MD 19
Kini waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, James sudah selesai membereskan rumah dan kini dia tengah bersantai didalam kamarnya. Namun saat ini James merasa haus dan dia memutuskan untuk mengambil minum kedapur, karena air yang berada didalam kamarnya juga sudah habis.
James berjalan menuruni anak tangga, namun ketika James sedang berjalan menuruni anak tangga, dengan sengaja mama Net mendorong james dari arah belakang. James jatuh dari tangga sehingga badannya terguling guling beberapa kali, karena memang tangga dirumah mereka cukup tinggi.
James memejamkan matanya, dia merasa sangat sakit di bagian kakinya, James melirik kearah kakinya yang sudah mengeluarkan darah karena benturan dan gesekan dari anak tangga. James mendongakan kepalanya dan melihat kearah lantai atas yang menapakkan mama mertuanya yang sedang tersenyum licik.
"Bangsat, gak tahunya ular banget emak nya." Batin James.
James bangkit dari duduknya kemudian mencoba berjalan dengan perlahan untuk kembali ke kamarnya, dia akan mengambil dompet dan juga ponselnya. James memutuskan untuk pergi kerumah sakit, dia takut jika dibiarkan saja luka nya akan infeksi dan berbahaya.
James memesan taksi online untuk menuju kerumah sakit, didalam perjalanan James menyempatkan mengabari Net jika dirinya akan pergi kerumah sakit karena kakinya yang terluka. Ketik James mendapatkan balasan pesan dari Net, dia menyunggingkan senyumnya, Net begitu khawatir dengan keadaannya bahkan Net sempat keras kepala ingin meninggalkan rapatnya demi menemani James kerumah sakit, namun James tidak ingin mengganggu waktu kerja Net, jadi dia membujuk Net untuk tetap fokus bekerja dan biarkan dia sendiri saja untuk pergi kerumah sakit. Setelah bertukar pesan lumayan lama dengan Net, James akhirnya sampai dirumah sakit dan dengan cepat dia melakukan pendaftaran dan embel embel lainnya.
Sekitar hampir satu jam James berada didalam ruangan dokter dan kini dia baru saja keluar dari dalam ruangan dokter dengan menaiki kursi roda dan didorong oleh suster. James mengirimkan pesan kepada Net untuk menyuruh seseorang menjemputnya karena ponselnya mati kehabisan baterai, jadi dia tidak bisa memesan taksi online Setelah mengirimkan pesan kepada Net, James diantarkan ke pintu keluar oleh suster.
Disisi lain kini Tutor tengah menunggu Yim keluar, hari ini Yim pulang cepat karena dia sedang ujian, jadi walaupun masih jam dua belas dia sudah boleh pulang. Sekitar lima belas menit Tutor menunggu, kini dia melihat Yim yang berjalan cepat menuju kearah mobil.
Yim masuk kedalam dengan wajah masam dan menutup pintu mobil dengan sangat kencang. Tutor melirik kearah belakang dari kaca, dia melihat sepertinya Yim sedang dalam suasana hati yang buruk.
"Kita kerumah sakit dulu ya tuan muda." Ucap Tutor seraya menjalankan mobilnya.
"Ngapain?." Tanya Yim ketus.
"Tuan James mengalami kecelakaan."
"HAH!." Teriak Yim terkejut.
"Kok bisa, kecelakaan dimana?." Tanya Yim lagi dengan khawatir.
"Kata pak Net jatuh dari tangga." Jawab Tutor.
"Lho kok bisa ya, padahal tangga dirumah gak pernah licin dan ditambah ada karpetnya." Gumam Yim, dia merasa bingung kenapa James bisa jatuh dari tangga, sedangkan tangga yang berada dirumah mereka benar benar aman karena dilapisi karpet dan juga memiliki pegang.
Sekitar dua puluh menit berkendara akhirnya Tutor telah sampai di rumah sakit yang Net katakan, dari kejauhan bisa Tutor dan Yim lihat, James tengah menunggu di depan rumah sakit bersama suster yang mendorong kursi roda nya.
Tutor dan Yim turun dari dalam mobil dan menghampiri James, Tutor membolehkan suster untuk kembali masuk kedalam dan berterima kasih sudah mengantar dan menemani James sampai mereka datang.
"Kenapa bisa jatuh?." Tanya Yim dingin.
"Nanti papa ceritakan kalau sudah dady pulang." Jawab James dan diangguki oleh Yim.
"Ayo kita pulang." Ucap James.
"Tutor tolong bantu dorong saya ya." Ucap James meninta tolong kepada Tutor.
"Baik tuan." Ucap Tutor, kemudian dia langsung mendorong James kearah mobil dan membantunya untuk masuk kedalam mobil.
Selama perjalanan James memutuskan untuk tidur, karena dia baru meminum obat pereda nyeri. Sedangkan Yim dia hanya sibuk dengan ponselnya dan Tutor yang fokus dengan jalanan.
Sekitar tiga puluh menit akhirnya mereka sampai rumah, Tutor dan Yim membantu James untuk turun dari dalam mobil, lalu Yim membantu mendorong James yang berada diatas kursi roda untuk masuk kedalam rumah."Mau ke kamar atau bagaimana?." Tanya Yim kepada James.
"Ke kamar saja, papa mau istirahat." Jawab James.
"Ke kamar tamu saja berarti ya, kalau ke kamar papa gua gak bisa soalnya tangganya banyak." Jelas Yim dan di angguki oleh James.
Yim mengantarkan James ke kamar tamu dan membantu James turun dari kursi roda untuk berbaring diatas kasur. Setelah membantu James berbaring, Yim langsung keluar dari dalam kamar dan meninggalkan James untuk istirahat.
Disisi lain Net kini baru saja selesai rapat, dia langsung membuka ponselnya dan memeriksa apakah ada pesan masuk dari James, namun nyatanya tidak ada kabar dari James yang membuat Net semakin khawatir. Net mencari nama Yim kemudian mengirimkan pesan kepadanya, tidak membutuhkan waktu lama bagi Net mendapatkan balasan pesan dari Yim dan setelah Net mendapatkan balasan dari Yim yang menjelaskan tentang James, akhirnya dia bisa menghela nafasnya lega.
Net berpamitan kepada rekan kerjanya untuk pulang jauh lebih dulu, dia menjelaskan kepada rekan kerjanya jika istrinya sedang mengalami kecelakaan kecil, jadi dia harus segera pulang dan reka kerja Net langsung mengizinkan Net untuk pulang jauh lebih dahulu.
Setelah berpamitan Net langsung bergegas pulang, dia benar benar khawatir kepada James, apalagi dia telah melihat foto James yang telah dikirimkan oleh Yim kepadanya.
Sekitar hampir satu jam Net baru sampai dirumah, dia langsung keluar dari dalam mobil dan berlari mencari James.Yim yang berada di ruang keluarga melihat dady nya berlari dari arah luar dan hendak menaiki tangga, namun dengan cepat Yim memanggil Net dan mengatakan dimana James berada.
"Dad!." Teriak Yim, kemudian Net menoleh dan menghampiri Yim.
"Kenapa Yim." Tanya Net.
"Papa di kamar tamu." Ucap Yim kemudian Net langsung berlari masuk ke kamar tamu.
Net masuk ke kamar tamu dan menyalakan lampu kamar, Net melihat James yang tengah tertidur. Net berjalan menghampiri James kemudian duduk di samping James yang tengah tertidur. Net mengelus rambut James lembut kemudian melirik kearah kaki James yang terbalut oleh perban.
"Kenapa bisa seperti ini." Gumam Net.
Net bangkit dari duduknya kemudian keluar dari kamar, dia membiarkan James untuk beristirahat. Net keluar dari dalam kamar dan menghampiri Yim yang masih berada di ruang keluarga. Net duduk disamping Yim yang tengah fokus menonton, kemudian Net memulai pembicaraan karena dia ingin tahu suatu hal tentang apa yang terjadi kepada James.
"Yim." Panggil Net, Yim menoleh dan mengangkat alis nya, menandakan mengapa Net memanggilnya.
"Omah opah sudah pulang?." Tanya Net.
"Kaya nya sih iya, pas aku pulang sudah gak ada siapa siapa." Jawab Yim.
"Papa sudah bilang ke kamu belum alasan kenapa dia bisa seperti ini?." Tanya Net lagi.
"Nggak, papa bilang dia bakal jelasin kalau dady sudah pulang." Jelas Yim dan diangguki oleh Net.
"Dad, papa jatuh dari tangga, kenapa kita gak lihat CCTV saja?."
"Gak usah dibilang Yim, dady sudah cek sejak papa bilang dia jatuh dari tangga. Tapi tidak tahu mengapa CCTV tiba tiba mati pas di jam itu." Jelas Net, dia juga merasa bingung mengapa CCTV mati disaat James mengatakan jika dirinya jatuh dari tangga.
"Paling benar kita tanya papa langsung." Ucap Yim dan diangguki oleh Net.
"Papa belum bangun memangnya?." Tanya Yim.
"Belum." Jawab Net seraya memijat pelipisnya yang sangat sakit saat ini.
"Gak mungkin banget jatuh tanpa sebab." Batin Net.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA [BXB]
RomanceJames seorang office boy disalah satu kantor besar, dan James jatuh hati kepada pemilik perusahaan tersebut yang status nya adalah duda dengan anak dua. Namun kisah cinta James tidak semulus itu, walaupun James dan pemilik perusahaan saling mencinta...