya." Azka menjauh dari motor milik Rafka, ia kini membawa motornya untuk sampai ke rumah yang baru saja dirinya tempati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eye Contact [END]
Fiksi Remaja[Reading List Spotlight Romance of January 2024 WattpadRomanceID] --- Sequel Mendadak Halal --- "Astaghfirullah Zena." -Zerina Aqila Nadhifah. "Astaghfirullah, maafkan hamba mu ini ya Allah. Sebab hamba tak sengaja menatap mata seorang perempuan."...