MD 28

1.1K 47 5
                                    

MD 28

Disisi lain kini Yim tengah berada di apartemen Tutor, saat ini mereka berdua tengah berbaring seraya berpelukan, mereka tengah menonton film yang Yim pilih. Mata mereka berdua fokus kepada layar televisi yang menampilkan film yang beradegan sepasang kekasih saling menyalurkan rasa cinta mereka dan tanpa Yim sadari kini Tutor telah menciumi lehernya.

"Eungh." Erang Yim ketika merasakan jika Tutor menggigit lehernya.

Tutor menarik Yim agar menghadap kearahnya, kemudian dengan cepat dia melahap bibir Yim, Tutor mencium Yim dengan sangat kasar, Yim mendorong Tutor agar tautan bibir mereka terlepas.

"Kenapa?." Tanya tutor dengan napasnya yang sangat berat.

"Jangan kasar, aku gak suka." Ucap Yim seraya menggembungkan pipinya.

Tutor terkekeh, "Maaf ya sayang." Ucapnya kemudian kembali mencium bibir Yim, namun kali ini dengan sangat lembut.

Mereka berdua saling menyalurkan rasa rindu satu sama lain yang sempat tak bertemu selama beberapa hari. Yim naik keatas badan Tutor, dia duduk diperut Tutor dengan tautan bibir mereka yang tak terlepas. Mereka terus saling menyalurkan kerinduan.

Dret... Dret... Dret...
Suara getaran ponsel Yim terdengar, Yim meraih ponselnya dan menerima panggilan tersebut tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

"Halo." Ucap Yim dengan suaranya yang berat karena dia sedang dalam nafsu yang memuncak.

"Kamu lagi dimana?." Tanya James.

"Eungh." Erang Yim ketika Tutor kembali mengigit lehernya.

Disisi lain James mengerutkan keningnya bingung, tetapi disisi lain dia cukup terkejut ketika mendengar Yim seperti mendesah.

"Kamu lagi sama siapa?." Tanya James ingin memastikan.

"Di apartemen Tutor pa, kenapa?." Tanya Yim dengan suara tertahan.

"Lagi ngapain?." Tanya James lagi.

"Nonton pa."

"Shhh... Ahhh." Suara desahan terdengar jelas di telinga James dan James yakin jika itu adalah desahan Tutor.

James membelalakkan matanya ketika mendengar desahan mereka semakin jelas, "Jangan lupa pake pengaman." Ucap James kemudian langsung memutuskan panggilannya.

"Anjir, anak gua sudah dewasa ternyata." Ucap James yang masih tak percaya dengan apa yang dia dengar.

Setelah memutuskan panggilan, James langsung mengambil dompet dan juga kunci mobil kemudian dia keluar dari dalam kamar tanpa melirik kearah Net sedikitpun.

Net melihat James keluar dari dalam kamar, dengan cepat dia bangkit dari duduknya kemudian mengejar James yang akan keluar dari dalam rumah.

Net menarik tangan James agar berhenti berjalan, "Mau kemana?." Tanya Net.

James menghempaskan genggaman tangannya dari tangan Net, "Gua mau balik kerumah ibu." Ketus James.

"Ngambek sedikit langsung bilang lu gua." Gumam Net.

"Bilang apa lu tadi?!." Bentak James.

"Nggak sayang." Jawab Net terkejut karena James bisa mendengar ucapannya.

"Mau aku antar?." Tanya Net.

"Gak usah!." Ucap James ketus kemudian masuk kedalam mobil.

Net melihat mobil James sudah keluar dari pekarangan rumah mereka, Net menghela napasnya berat, dia benar benar salah karena sudah membantu anak teman mamanya yang kini berakhir dialah yang menjadi sengsara.

MAS DUDA [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang