MD 45
Matahari telah berganti menjadi bulatnya bulan. Kini waktu menunjukkan pukul sembilan malam, James tidak bisa memejamkan matanya karena dia tak kunjung mendapatkan kabar dari Net. Sedari tadi James berusaha untuk menghubungi Net tetapi tak kunjung bisa, James sudah berkali kali menelpon Net tetapi tak kunjung di jawab oleh Net.
James menghela napasnya berat, "Kenapa gak bisa dikabari sih." Ucap James khawatir.
James naik ke atas kasurnya kemudian membaringkan badannya. James menatap langit langit kamarnya, "Bagaimana cara menyelesaikan ini semua?." Gumam James.
James memejamkan matanya, dia berusaha untuk tidur karena dia tidak mau disaat ada masalah seperti ini, dia malah jatuh sakit dan menyebabkan semuanya menjadi kacau.
Kini waktu menunjukkan pukul delapan pagi, Net kini baru saja keluar dari dalam rumah sakit. Hari ini mama nya sudah boleh pulang dan kini dia tengah mendorong kursi roda yang di duduki oleh mama nya.
"Kita pulang dan selesaikan semua masalah ini." Ucap papa nya.
Mama nya Net menghela napasnya dengan berat, "Kamu bahkan gak membiarkan aku bernapas dengan tenang ya."
"Berhenti ber derama." Tegas papa nya Net.
"Jangan berdebat di publik, itu benar benar memalukan." Ucap Net dingin.
Setelah di dalam mobil, Net masuk kedalam kursi depan di samping papa nya. Net tidak di perbolehkan untuk menyetir oleh papa nya karena dia dalam keadaan emosi dan papa nya takut jika terjadi hal hal yang tidak di inginkan.
Papa nya mulai menyalakan mesin mobilnya, sebelum dia melajukan mobilnya, sekilas dia melirik Net, "Kamu sudah kabari James?." Tanya papa nya.
Net yang awalnya memejamkan matanya, kini dia membuka matanya lebar lebar. Dia terkejut karena dia lupa mengabari James sejak kejadian itu, dia seakan hilang ingatan melupakan istri dan juga anak nya.
Net membuka ponselnya kemudian mengirimkan pesan kepada James, "Bisa bisanya aku lupa." Gumam Net namun masih bisa di dengar oleh papa dan juga mama nya yang duduk di kursi belakang.
"Memang lebih pantas di lupakan." Saut mama nya ketus.
"Sudah sempat sekarat pun masih tetap seperti iblis." Ucap Net.
"Berhenti berdebat!, atau aku turunkan kau di tengah jalanan!." Bentak papa nya Net.
Mamah nya Net yang mendengar itu mendengus kasar, kemudian memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Sekitar hampir satu jam mengendarai mobil, akhirnya mereka telah tiba di kediaman kedua orang tuanya Net. Net jauh lebih dulu turun dari dalam mobil kemudian dia menurunkan mamah nya dengan sangat hati hati. Walaupun saat ini dia benar benar membenci mamah nya itu, tetapi tetap saja dia merasa kasihan kepada mamah nya. Karena mau sejahat apapun mamah nya, dia tetaplah sosok ibu yang telah mengurusnya sejak bayi.
Setibanya di ruang keluarga, suasana sempat hening dalam beberapa menit sampai papa nya Net membuka suara. "Mau papa atau mamah yang menjelaskan?." Tanya papa nya Net seraya memandang Net dan juga mamah nya secara bergantian.
Mamah nya Net nampak menghela napasnya berat, "Papa saja, mamah terlalu malas berdebat." Ketus mamah nya Net.
Papa nya menganggukkan kepalanya kemudian dia menghela napasnya berat sebelum memulai berbicara, "Papa mulai menjelaskan secara singkatnya saja ya, karena papa juga bingung harus menjelaskan bagaimana." Ucap papa nya dan di angguki oleh Net.
"Awalnya mamah dan papa menikah, kami menikah karena di jodohkan oleh ayah nya papa. Pernikahan kami berjalan cukup lancar sampai di tahun ke tiga orang tua papa mulai meminta cucu tetapi Tuhan seperti tidak menghendaki kami memiliki seorang anak, kami terus berusaha untuk bisa memiliki anak, bahkan kami ke dokter secara rutin untuk memulai program hamil. Kami melakukan program hamil hampir satu tahun, tetapi tetap saja mamah kamu tidak bisa hamil dan sampai dimana papa melakukan sumbangan perusahaan ke salah satu panti asuhan, lalu papa melihat kamu sedang berjemur seraya di gendong oleh pemilik panti dan entah mengapa saat itu hati papa langsung mantap untuk mengadopsi kamu bahkan papa belum membicarakannya dengan mama maupun orang tua papa." Jelas papa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DUDA [BXB]
RomanceJames seorang office boy disalah satu kantor besar, dan James jatuh hati kepada pemilik perusahaan tersebut yang status nya adalah duda dengan anak dua. Namun kisah cinta James tidak semulus itu, walaupun James dan pemilik perusahaan saling mencinta...