MD 36

866 39 6
                                    

MD 36

Kini waktu menunjukkan pukul sebelas malam, Net kembali membuka ponselnya dan memeriksa apakah James mengabarinya atau tidak. Net menggeram kesal, tak ada kabar dari James setelah dia menyuruh James pulang.

Net mencari kontak Tutor kemudian dia memanggulnya, di dering ketiga panggilan Net baru tersambung.

"Halo kenapa bos?." Tanya Tutor dari sebarang sana.

"Lu lagi dimana?!." Tanya Net tak santai.

"Di apart."

"Gua minta tolong, lu sekarang coba jemput James."

"Lho, gua tadi video call sama Yim, James sudah ada dirumah kok." Ucap Tutor.

"Kapan lu video call sama Yim?." Tanya Net.

"Barusan banget, pas lu telpon gua itu baru beres video call." Jelas Tutor.

"Yasudah, makasih kalau begitu." Ucap Net kemudian dia memutuskan panggilannya.

Net berdrcak kesal, dia kesal mengapa James tidak mengabarinya jika dia sudah pulang, sedangkan Net kini kepalang khawatir kepadanya.

Net kembali membuka aplikasi Line nya kemudian dia mengirimkan pesan kepada James, tak lama Net menunggu akhirnya dia mendapatkan balasan dari James, dengan cepat Net membuka dan membalas pesan dari James.

Cukup lama mereka bertukar pesan, sampai Net mengakhiri pertukaran pesan mereka karena malam yang sudah semakin larut, besok pagi dia masih harus rapat jadi dia memutuskan untuk beristirahat.

Net menghela napasnya berat, "Gua gak berpikir sejauh itu, ternyata James merasa jenuh dengan hubungan kami karena gua yang terlalu fokus bekerja." Lirih Net.

"Mulai sekarang gua harus menyempatkan setiap minggu berlibur dengannya dan juga Yim agar rumah tanggan kami selalu bahagia dan jauh dari masalah, apalagi masalah perselingkuhan." Lanjut Net.

Net membaringkan tubuhnya diatas kasur kemudian dia mencoba untuk tidur, pikirannya sangat kacau setelah mengetahui kejujuran James beberapa menit yang lalu.

Disisi lain Kini James tengah berbaring seraya menatap langit langit, "Gua salah gak sih bilang seperti itu ke Net." Lirih James bertanya kepada dirinya sendiri.

"Secara tidak langsung gua bilang jenuh dengan hubungan gua sama dia." Lirih James.

James megacak acak rambutnya frustasi, dia merasa sangat bodoh karena terlalu jujur, "Kalau itu menyakiti perasaannya gimana coba!." Kesal James.

Disela sela James yang merutuki kesalahan, dia mendapatkan pesan dari Arya, James meraih ponselnya kemudian membukanya, dia melihat Arya mengirimkannya pesan dan dengan cepat James membuka dan membalas pesan tersebut.

James menggelengkan kepalanya seraya terkekeh ketika melihat pesan yang dikirimkan oleh Arya, mereka cukup lama bertukar pesan dan kini James memutuskan untuk pergi tidur karena besok dia harus terbang ke Jepang untuk menemui suami tercinta.

Namun baru saja James memejamkan matanya, ponselnya lagi lagi berbunyi. James kembali membuka matanya dan memlihat ponselnya, James mengerutkan keningnya bingung, "Siapa nih?." Ucap James bertanya tanya, namun dia tetap membuka pesan tersebut dan juga membalasnya.

James terkekeh ketika melihat pesan yang ternyata itu dikirimkan oleh kekasih Arya, "Pantas Arya stres, ternyata pacarnya tantrum kaya reog." Ucap James terkekeh.

James terdiam sesaat, tiba tiba dia merasa rindu kepada Net dan tanpa pikir panjang James membuka kembali ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Net .

Cukup lama mereka berdua saling bertukar pesan, James menghela napasnya lega ketika dia sudah berhasil meminta maaf kepada Net perihal kata kata dia yang mungkin menyakitkan bagi Net.

MAS DUDA [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang