Zeeco pov.
Sekarang aku sedang berada di balkon kamar sambil memainkan hp. Tak ada kabar dari kak Chika sejak pagi tadi. Beberapa kali aku mengirim pesan juga tak dia baca.
Apa dia sesibuk itu di sana sampai tak sempat mengirimku pesan? tapi emang aku siapa sampai-sampai dia harus menyempatkan mengirim pesan?
Jam menunjukkan pukul 18.16 WIB.
___________________________________
Freya
OnlineFreya :
Zee
Sibuk nggak?Me :
Enggak kok nggak sibuk
Ada apa?
••Freya :
Pergi keluar yuk, bosen nih
Mau nggak?****
Kupikir-pikir aku terima saja ajakan Freya dari pada suntuk menunggu pesan dari kak Chika.
****
Me :
Okelah
Kamu siap-siap gih
Aku mau siap-siap juga terus otw
••Freya :
Oke Zee
Aku tunggu____________________________________
Setelah membaca pesan dari Freya aku segera bersiap-siap, lalu berangkat pergi ke rumah Freya.
"Fre udah belum?" tanyaku pada Freya yang sekarang sedang mencari ikat rambutnya yang menghilang entah kemana.
"Bentar Zee, tadi ikat rambutku, aku letakkan di atas meja, tapi sekarang kok nggak ada."
"Kamu lupa naroh pasti," ucapku lalu beranjak untuk membantu mencarinya di dalam kamar.
"Ini dia ikat rambutku! kok bisa ada di dalam tas ya, seingetku aku ga naruh di tas," heran Freya.
"Pasti lupa kamu. Udah ayo berangkat nanti keburu kemaleman besokkan sekolah," kataku. Freya mengangguk menyetujui. Kami beranjak keluar kamar untuk berpamitan kepada orang tua Freya.
"Bunda, Freya sama Zeeco keluar dulu ya."
"Iya hati-hati, jangan pulang terlalu malam, Zeeco naik kendaraannya jangan kenceng-kenceng ya," peringat bunda Freya.
"Baik bunda," jawabku. Aku sudah sangat dekat dengan kelaurga Freya. Akupun tak tau kenapa bisa, karna ini mengalir begitu saja. Mugkin karna aku temen Freya dan sering main ke rumah bersama bang Sollan.
"Tumben naik mobil biasanya motor," kata Freya saat sudah masuk ke dalam mobil milikku.
"Iya, karna ini keliatannya agak mendung, takut nanti di jalan hujan makanya pakai mobil," jelasku lalu mulai melajukan mobil.
"Mendung belum tentu hujan, yang kenal deket belum tentu bisa jadian," celetuk Freya.
"Hemm bener juga, ehem...mendung belum tentu hujan yang pacaran sekarang belum tentu bisa bareng sampai ke pelaminan," imbuhku copas kata-kata Freya dikit.
"Kamu kok udah dibolehin naik mobil?" tanya Freya, meninggalkan topik tentang mendung belum tentu hujan.
"Ee...ka-karna aku udah bisa, iya karna aku udah bisa." Aku sudah dibolehkan oleh orang tuaku ya karna emang aku sudah bisa, dan yang paling penting harus hati-hati. Selagi aku tak menggunakannya untuk perjalanan jauh, orang tua ku tak mempermasalahkan.
"Oke, akan kemana kita sekarang," tanyaku.
"Gimana kalau kita ke mall?"
"Boleh, hayuklah siap meluncur." Sepanjang perjalanan kita ditemani oleh suara musik yang kuputar pelan dan kita sama-sama menceritakan masa kecil kita yang membuat kita sama-sama tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEECO [END]
Teen FictionZeeco adalah murid pindahan yang jatuh hati pada Chika sejak pandangan pertama.