MD 04

1.6K 94 1
                                    

Kini waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, James sedang membuatkan beberapa kopi untuk beberapa orang yang akan rapat hari ini. Setelah James selesai membuat beberapa kopi dan juga teh James langsung mengantarkannya keruangan rapat.

Setibanya diruangan James melihat sudah lumayan banyak orang yang akan memulai rapat dan itu termasuk Net. James langsung meletakkan cangkir cangkir yang berisikan kopi dan juga teh itu ke masing masing orang penting disana.

"Cakep juga gua liat OB lu." Bisik salah satu rekan kerja Net kepadanya, dan itu masi bisa di dengar oleh James.

"Punya gua, lu rebut kelar idup lu." Jawab Net berbisik kepada temannya.

Dan betapa terkejutnya James ketika mendengar jawaban dari Net, namun James sebisa mungkin menampilkan ekspresi yang tidak mencurigakan.
James selesai menyiapkan kopi dan juga teh untuk para rekan bisnis Net, kemudian James langsung keluar dari ruangan tersebut.

Setelah keluar dari ruangan tersebut James memegang dadanya yang berdebar, James masi terngiang ngiang ucapan Net beberapa menit yang lalu. Pantas saja dia di teror oleh anak dan juga adik iparnya, ternyata Net memang mengejar dia dalam diam.

"Gak bisa, gua ga bisa sama Net, gua ga boleh dekat sama orang yang derajatnya beda jauh banget sama gua." Batin James.

Kini waktu menunjukkan pukul dua belas siang dan kini sudah waktunya jam makan siang. James membuka bekal yang di siapkan oleh ibunya, bari James akan memakannya namun kegiatannya itu terhentikan ketika ponselnya berbunyi yang menandakan ada pesan masuk.

James membuka ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkannya pesan, namun James mengerutkan keningnya bingung karena dia mendapatkan pesan dari nomor baru lagi, namun bukan nomor yang semalam ataupun yang tadi pagi. Bukan James namanya jika tidak penasaran, dia membuka pesan tersebut dan membalasnya, walaupun dia belum tahu siapa yang mengirimkannya pesan, namun dia tetap akan membalasnya.

Setelah James mengetahui jika Net lah yang mengirimkannya pesan dia sontak kaget dan tidak menyangka, karena James melihat Net yang dikantor dengan yang di profil akunnya sangat jauh berbeda sekali. Namun baru James akan membalas pesan Net namun waktu istirahatnya sudah habis dan dia harus lanjut bekerja.

Disisi lain Net mengerutkan keningnya ketika James hanya membaca pesannya saja dan tidak membalasnya, Net berpikir dan menduga duga jika James merasa risih dengan pesan yang dia kirimkan. Namun Net kembali mengirimkan James pesan dan setelah itu Net kembali melanjutkan pekerjaannya.

Kini waktu menunjukkan pukul setengah lima sore dan kini sudah waktunya jam pulang kerja, James bersiap untuk pulang, namun sebelum itu James membuka ponselnya terlebih dahulu dan melihat pesan yang di kirimkan oleh Net.

James mengerutkan keningnya bingung, mengapa Net memintanya untuk datang keruangannya, apakah dia melakukan suatu kesalahan atau ada barang yang hilang di ruangannya, namun James merasa bukan karena hal itu. James mengetikan balasan pesan kepada Net kemudian dia langsung pergi untuk menemui Net diruangannya.

James kini sudah berada didalam ruangan Net, kini posisi Net sedang memandang James dengan intens. Tidak ada yang memulai percakapan diantara mereka, keduanya sama sama terdiam dengan pandangan yang terkunci satu sama lain. James yang menatap mata Net dan Net yang juga menatap mata James. Keheningan itu terpecahkan ketika Net mengatakan sesuatu yang membuat James semakin terkejut.

"Saya suka sama kamu, dan saya bakal mengejar kamu." Ucap Net dengan tegas.

James tidak menjawab, dia terlalu terkejut dengan apa yang dia dengar. Ini semua seperti mimpi bagi James. James mengalihkan pandangannya kearah lain dengan perasaan yang sangat sulit dia mengerti.

"Sejak kapan?." Tanya James lirih.

"Sebulan yang lalu, dimana pertama kali saya melihat kamu mengantarkan kopi keruangan saya." Jelas Net.

"Kenapa bapa bisa suka sama saya?." Tanya James.

James tidak habis pikir, sosok lelaki tampan dan kaya seperti Net menyukai dirinya yang pekerjaannya saja hanyalah seorang office boy. Sangat tidak lucu ketika karyawan terendah menjadi kekasih seorang lelaki pemilik perusahaan.

"Saya suka sama kamu tanpa alasan apapun, yang intinya saya suka sama kamu."

"Bapak bukan menyukai saya seperti layaknya kekasih, namun bapa hanya sekedar mengagumi saya. Jangan terlalu cepat menyimpulkan perasaan pak, apalagi itu baru satu bulan." Jelas James.

"Saya rasa tidak ada yang harus dibicarakan lagi, saya permisi." Ucap James kemudian pergi meninggalkan Net yang sedang mematung ditempat.

"Kamu mana ngerti apa yang saya rasakan James." Gumam Net.

Disisi lain James kini sedang mengatur nafasnya yang terasa sangat susah sekali keluar, James mengelus elus dadanya. Saat ini jantungnya terasa memompa dengan sangat cepat dari biasanya, James berusaha menetralkan perasaannya saat ini.

"Gua ga mimpi kan, pemilik perusahaan baru aja mengungkapkan perasaannya ke gua?." Tanya James pada dirinya sendiri karena dia masi sangat bingung dengan apa yang terjadi sekarang ini.

Kini waktu menunjukkan pukul sembilan malam, James sedang menonton bersama ibu dan juga Nunew diruang keluarga, namun Nunew merasa kesal dengan James karena ponsel James yang terus menerus berbunyi, entah itu suara panggilan telpon maupun pesan.

"Angkat dulu si Ka, berisik banget tau." Kesal Nunew

"Apasi Nu, gitu doang emosi."

"Lagian kenapa si kaga lu angkat, susah amat tinggal di slide doangan." Kesal Nunew.

"Udah, sana angkat dulu. Siapa tau info penting." Ucap Ibunya lembut.

"Hm, iya bu." Jawab James kemudian dia pergi masuk kedalam kamarnya.

Setelah masuk kedalam kamarnya James langsung membuka pesan yang dikirimkan oleh Net, ada beberapa pesan dan juga panggilan tak terjawab dari Net. Dan saat ini James benar benar dibuat bimbang dengan keadaan seperti ini, dia bingung diantara menolak mentah mentah Net atau dia mengizinkan Net untuk mendapatkan kesempatan mendekati dirinya.

Setelah membalas beberapa pesan dari Net, James memutuskan untuk mengakhiri pertukaran pesan mereka, James tidak ingin berlarut dan menikmati bertukar pesan dengan Net.

"Dia bilang mau seriusin gua?, dih mimpi." Gumam James.

"Dan dia bilang apa tadi?, dia udah ga sama istrinya lagi?."

"Cih, kalo udah ga sama sama lagi, ga mungkin banget foto isterinya dipajang terus di ruangannya." Grutu James dengan kesal.

MAS DUDA [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang