MD 22

1.1K 58 3
                                    

MD 22

Kini waktu menunjukkan pukul lima sore, James tengah menonton film bersama Yim di ruang keluarga. Suasana hening, tidak ada yang membuka suara entah itu James maupun Yim, keduanya sama sama terdiam, sampai James menanyakan tentang sekolah Yim.

"Ujiannya bagaimana, lancar?." Tanya James lembut.

"Aman."

"Syukur deh kalau begitu." Ucap James.

"Pa." Panggil Yim tanpa menoleh kearah James.

"Hm?."

"Kalau Yim suka lelaki bagaimana?." Tanya Yim lirih.

James melirik kearah Yim kemudian meraih kedua tangan Yim dan tersenyum. Yim menatap balik James yang tengah tersenyum kepadanya.

"Papa maupun dady sudah membicarakan hal ini Yim, kami tidak masalah kamu mau menyukai siapapun, selagi itu membuat kamu bahagia, kami akan terus mendukung kamu." Jelas James dengan lembut.

Yim menatap James dengan tatapan tak percaya, mengapa ada seseorang yang baik sekali seperti dia, bahkan disaat dulu dia menentang hubungannya dengan dady nya bahkan Yim sampai berbuat yang terlewat batas kepadanya, namun dia tetap sangat baik.

"Terimakasih banyak pa sudah mau menerima aku yang berbeda." Lirih Yim menundukkan kepalanya.

"Jangan mengatakan seperti itu, tidak ada yang berbeda." Ucap James.

"Sebenarnya aku berkencan dengan Turor." Lirih Yim.

James yang mendengar itu terkejut, karena sejauh ini James tidak melihat tanda tanda jika Yim dekat dengan Tutor. James memfokuskan dirinya kepada Yim, dia ingin penjelasan dari Yim.

"Kok papa gak tahu, kalian gak ada menampakan kalau kalian dekat." Ucap James yang masih bingung.

"Sebelum dady kenal papa dan pas aku masih kelas satu SMA aku dan Tutor sudah berkencan, tetapi kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan ketika aku menginjak kelas tigas, tapi lebih tepatnya aku sih yang meminta mengakhiri." Jelas Yim.

"Terus kapan kalian kembali bersama?." Tanya James.

"Semalam." Jawab Yim malu malu.

"Cie..." Goda James.

"Apaan sih pa." Ucap Yim tersipu.

"Sudah ah, aku mau ke kamar saja." Ucap Yim salah tingkah kemudian masuk kedalam kamarnya.

Sepeninggalan Yim, James membuka ponselnya dan mengabari Net kapan dia akan pulang, apakah dia akan makan malam dirumah atau diluar. Setelah mendapatkan jawaban dari Net dan mereka bertukar pesan lumayan banyak, James memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya untuk meluruskan kaki nya yang sudah terasa sakit.

Sekitar lima belas menit James berbaring dan memainkan ponselnya, dia mendengar suara mobil masuk kedalam pekarangan rumah. Biasanya James akan langsung menghampiri Net namun kali ini kaki nya sedang sakit jadi dia memutuskan untuk menunggu di kamar saja.

Tak lama dari suara mobil berhenti, pintu kamar terbuka dan menampakkan Net yang masuk kedalam kamar dengan tangan berisi tentengan, entah apa yang dia bawa kali ini, hampir setiap hari ketika Net pulang kerja dia akan selalu membawa makanan untuknya dan juga Yim.

Net menghampiri James kemudian duduk disamping James, Net mengecup bibir James singkat, karena itu adalah kebiasaan Net ketika berangkat dan pulang kerja. Net mengelus kaki James yang masih terbalut oleh perban.

"Masih sakit gak?." Tanya Net dengan lembut.

"Sudah tidak terlalu sakit, cuma terkadang keram." Jawab James dan di angguki oleh Net.

MAS DUDA [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang